Chapter 10

4.2K 259 3
                                    

Zahra POV
Waktu sudah menunjukan pukul 05:00 a.m, aku pikir Risa sudah tidur tapi ternyata saat aku akan bangun dia masih memelukku erat dengan matanya yang masih terbuka. Bahkan aku yang menemaninya saja sempat terlelap apa mungkin tadi aku tertidur sedangkan Risa masih terjaga karena masih ketakutan. Astagfirullah tante macam apa aku ini.

"Kamu belum tidur sayang? " Tanyaku yang hanya dibalas gelegan kepala dan Risa dia semakin mengeratkan pelukannya.

"Tan mau kemana? " Tanya Risa sambil mendongak menatap wajah ku.

Aku bisa melihat dari sorot matanya ada segurat rasa takut yang masih Risa rasakan. Sesaat aku mempererat pelukankubpada tubuhnya. Sungguh aku merasa prihatin pada Risa mengapa diusianya yang masih semuda bahkan sangat muda ini dia harus berada dalam sesulit ini. Sungguh aku merasa tidak tega kepadanya.

"tante mau sholat dulu ya "
Ujar ku  sambil mengelus rambut Risa Tapi Risa malah  semakin mempererat  pelukannya membuatku hanya tersenyum.

"tapi aku takut tan "
ujar Risa sambil menunduk.

"Yaudah tante solatnya di kamar kamu aja ,,kamu gak mau ikut sholat "
Risa hanya menggeleng lemah .
aku  tersenyum sambil mengelus rambut Risa.

Aku tahu Risa tidak shalat bukan karena dia non - muslim tapi Mas Dimas pernah bercerita bahwa waktu kecil Risa itu sangat senang dengan yang namanya islam bahkan dia merupakan lulusan dari SD Islam Terpadu tatapi saat tindakan yang orang tua Risa yang awalnya hanya tidak perduli kepada Risa mulai berbalik menjadi perduli tapi bukan peduli dan menunjukan kasih sayang. Orang tua Risa yang sayang semula acuh dan tidak perduli pada Risa seiring perjalanan waktu saat Risa masuk SMP sika orang tuanya menjadi kasar. Bahkan disanalah awal mula Risa dengan sikap dingin dan cueknya karena dimasa kecilnya Risa merupakan hadis yang periang, supel, ekspresif tapi karena tindakan tiba - tiba kasar kedua orang tuanya membuat Risa berubah menjadi tak tersentuh bahkan bukan hanya itu Mas Dimas juga megatakan Risa mulai meninggalkan kewajibannya sebagai seorang muslim saat Mas Dimas tanya Kenapa? Risa hanya menjawab "Aku benci kehidupan ini, kenapa hidup ini tidak adil kepadaku, kenapa allah tidak padaku" Itulah jawaban yang Mas Dimas dapatkan.

Awalnya Mas Dimas marah sangat marah dia tidak habis pikir dengan pemikiran keponakannya. Tetapi Mas Dimas mencoba memahami keadaan Risa, dia hanyalah gadis remaja yang tengah tumbuh dan tengah membentuk pribadinya tapi karena tindakan kedua orang tuanya dia menjadi sosok yang seakan benci tuhannya sendiri. Dengan sabar Mas Dimas selalu mengajak dan mengingatkan Risa walaupun selalu penolakan yang dia dapatkan. Mas Dimas pikir tindakan Risa yang tidak ernah mau melaksanakan kewajibannya hanya akan berlangsung sesaat tapi ternyata tidak ternyata tindakan itu berlanjut hingga sekarang. Aku juga terkadang selaku melihat Mas Dimas yang selalu mengingatkan Risa meskipun Risa selalu menjawab dengan gelengan kepala dan kini tugasku adalah ikut mengingatkan Risa seperti yang Mas Dimas lakukan padanya.

"yaudah tante wudhu dulu "
aku pun berakjak untuk mengambil wudhu ,lalu  melaksanakan salat subuh dua rakaat di kamar Risa .

Aku tahu Risa  memperhatikan setiap gerakan yang aku lakukan, saat aku mengucap salam aku menoleh kearah Risa yang masih berbaring diatas ranjang sambil menatapku. Aku tersenyum saat tanpa sengaja tatapan mata kami bertemu disatu titik yang sama.

"Tan kalau aku shalat aku gak bakal mimpi bukuk terus ?"
Ujar Risa sembari mengahampiri ku setelah selesai sholat.

Dia duduk disampingku dari dekat sini aku bisa melihat wajah Risa yang masih terlihat pucat tapi tetap tidak menghilangkan sisi kecatikan diwajahnya. Aku tersenyum kemudian menyentuh dahinya yang masig terasa hangat.

"tentu sayang, Allah akan melindungi kamu ketika kamu bangun dan tidur baik itu siang ataupun malam, jika kamu mengingat Allah dalam susah maupun senang maka Allah akan membantu kamu dalam setiap permasalahan yang terjadi "
Ujar ku  tersenyum sambil mengelus rambut Risa dengan  sayang.

CAHAYA CINTA Where stories live. Discover now