Chap.1

36.7K 999 10
                                    

Plak

"Elo? Tega-teganya ya lo selingkuh di belakang gue, dasar pengkhianat!"

"Sayang tunggu sayang, aku bisa jelasin semuanya."

"Apa? Jelasin apa? Lo mau jelasin kalo elo udah selingkuh sama sahabat gue sendiri di belakang gue!"

"Gak gitu sayang."

"kita PUTUS!"

"Tapi sayang..."

Cut

"Oke good job 👍 kita break dulu ya."

Seorang sutrada mengacungkan jempolnya tanda shooting berjalan bagus, sesuai arahan.

Ya, kini Ali dan Prilly sedang menjalani shooting striping sinetron terbaru mereka. Ini merupakan sinetron yang kesekian kalinya mereka bintangi.

"Tunggu pril, aku pengen ngomong sama kamu." Ucap Ali menghentikan langkah Prilly yang terlihat buru-buru akan pergi.

"Ada apaan li?" Balas Prilly memutar badannya menghadap Ali. Sebenarnya ia sedang terburu-buru karena sadari tadi ada panggilan alam yang tidak bisa di tunda lagi, tapi karena rekan mainnya itu memanggil ia tak sampai hati jika mengabaikannya.

"Lusa ada acara gak?"

"Lusa, lusa ya? Bentar deh aku tanya dulu sama Rara."

"Ra, lusa gue ada jadwal gak?" Teriak Prilly bertanya pada manager, sahabat sekaligus merangkap jadi asistennya itu.

"Free pril." Balas Rara berteriak supaya terdengar. Karena memang posisinya agak berjauhan.

"Gak ada li, emangnya kenapa?" Jawab Prilly lalu bertanya balik.

"Aku mau ngajak kamu nonton, boleh?" Ali bertanya harap-harap cemas. Wajahnya terlihat tegang menunggu jawaban dari rekan kerja sekaligus mantan kekasihnya itu.

"Eeuuum... liat nanti deh, aku permisi duluan ya, udah kebelet! Hehe" Katanya nyengir lalu pergi meninggalkan Ali. Ali hanya mampu memandang kepergian gadis yang pernah dulu bahkan sampai saat ini ia cintai itu dengan senyum tipisnya.

Mantan. Satu kata yang tidak pernah terlintas sedikitpun di otak tampannya, ia tidak pernah menyangka bahwa komitmen yang pernah ia dan kekasihnya itu buat berakhir dengan cara yang tidak pernah ia sangka. Tragis memang.

"Woy!" Ali tersentak kaget dari lamunannya saat kedatangan sepupunya yang super iseng itu.

"Elah ja, ngagetin aja lu." Protes Ali kesal.

"Hehe sorry bro, lagian elu ngelamun aja. Kenapa?"

Ali hanya mengedikkan bahunya acuh, meninggalkan Raja yang terlihat bingung dengan sikap sepupunya itu.

Tidak lama kemudian Prilly kembali dengan wajah menunduk sambil membersihkan bajunya yang terkena air.

Duk

"Awwwss, Rajaaa. Kalo jalan pake mata dong!" Omel Prilly kesal. Raja tidak sengaja menabrak Prilly saat ia akan mengejar Ali.

"Sorry sorry pril. Gue buru-buru tadi" katanya meminta ma'af

"Iye. Makanya lain kalau jalan pake mata,"

"Salah lu. Jalan itu pake kaki bukan pake mata, haha"

"Heuhhh, au ah!" Balas Prilly berlalu meninggalkan Raja yang masih menertawakannya.

**

Prilly merebahkan badannya yang terasa remuk dikasur empuk miliknya, ia sudah sangat rindu dengan kasur doraemon kesayangnya itu. Iya pasalnya sudah 2 hari ini ia tidak pulang kerumah karena kebutuhan shooting setripingnya itu, selama 2 hari itu Prilly menginap di lokasi shooting.

Kalau soal pekerjaan Prilly adalah tipe orang yang sangat amat profesional, nginep selama 2 hari mah biasa, yang nginep di lokasi selama seminggu saja sudah pernah ia alami. Bahkan shooting dengan binatang paling ia takuti juga sudah pernah, itulah bukti keprofesionalan seorang Prilly Melodyna.

"Halo princessnya papi, apa kabar sayang?" Sapa Arya masuk menghampiri putri kesayangannya itu. Lalu Arya memeluk putrinya sayang.

