"Aku cuman mau mastiin keadaan kamu aja ka." Jawabku.

"Dut yuukk balik!" Ajak ve pada sinka.

"Laah ci Omi baliknya gimana?" Tanya Sinka.

"Lahh kan ada Frieska. Pacarnya." Jawaban ve seakan tak menyukai keberadaanku. Menatap Naomi dengan sinis.

"Udaah sana balik dut. Kalo banteng udah ngamuk bahaya lohh. Kita aja sering diserudugnya. Iya kan Mi?" Ucap kinal.

Naomi mengangguk pada Sinka bukan untuk mengiyakan pertanyaan kinal. Melainkan untuk mengizinkan adiknya pulang bersama veranda.

Sepeninggalan Sinka dan Ve. Aku merubah posisiku menjadi duduk dihadaoan Naomi. Kami bertiga bercakap biasanya dengan iringan lelucon kinal. Walaupun sebenarnya aku sedang sangat tak ingin bercanda karena menemukan keberadaan veranda.

'Selesaikan urusanmu.' Notif line dihp Naomi yang tak sengaja kubaca karena berada depanku. Siapa lagi kalau bukan dari ve.

Kulihat Naomi segera membalasnya. Entah apa yangbdibalasnya. Dan entah urusan apa yang segera Naomi selesaikan.

"Urusan apa?" Tanyaku.

"Oh ini urusan kuliah."

"Masih ada kuliah?" Karena seingatku hari ini jadwal terpendeknya. Dia menggeleng.

"Ini ada tugas yang harus aku kumpulin hari ini." Jawabnya memperlihatkan makalahnya. "Oh iya kita yuk Pik udah lama nih ga jalan." Ajaknya.

"Tapi keadaan kamu?" Aku sedikit ragu menerima tawarannya.

"Aku gpp kok." Dia meyakinkanku. "Aku kumpulin tugas ya." Pamitnya.

Tentunya Naomi tak meninggalkanku seorang diri aku bersama Kinal. Kinal banyak bertanya tentang anak k3 yang dulu menjadi asuhannya. Juga bertanya mengenai konser tunggal yang akan kami lakukan.

Setelah Naomi selesai dengan urusannya, kami berpamitan pada kinal. Menggunakan salah satu jasa taxi online kami menuju salah satu pusat perbelanjaan di jakarta.

***

"Pikaa itu kan Mbakmu dan cici ku?" Ucap Naomi membuatku mengikuti arah jemarinya yang mengarah kearah jam 11.

Aku terhenti karena tanpa sengaja aku malah menyentuh pipinya. Aku segera menjauh dari Naomi tentunya dengan wajah memerah.

"Ciee... udah berani cium-cium yaaa.." ledeknya.

"Ihh apa sihh.." aku menahan perasaan malu ku. "Kak Naomi sengaja kan?" Tawanya mengiringi. "Ishh nyebelin."

"Jangan ngambek donkk becanda doang. kan akunya kangen sama kamu." Rayunya.

Aku mendekap tangan di dada pura-pura marah. Padahal aku lagi menstabilkan irama jantungku.

"Hmm.." dehaman dari belakan kami. "Ciee mesra banget niih bikin iri"

Kami berbalik bersamaan.

"Eh ci cind." Ungkapku malu.

"Kok bisa kebetulan ya ketemu disini? Kita dobel date aja gimna?" Tawar cindy.

"Gak usah deh mending kita masing masing aja cind. Mungkin aja mereka mau kemanaaaa gitu." Tolak kakakku.

"Okey." Ucap Naomi tiba-tiba menarikku lebih dekat.

" mau kemana dimana?" Tanya cindy.

"Korean food." Ucap mbak imel dan Naomi bersamaan.

Kami pun menuju ke salah satu resto korean. Jiganasuki (?) (Di jakarta ada ga ya?)

Kami memesan paket Gold dengan New zealand beef dan US beef. Sudah termasuk Suki, buffet, appetizer, dessert, ice cream tentu saja dengan minumannya. Tentunya dengan satu set grill juga saus untuk memarinasi dagingnya.

"Ci lomba manggangnya yuk? siapa yang kalah harus traktir. Ka Mel sama Pika yang jadi jurinya. Gimana?" Tantang naomi.

"Siapa takut." Cici kedua Naomi ini tak ingin kalah.

Mereka berdua sibuk dengan daging masing-masing. Aku tersenyum setiap kali salah satu dari mereka saling iseng akan beef yang mereka grill. Mereka lucu. Bahakan aku merasa naomi tak pernah seserius ini. Mungkin takut bayar ini semua.

Mereka tersenyum dengan hasil grillnya. Mulai membagi dengan cara mengguntingnya. Aku muali mencicipi masakan mereka. Begitu pun mbak imel.

"Cindy lebih enak." Mbakku langsung memberikan jawabannya

Memang sih ci cindy jauh lebih enak. Tapi aku tak mungkin memberikan jawabannya secara langsung.

Aku kembali membakar beef hasil Naomi yang kurasa dia terburu-buru menghidangkannya.

"Harus dibakar sedikit lagi." Aku siap menyuapi naomi.

Naomi memakannya dan mengangguk setuju.

"Ini kamu coba pika." Ka Naomi mau menyuapiku. "Hati-hati panas." Peringatannya.

Aku memakannya perlahan. Naomi menyeka bibirku yang tersisa sausnya.

"Mell kità kaya gitu yukk? Suap-suapan." Ajak ci cindy menggoda dengan permainan kedua alisnya.

Mbak imel tersenyum. "Kekanankkan." Tembal mbak imel.

"Ayooolaahh melll." Rengek ci cindy lucu.

"Berasa tua sih jadi gitu." Celetuk Naomi.

"Apa kamu bilang?" Kesal mbakk imel pada Naomi.

Mbak Imel langsung memasang sikao manisnya pada ci Cindy. Menyuapi ci Cindy dengan penuh perhatiaan.

Entah mengapa aku merasa ada persaingan disini. Namun entah apa yang dipersaingkan. Ingin memperlihatkan siapa yang paking harmonis? Atau apa?






Tbc

Kamu (Bukan) FanaWhere stories live. Discover now