Kalau Azam tidak perduli dengan penyakitnya Azam mungkin akan menjadi anak nakal yang setiap malam kerjaannya menghambur-hamburkan uang orang tuanya di club malam atau mengikuti balapan liar karena mobil dan motor di rumah Azam bisa dibilang ada selusin kalau dijumlah.

Setelah dia mandi dan makan malam yang jelas sendirian Azam memutuskan untuk membuka line dan menyuruh teman-temannya menginap dirumahnya dan tidak terlupa Ana untuk teman telefonnya.

LINE

FRIFOR (224)

FRIFOR

Nazami: kiw

Nazami: pada dimana?

Bima: rokum

Satrio: ^2

Berlian: ^3

Farrel: gua mewakili leo, vero. Dirumah:v

Nazami: Sini rokum gua, nginep ya. gausah bales langsung dateng aje

read by6

Sekarang waktunya dia menelfon Ana

Ana

*free call*

"halo"

"..."

"na?"

"iya"

"udah sembuh na?"

"agak mendingan"

"alhamdullilah"

"tadi lo kenapa?"

"gapapa na"

"serius kak ish"

"kayaknya khawatir banget sama gua hahaha"

"dih pansi, kan gua hanya bertanya, lu nya aja kali yang ke geeran"

"serius gapapa"

"..."

"na? are you there?"

"iya kenapa?"

"frifor mau kesini loh"

"kemana?"

"rumah gua"

"terus kenapa?"

"kali aja lo mau kerumah gua"

"ngapain amat, cih"

"deh gaya lu sekarang"

"marah kali? apa kesel?

"ngga bisa gua marah sama lu"

"yaudah gua matiin ya"

"cepetnyaaaaaaa"

"a nya b aja kali"

"gua banyak tugas, lagian lo kan ntar ada temen temen lo"

"iya oke, nanti gua line ya"

"terserah"

*end call*

Setelah mereka telfonan, frifor datang tanpa salam

"AZAM" teriak Farrel sambil membuka pintu rumah Azam

"heh jadi orang ngga ada mannernya banget sih rel" balas Leo sambil narik kerah belakang Farrel seperti mengangkat anak kucing

yang lainnya hanya menggelengkan kepala, dan Bima menoyol kepala Farrel

"Asssalamualaikum, azaaaaammm" ucap Leo

Space Between UsWhere stories live. Discover now