Chapter 32

3.3K 206 0
                                    

setelah acara tangis -tangisn yang di lakukan Risa dan Zahra di dapur tadi mereka langsung kembali ke ruang keluarga . 

Dimas yang tidak melihat kejadiannya dia bingung sendiri yang melihat Risa dan Zahra habis menangis .

"loh kok kaya abis pada nangis kenapa ?" ujar Dimas saat Risa dan Zahra sudah duduk di sampingnya

"gak papa "jawab Risa dengan ekspresi judesnya 

"kalau kamu om juga udah tau pasti lagi ada masalah rumah tangga sama Angga , tapi jangan buat pacar halal om ikut nangis dong " Ujar Dimas .

"iiiiiiiih om Dimas " Jawab Risa sambil mencubit pinggang Dimas kesal.

"Aduh kamu jadi ponakan kok kejam amat sih"ujar Dimas sambil mengelus bekas cubitan Risa.

Tapi Risa acuh begitu saja ,  dia malah fokus dengan tayangan film yang ada di tv.

Sementara mereka sedang menonton TV pintu ada yang mengetuk .Risa yang mendengarnya langsung beranjak .

"biar tante aja yang buka sa " ujar zahra

" gak papa biar aku aja , disini sumpek liat orang pacaran mulu "ujar Risa sambil berlalu untuk membuka pintu .

"makannya cepetan punya pacar halal biar bisa kaya gini "ujar Dimas sambil merangkul Zahra ke dalam pelukannya . Risa yang sudah berjalan beberapa langkah langsung membalikan badannya dan melihat adegan mesra om dan tantenya .

tanpa menggubris ucapan Dimas lagi Risa langsung berlalu untuk membuka pintu dan ternyata yang muncul di depan pintu adalah wajah Angga . Risa menatap Angga dengan tatapan dinginnya sedangkan Angga malah tersenyum dengan manisnya .

Tapi tanpa sepatah katapun yang keluar dari mulut Risa, dia langsung menutup pintu  tanpa membiarkan Angga masuk terlebih dahulu , dan dia langsung menghampiri om dan tantenya itu yang tengah menonton tv .

"loh tamunya mana " tanya Dimas. Risa hanya mengedikan bahunya acuh.

"bukannya tadi ada tamu"lanjut Dimas.

" orang bawel salah alamat"jawab Risa sambil kembali duduk di samping zahra dan Dimas fokus menyaksikan tayangan tv di hadapannya.

tapi  tak lama setelah itu terdengar suara sang nenek yang muncul dari belakangnya . Risa menoleh terdapat nenek dan juga orang yang telah ia tinggalkan di depan pintu siapa lagi jika bukan Angga.

"ko tamu malah di suruh jaga pintu"ujar  Rianty

Zahra, Dimas, Risa menoleh ke asal suara yang berasal dari belakangnya . Di belakang nenek berdiri Angga dengan  tersenyuman yang tak luput dari penglihatan semua orang .

"jadi tamunya kamu ga ?"tanya Dimas.

Angga hanya mengangguk . Sedangkan Dimas dan Zahra langsung menoleh pada Risa yang masih setia dengan wajah datarnya . Melihat dua pasang mata tengah memperhatikannya dengan tatapan mengintimidasi Risa menganggkat 2 alisnya seakan bingung dengan maksud tatapan Dimas dan Zahra .

"Duduk ga, kok malah berdiri terus, mama juga gabung dong ,jangan urusin kerjaan mulu" ujar Dimas yang bertingkah seperti bocah kehilangan kasih sayang orang tuanya .

Rianty yang melihat tingkah putranya tersenyum geli .

"malu sama istri Dimas. sudah nikah ko tingkahnya masih kaya bocah sih "ujar Rianty sambil duduk di samping Dimas dan mangelus kepala Dimas.

"lagian mamah jangan terlalu sibuk nanti sakit . ingat usia mah "ujar Dimas .

"Umur mamah masih beda tipisko sama na Angga , iyakan nak"ujar Rianty bercanda.

yang mendengar hanya tertawa.

"lagian mamah kesepian ,istrimu sibuk dengan acara pengajian bulanan kompleks sebagai panitia , kamu sibuk kerja Risa sebentar lagi kuliah. Makannya cepetan kasih mamah cucu biar ga kesepian "Ujar Rianty

"tuh denger om, nenek minta cucu,cepetan makannya kasih Risa sepupu jangan cuma manas manas sin aku dong."cibir risa.

"bilang aja kamu iri, sana minta halalin aja sama Angga mumpung orangnya ada di sini "jawab Dimas sambil melirik Angga di akhir kalimatnya .

"om DIMAAASSSS"Ujar Risa sambil mencubit perut Dimas.

"Aduuuh sakit tau, kamu jadi ponakan kejam amat sih"ujar Dimas sambil mengelus perut bekas cubitan Risa."biarin"jawab Risa.

"Hari inikan hari libur kenapa kita gak jalan jalan aja "usul Rianty.

"ide bagus "ujar Dimas.

           Akhirnya libur ini mereka lalui bersama dengan berjalan jalan . Sekitar pukul 09:30 mereka berangkat menuju tempat yang di tuju.

"kak aku bawa mobil sendiri nanti kita ketema langsung aja ya disana"ujar Angga

"Risa bareng kamu aja "ujar Dimas.

"engga .apaan om Dimas"

"terus kamu mau naik apa coba"

"ya bareng om lah"

"apaan mobil om sekarang udah gak muat nampung kamu sa mending kamu bareng Angga aja sana"ujar Dimas sambil masuk mobil dan menjalankan mobilnya meninggalkan Risa dan Angga .

Dan dengan sedikit terpaksa akhirnya Risa masuk mobil Angga dan berangkat menuju tujuan .

#R22R05.

CAHAYA CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang