20. Sorpresa Į

12.5K 1K 37
                                    

Bertemu lagi:)
Cornelia akan segera menuju titik dimana banyak rahasia disana-sini akan segera terungkap.
Terimakasih yang sudah menyempatkan membaca:)

Grazie! Conan:)

__________________________

Cornelia menguap untuk yang ke sekian kalianya. Cornelia saat ini sedang menemani menemani Matheus berjalan-jalan disekitar taman St. Uriel Evangelos. Dia bilang dia bosan dan ingin pergi jalan-jalan.

Tidak ada seorangpun perawat yang berani menemani Matheus berjalan-jalan bahkan hanya untuk menarik kursi roda yang Matheus pakai saat ini untuk berjalan-jalan. Dia parahnya lagi dia hanya mau Cornelia yang menemaninya. Cornelia sebagai dokter nan hati dan sayang pasien tentu saja akan melakukannya.

Cornelia mendorong kursi roda itu pelan menuju air terjun buatan di tampan St. Evangelos. Rumah sakit ini memang benar-benar mewah. Makanya banyak orang yang mau berlama-lama dirumah sakit ini walaupun biasanya orang sakit tidak betah berada lama-lama dari rumah sakit.

"Mr. Matheus. Apa sebaiknya kau berjalan kaki saja. Kau sama sekali tidak kesulitan dan masalah dalam masalah berjalan." Cornelia menyarankan.

"Aku tidak bisa membiarkan kaki halusku harus bekerja keras

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Aku tidak bisa membiarkan kaki halusku harus bekerja keras. Aku adalah orang yang terpandang dokter Cornelia, jadi selagi ada cara mudah kenapa aku harus repot?." Matheus tersenyum bangga sendiri dengan pernyataannya yang malah membuat Cornelia geleng-geleng kepala.

"Bilang saja malas." Ucap Cornelia tanpa segan-segan.

Matheus tertawa renyah. "Aku selalu suka kau yang terus terang seperti itu dokter Cornelia. Mengingatkanku pada kawan lama...." Matheus menghela nafas berat.

"Kau ada masalah dengan teman lamamu itu?." Cornelia menebak.

Dan siapa sangka Matheus mengangguk. "Ya, kami tumbuh bersama sedari kecil bahkan sampai kami setua ini sekarang, sampai kami menikah dan memiliki anak. Tapi persahabatan kami hancur saat dia mengkhianatiku."

"Mengkhianatimu?."

"Hmm, dia melakukan sesuatu yang membuatku kecewa. Aku tidak mengerti kenapa dia melakukannya, padahal selama ini hubungan kami benar-benar seperti saudara, sama sekali tidak ada alasan untuk saling mengkhianati." Lalu Matheus menggeram, "tapi apapun alasannya aku tidak akan pernah memaafkannya. Karna apapun alasannya, tindakannya tidak di benarkan!."

Cornelia mengusap-usap bahu Matheus memintanya untuk tenang. "Tapi..."

Cornelia menghentikan aktivitas mendorong kursi roda Matheus lalu berjalan hingga ia menghadap Matheus. Cornelia meraih kedua tangan Matheus dan mengusapnya lembut. "Tapi apapun alasannya meskipun tindakannya tidak di benarkan ku pikir kau harus mendengar penjelasannya. Karna aku pernah belajar suatu hal Matheus. Karna aku juga merasa dikhianati. Aku pergi tanpa menanyakan alasan kenapa aku dikhianati. Karna saat itu yang ku pikirkan sama sepertimu. Apapun alasannya mereka tetap salah."

CORNELIA : Sweet Enemy [COMPLETE]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora