5. Morto?

14.4K 1.2K 34
                                    

"Tidak ada kekecewaan yang mendalam di mana tidak ada cinta yang mendalam. "

Martin Luther King, Jr.
(1929-1968)

Demi kaus kaki bolong Nepsutus!

"Haaaaaaaaaaah.......!."

Lutvia dan Tybalt memandang Cornelia  bingung. Setelah mengagetkan mereka dengan teriakan menggelegarnya tadi sekarang Cornelia melakukan olahraga tak jelas.

Berkeliling tidak jelas sambil mengeluh terus-terusan. Wajahnya menunjukan kebingungan dan ketidakpercayaan. Dia bahkan sempat melirik televisi sekali-kali lalu wajahnya jadi cemberut dan kaku.

Dia meloncat-loncat tidak jelas setelahnya lalu berlari-lari dan diakhiri dengan menendang kursi.

"Aw!."

Dia memegangi kakinya sendiri yang kesakitan akibat hantaman kursi.Cornelia mengeluh sebentar lalu meloncat-loncat tidak jelas lagi dan meringis lagi akibat rasa sakit yang belum reda di kakinya.

"Cornelia sayang? Ada apa denganmu? Kau tidak sedang frustasi atau apakan? Kakimu baik-baik saja? Apa perlu ayah panggilkan dok-"

"Cukup."

Singkat, padat, jelas dan ayahnya langsung berhenti berceloteh ria.

Cornelia bergegas pergi masuk ke kamarnya. Sampai disana dia menjadi waspada. Setelah memeriksa penjuru ruangan memastikan tidak ada seorangpun disana dia menutup jendela rapat-rapat lalu duduk dikursi dan meletakkan kepalanya diatas mejanya. Dia masih tidak percaya apapun.

Jadi Si-Seksi-Manis-Tampan itu adalah Gillien Alecta Alcael si mentri militer, cucu presiden dan pria paling hot...

Ah, yang itu tidak usah dipikirkan Cornelia...

Cornelia sudah cukup tahu kenapa dia harus terkejut. Dia bersikap terlalu kurang ajar pada si mentri, dan ya tuhan! Yang lebih mengejutkan dari itu semua dan paling utama dia bertemu mentri militer itu dan bertemu lagi, bertemu lagi dan....

Ah! Berhenti Cornelia!

Ponselnya bergetar, tidak mungkin sang mentrikan? Bagaimana Cornelia harus bersikap? Bagaimana?!.

Cornelia membuka pesan masuk diponselnya sambil memasang wajah horor. Sialan! Ternyata hanya Jacob, dia bilang dia kangen dengan Cornelia dan mau Video Call dengannya.

Cornelia mendesah berat, akhir-akhir ini Cornelia memang sering mengabaikan pesan ataupun telpon dari sepupu-sepupunya. Terutama Gaia dan Queen. Faint yang dekat dengannya saja sampai menelfonnya hampir sepuluh kali sehari. Kings juga, dia hampir mengunjungi Cornelia ke Italia karna Cornelia terus mengabaikan panggilannya. Tapi karena kesibukannya yang mulai bekerja di perusahaan Uino membuatnya semakin sibuk dan dilarang oleh keluarganya.

Dari semua sepupu-sepupunya Cornelia paling dekat dengan Jacob. Jacob sebenarnya bukan anggota keluarga mereka yang sebenarnya. Dia adalah anak angkat dari paman Cornelia yang satu lagi. Pamannya tidak mempunyai anak dan akhirnya mengadopsi Jacob. Tapi sepertinya Jacob adalah sebuah peruntungan bagi kekuarganya. Dia sudah memimpin perusahaan pamannya dibidang konstruksi saat dia lulus kuliah dan sampai sekarang perusahaan ayahnya dikenal sebagai perusahaan konstruksi terbesar di asia. Berkat jacob.

Awalnya jacob orang yang pendiam, dia tidak bisa bergaul dengan keluarganya karna merasa dirinya orang asing. Cornelia yang pertama mengajaknya percaya dan siapa sangka Cornelialah yang paling dekat dengannya. Terlalu dekat bahkan melebihi kedekatannya pada keluarganya sendiri.

Saat Cornelia mengurung diri dikamarnya sebelum pergi ke Italia dialah yang setiap saat datang menemui Cornelia. Cornelia tidak pernah keluar kamarnya saat itu. Dia datang pagi hari dan pergi kalau perusahaan membutuhkannya dan setelahnya dia akan datang lagi memanggil-manggil Cornelia dari pintu kamarnya. Selalu begitu dan diakhiri dengan kekecewaan.
Dia bahkan membujuk Cornelia terus agar tidak pergi ke Italia, tapi mau bagaimana lagi, Cornelia benar-benar frustasi saat itu.

CORNELIA : Sweet Enemy [COMPLETE]Where stories live. Discover now