17. Il segreto di Gill

12.9K 1.1K 59
                                    

Cornelia saat ini duduk dikantin dan makan makanannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cornelia saat ini duduk dikantin dan makan makanannya. Kantin saat ini sepi dan yang ada di kantin ini hanyalah Cornelia dan seorang pria yang tiba-tiba datang membawa nampan makannya dan duduk didepan Cornelia.

Cornelia menatap pria yang sedang makan lahap didepannya ini seolah pria ini salah tempat.

"Sedang apa kau disini?." Cornelia bertanya.

"Kau bodoh? Tentu saja makan." Dia menjawab tanpa menatap Cornelia dan malah sibuk makan. Oke dia benar.

"Tapi kenapa disini?."

"Apa ada larangan untuk tidak makan disini? Ini kantin umum." Dia masih sibuk dengan makannya. Kenapa malah aku yang terlihat bodoh disini.

"Iya tapikan-"

"-Kenapa? Jantungmu berdebar-debar karna melihatku?." Pria itu akhirnya melihatnya.

"Dengar ya Emery Lakalafia. Aku tidak menyukaimu lagi jadi jangan ungkit-ungkit masalalu." Cornelia melototinya.

"Bisa pisahkan antara La dan Kalafia? Kenapa sastra bahasamu jelek sekali

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bisa pisahkan antara La dan Kalafia? Kenapa sastra bahasamu jelek sekali." Emer terus saja makan makanannya dengan lahap. D dia sudah sampai pada makanan penutupnya yang ada dimulutnya saat ini.

Cornelia akhirnya makan makanannya tanpa menghiraukan Emer lagi. Dia lapar dan dia tidak punya banyak waktu untuk meladeni hama sehina Emery.

Kenapa Emer ada disini? Dan kenapa dia ada dihadapan Cornelia? Lalu sebuah pemikiran asal muncul.

"Emer, kau sudah mau mati ya?."

"Uhuk-uhuk," Emer langsung terbatuk-batuk saat Cornelia menyampaikan itu. "Kau benar-benar dendam padaku ya?."

"Tidak, habisnya kau ada dirumah sakit ini dan bukan hanya sekali. Lalu kau sudah ada disini pagi-pagi sekali dengan rambut acak-acakan dan jelas kau belum mandi. Kau pasien disinikan?." Cornelia menatap mata Emer.

"Meski aku pasien disini kenapa juga kau harus menuduhku mati?."

"Habisnya aku berharap kau benar-benar mati." Ucap Cornelia bercanda.

CORNELIA : Sweet Enemy [COMPLETE]Where stories live. Discover now