Sisi Lain Pernikahan

159 10 1
                                    

"JANGAN!" Kau berteriak ketika pria itu melepas sumpalan mulutmu. "Kumohon. Apa salahku?" ucapmu mengiba.

Namun pria itu tak peduli dengan permohonanmu. Hatinya tak goyah karena air matamu. Kini wajahmu yang cantik sudah tak berbentuk. Lipstik mahalmu sudah rusak karena ciuman kasar pria itu. Maskaramu sudah berantakan tersapu air mata. Belum lagi tanda merah bekas tamparannya di pipimu.

Dress merah seksi yang membalut ketat tubuhmu dirampasnya dengan paksa, memperlihatkan tubuh molekmu yang terbalut lingerie hitam berenda. Secepat kilat pria itu membuka gesper dari celananya kemudian mencambuk perutmu yang rata.

Kau berteriak nyaring. "Jangan! Kumohon, Hans. Jangan sakiti aku. Aku mau melayanimu, tapi jangan seperti ini." Suaramu bergetar ketika melihat pria itu melucuti pakaiannya hingga tak ada sehelai benang pun menempel di tubuhnya.

Tak peduli dengan racauanmu, dia tetap menggaulimu dengan paksa hingga segala emosinya mereda. Dia tak pernah mengingat kebutuhanmu, semua hanya tentang desakan keinginannya.

"Sayang, maafkan aku," ucapnya sambil membantu menyeka darah di ujung bibirmu.

Suami yang kau cintai itu menangis di kakimu. Mengatakan kekhilafannyayang kembali terulang, kemudian berjanji segera menemui psikiater. Mengiba agar kau tak meninggalkannya dengan iming-iming harta berlimpah dan rumah tangga harmonis.


___
Genre : Domestic Romance + Thriller

Kumpulan yang TerserakWhere stories live. Discover now