"Aaaaa papiii, ily kangen!" Prilly menyambut pelukan papinya manja. Ya itulah salah satu karakter Prilly, manja. Jika ia sedang bersama papinya kemanjaannya pasti muncul. Termasuk sama Ali, tapi itu dulu.

"Alhamdulillah baik pi, papi gimana?"

"Selalu ganteng, seperti yang princess liat." Jawab Arya dengan percaya dirinya.

"Beuhhh pede abis si papi!" sahut Aldo kakaknya Prilly masuk ikut bergabung bersama mereka.

"Aaaa ka al, ily kangen!" Prilly merentangkan tangannya ingin memeluk kakak satu-satunya itu. Tapi Aldo malah berjalan lurus menuju soffa yang terdapat di sudut kamar Prilly.

"Iiiih... ka al mah gitu," Prilly menghentak-hentakan kakinya kesal. Aldo memang paling suka menggoda adik cantiknya itu.

"Hahaha. Uluh-uluh ada yang kangen nih, cini-cini peyuk." Balas Aldo tambah menggoda Prilly dengan menggunakan bahasa cadel khas anak-anak.

"Oohh jadi cuma aku yang kangen, kakak enggak nih? Ok fine!" Prilly berpura-pura ngambek. Bibirnya ia manyunkan hingga membuat Aldo mencubitnya gemas.

"Aawwsss ka al, sakit tauu!" teriak Prilly manja. Ia mengusap-usap bibirnya.

"Eh eh... ada apa ini?" Tanya Alya masuk lalu ikut bergabung dengan keluarga kecilnya itu. Ia kaget karena mendengar teriakan Prilly, ia pikir Prilly kenapa-kenapa.

"Biasa mi si manja!" Jawab Aldo mencibir.

"hmm mami tau pasti ka Al nih ulahnya. Iya kan?" Tebak tante Alya tepat sasaran.

"Iya tuh mi bener mi. Masa ka Al nyubit bibir seksi ily, kalo jontor kan berabe urasannya." Kata Prilly mengadu

"Kalo jontor bilang aja abis di cium Ali. Hahaha" ledek Aldo tertawa puas lalu kabur sebelum kena amukan Prilly.

"Ka aaall...!"

"Ilyyy...!" Arya dan Alya kompak menutup telinga mereka. Teriakan Prilly memang super dahsyat, bisa-bisa kotoran telinga keluar semua gara-gara suara oktavnya itu. Wkwk

"Hehe, ma'af ✌" Prilly mengacungkan dua jarinya tanda perdamaian. Dan kedua orang tuanya hanya gelang-geleng kepala menanggapinya. Mereka kalau sedang di rumah pasti berantem, tapi ya itulah yang membuat suasana rumah jadi ramai dan bikin kangen tentunya.

Akhirnya mereka makan malam bersama, meskipun hanya dirumah. Tapi Prilly cukup merasa bahagian, pasalnya moment seperti ini jarang ia temui. Mengingat ia sangat super sibuk dengan dunia entertain nya dan papinya yang juga sibuk dengan dunia bisnisnya, bahkan Arya sering keluar negeri karena ia merupakan pengusaha sukses, bisnisnya selain di dalam juga di luar negeri.

"Cil, kabarnya si Ali gimana?"

Uhukkk

"Ya ampun sayang pelan-pelan," Alya mengangsurkan segelas air putih pada Prilly yang terbatuk, sepertinya tersedak.

"Makasih mi."

"Yaelah cil sampe kelesek gitu pas dengar nama Ali," ucap Aldo

"Ka Al apaan deh, gaje!" Balas Prilly melanjutkan makannya yang sempat terganggu. Ia tak ingin memperpanjang bahasan kakaknya itu.

"Udah-udah, kalau lagi makan jangan sambil ngomong." Tegur Arya menengahi. Kalau tidak begitu, akan panjang perdebatan mereka.

Tiba-tiba saja handphone Prilly berbunyi, tanda ada panggilan masuk.

"Iya hallo".

"Ap... apa?"

**

Bismillahirrahmanirrahim.

Eng ing eng...

Cerita baru again, kebetulan aku lagi banyak ide jadi bikin cerita baru lagi. Hehe
Yang Perfect Couple masih tetap lanjut kok tenang aja, nanti bakalan aku seling sama MANTAN.

Insya Allah dua-duanya akan jalan sampe selesai, do'ain aja ya teman-teman supaya ide aku cemerlang terus 😀

Ok cusss yang mau baca follow me dulu ya. 😉

Cover by DhewieSyariefLtc

MANTANWhere stories live. Discover now