19. Chi siamo?

13.1K 1.1K 26
                                    

Cornelia kembali lagi:)
Mudah-mudahan kalian suka ya, terimakasih sudah mau meluangkan waktunya untuk membaca:)
Vote untuk kalian yang suka dan jangan lupa Komentarnya ya.

Happy reading......

CONAN

________________________

"Ini sudah lewat tengah malam lagi Cornelia. Lebih baik kau pensiun saja dari kerjamu dari pada bla-bla-bla-bla." Jacob menasihati Cornelia lagi dan saking tidak fokuskan akibat banyaknya kalimat-kalimat yang keluar dari mulut Jacobx otak Cornelia jadi tidak dapat menterjemahkan lagi ucapan yang keluar dari mulut Jacob selanjutnya.

"Bla-bla-bla-bla... bla-bla-bla, bla-bla-bla-bla." Tuh kan Cornelia jadi tidak dapat menangkap inti utama dari ceramah panjang lebar Jacob.

"Jackie please, aku mau tidur. Kau pasti akan mengoceh sampai pagi." Cornelia berjalan meninggalkan Jacob menuju kamarnya.

"Cornelia." Ah, Jacob tidak menyerah.

"Aku akan berangkat ke Turki besok pagi. Jadi aku tidak akan ada di sisimu. Mengertikan Baby? Kau harus atur pola hidupmu dan jangan memaksakan dirimu." Jacob berkata.

"Kau mau ke Turki? Kenapa tiba-tiba sekali?." Cornelia sekarang bicara dengan antusias. Tampak rasa kantuk dan lelahnya yang tadi sudah hilang.

"Entahlah, dokter tidak akan mengerti tentang bisnis." Jacob sebenarnya mengejek.

"Ah ya, tentang politikpun aku juga tidak mengerti." Cornelia mengenang.

"Tidak perlu memikirkan tentang politik. Pikirkan saja tentang bagaimana cara membagi waktu mu. Kau hampir tidak ada waktu untuk istirahat, mengerti,kan?." Jacob bertanya

Cornelia mengangguk paham, "aku akan banyak istirahat."

"Yah, kau sudah mengatakan itu berulang kali padaku." Jacob memandang Cornelia ragu.

"Ya-ya, kali ini aku akan lebih berusaha. Kapan kau akan kembali?." Cornelia bertanya sambil berjalan menuju kamarnya.

"Aku belum saja jalan kau sudah bertanya kapan aku kembali?." Jacob tertawa ringan.

"Akukan takut merindukanmu. Jangan lama-lama ya?." Cornelia membuka pintu kamarnya dan Jacob ikut masuk.

"Oke."

"Kalau pulang jangan lupa bawa istri, kalau tidak mampu minimal bawa pacar." Cornelia tersenyum menggodanya.

"Well, ku pikir gadis Turki cantik-cantik dengan wajah jauh dari kata 'penyihir'." Jacob bergidik.

"Kenapa kau masih membicarakan soal mode masa kini. Kau ketinggalan jaman Jackies. Sudah ku bilang yang seperti itu namanya Style Ghotic bukan penyihir ." Cornelia menahan tawanya.

"Jangan bicarakan tentang betapa hebatnya para penyihir itu Cornelia. Mereka tetap nenek sihir di mataku." Jacob tidak mau kalah.

"Untuk saja kau pergi ke Turki. Kalau kau sampai pergi ke Jepang maka hidupmu akan berakhir menyedihkan dengan di kelilingi para penyihir anggun." Cornelia mengingat para orang jelang yang suka melakukan make over dan ada juga festival lucu, dandan lucu dan lainnya, seperti harajuku, Goth loli, dan Cosplay.

"Jangan menyumpahiku Cornelia--" Jacob menarik selimut untuk Cornelia yang sudah berbaring dan dia akan mematikan lampunya. "--dan selamat malam, aku sudah pergi saat kau bangun."

"Malam dan selamat jalan." Cornelia menjawab pelan. Dia merasakan pintu kamarnya ditutup dan mata Cornelia juga semakin gelap.

Saat dia bangun Jacob sudah tidak ada lagi di Mamorin Manor dan tersisa Cornelia sendiri....

CORNELIA : Sweet Enemy [COMPLETE]Where stories live. Discover now