Aroma kopi menyeruak. Seluruh indraku mulai terjaga bahkan sebelum mataku terbuka. Aku mendengar langkah yang datang, kemudian kasurku bergerak.
"Ayo bangun, buka matanya. Nih aku udah bikinin kopi buat kamu," bisiknya di telingaku.
Aku tersenyum. Tentu dia paling tahu bahwa kopi adalah cara termudah untuk membangunkanku.
Aku mengerenyit saat membuka mata. Perempuan cantikku sudah berdandan rapi.
"Mau ke mana pagi-pagi?" tanyaku.
"Ini sudah jam delapan. Kamu yang kesiangan karena semalam lembur. Aku mau berangkat kerja, sarapan sudah aku siapkan di meja ya."
"Nanti malam aku makan malam di rumah," ujarku.
"Oke. Aku nanti masak buat makan malam. Aku berangkat duluan ya."
Dia mengulurkan secangkir kopi panas ke pangkuanku kemudian berbalik. Aku menahan tangannya, menariknya mendekat dan mencium bibirnya yang berhias lipstick merah.
"Nanti aku terlambat. Kamu juga ada meeting kan jam 10?" lirihnya.
"Iya. Hati-hati ya. Sampai ketemu nanti malam."
Aku melepasnya pergi, kemudian menyesap kopi hitam kesukaanku, sebelum kembali menerjang padatnya kegiatan hari ini.
___
Genre : Domestic Romance
YOU ARE READING
Kumpulan yang Terserak
Short StoryKumpulan flash fiction yang sering saya tulis di facebook dan beberapa grup kepenulisan. Sebagai pengingat atas apa yang terserak. Karena setiap karya bernyawa.