11

701 83 29
                                    

Melody POV

Aku berada dikamarku. Hanya mampu berpangku lutut menyembunyikan wajah didengkulku.

cinta? sakit?
Bagaimana aku menyembunyikan kedua hal itu lebih lama lagi?

Kubuka jaket Naomi. Dengan penuh kekesalan ku menginjak jaket itu sembari menghadiahi pertanyaan yang tak terjawab.

Kegiatan bodoh ku membuatku lelah sendiri. Aku memandangi wajahku dicermin penuh tulisan ini.

Yaa ampunn... Siapa dicermin itu? Aku tak mengenalnya? Mana aura kharismatik yang selalu dipancarkannya? Dimana sosok yang selama ini disegani banyak orang?

Aku meraba setiap Inchi wajahku. Terutama bagian bawah mataku.

"siapa yang tega berbuat ini padamu Mel?" pertanyaan terlontar dari mulutku sendiri. "Naomi kah?" tebakku. "Apa mencintainya sesakit ini?"

"Tidak... tidak.." aku segera menampik semua pertanyaanku sebelumnya. "Mencintainya sama sekali tidak menyakitkan. Aku sangat bahagia bisa mencintainya. Yang menyakitkan itu membiarkanku memendam perasaan ini sendirian."

Seakan kembali ke alam sadarku. Aku membasuh wajahku. Mengikat rambutku asal. Bergerak menuju dapur untuk melepas dahaga akibat tangis yang tertahan.

Aku terhenti melihat Frieska dan Naomi sudah kembali dan sibuk cuci piring.

"Ciee cuci piring niihh." ledek Naomi. "Udah siap dinikahin niih ceritanyaa?"ledekan Naomi berikutnya.

"ciee bantunn nih ceritanyaa?" Frieska balik meledek ketika Naomi membasuh piring yang sudah disabuninya. "Udaah siaap berbagi nihh ceritanyaa?"

Tawa NAomi menggelegar.

"Pikaa pelan pelan donk.. liaat kena muka aku nihh." naomi menunjukan pipinya yang terkena sabun.

Frieska mencuci tangannya dan membersihkan wajah Naomi. Tapi kulihat tangan Naomi tinggal. Dia sedang meremas tangannya yang sebelumnya usdah dibaluri sabun cuci piring.

"udah bersih kok."

"makasih pikaa." ucap Naomi mengelus tangannya yang penuh sabun di pipi Frieska.

"arghh ka Naomii." rengek Frieska diiringi tawaa Naomi.

"Sinii.... sinii aku foto duluu." Naomi meronggoh hpnyaa.

crek.
"Nanti ku upload. Cuci piring ala Frieska jkt 48"

"awas ya ka Naomi." Frieska mencoba membalas perbuatan Naomi.

Naomi belari menghindari Frieska. Aksi perang sabun mereka membuat lantai dapur licin.

"arghh.." teriak Frieska ketikakeseimbangannya hilang karena licin.

Kulihat Naomi sigap menarik Frieska, membawanya dalam pelukkannya.

Sialan! kenapa aku hanya berdiam diri disini? Kenapa aku menonton tingkah kekanakkan mereka?

Aisshh menyebalkan harus ditengah-tengahh orang yang ku sayangi. Namun aku sendiri merasa terasingkan

"Hmm.." dehamanku menyadarkan mereka.

Mereka hanya cengengesan tak jelas dan saling menyalahlan satu sama lain.

Aku mengambil air minum di kulkas. Mudah-mudahan air dingin ini bisa menetralkan panas dihatiku.

aku melempar lap tangan pada Naomi. "Lapin meja riasku sampe bersih. Dan kamu Frieska bersihin nih dapur." aku berlalu ke ruang tengah untuk bersantai dan menonton tv.

"Ka aku izin ke kamar kakak ya." Ucap NAomi ketika melewatiku dan aku mengangguk mengizinkannya.

Setelah sepuluh menit Naomi kembali. Duduk disampingku menyeruput air minumku. Membuatku memandanginya tajam.

Kamu (Bukan) FanaWhere stories live. Discover now