1

2.2K 134 64
                                    


Aku duduk sembari memangku laptopku. Jemariku menari menekan setiap tombol keyboard. Sebuah kata demi kata mengalir begitu saja dalam pikiranku menjadi serdadu barusan cerita.

Ya inilah yang selalu kulakukan di waktu senggangku. Membuat cerira fiksi dan tokoh yang kugunakan adalah teman-teman idolku tentunya di JKT48. Fanfiction itulah sebutannya.

Aku bergabung dalam sebuah media sosial yang mengangkat para penulis receh seperti kami. Tapi aku bangga menjadi salah satu pengguna serta penikmatnya. Wattpad.

Dalam medsos itu aku menyembunyikan identitas asliku. Bisa bahaya bukan kalau identitasku ketahuan? karier juga mungkin harga diriku dipertaruhkan.

Aku berhasil menyamarkan diri selama di wattpad dengan akun BlueFkey. Nama itu mempunyai arti sendiri. Blue itu biru sebagai lambang bahwa aku melakukan penyamaran. Fkey. F dan key, jelas key adalah kunci. Karena kunci sebenarnya ada di huruf F. F for my name. Ya.. aku Frieska Anatasia Laksani.

"lagi apa? serius banget." ucap seseorang yang membuatku kaget dan langsung menutup laptopku kasar.

"yaa ampun nyantaii mpreiss. Sadisa bener" ucapnya lagi.

huhh.. untung ga liat. Eh liat ga sih? Kayanya enggak. Huh kalau sampai dia liat bisa bahaya. Aku bisa diamuknya.

Gemuruh dihatiku pun belum mereda bukan hanya karena takut ketahuan akan cerita baruku yang berjudul "stt aku disini." yang menggunakannya sebagai tokoh utuma.

Tapi ada gemuruh lainnya. Dia adalah yang selama ini ku perhatikan.

Awalnya dia hanya sekedar kuperhatikan biasa karena dia adalah tokoh utama yang berhasil ku bolak balikkan imagenya. Dia yang memiliki image sexy berhasil kuubah menjadi tomboy, liar dingin di ceritaku pertama yang berjudul 'rotasi.' rotasi ceritaku pertama yang bisa kubilang sangat membuatku puas dengan para viewersnya. Dan itulah yang memacuku menjadi lebih penasaran pada sosok tokoh utama dalam kehidupan nyata. membuatku kembali dan selalu menjadikannya tokoh utama dalam ceritaku.

Ya diaa... Shinta Naomi..

Ya diaa Shinta Naomi Prasetya yang bukan hanya menarik perhatian ceritaku juga pembacaku. Tapi kini dia berhasil menarik hatiku. Ya harus ku akui aku jatuh cinta padanya. Imagenya yang terkenal angkuh ternyata jauuuh dari kenyataannya. Dia begitu menyenangkan bahkan bisa ku bilang dia cukup gesrek apalagi saat bergabung dengan ka Sendy ataupun Jeje.

"heyy...heyy.." naomi melambaikan tangannya dihadapanku.

"i..iya ka. maaf"

"haha kamu lucu deh lagi kaget gitu." ucapnya mengacak poniku membuatku tersipu malu.

"eh kok sekarang jadii merahh pipinya?" ucapnya membuatku menunduk menyembunyikanya. "ih sini donkk aku mau liaat.. kamu lucu mpries lagii merahh gituu. sinii donkk liat aku." godanya yang terus mengikuti gerakan kepalaku saat ke kanan ke kiri atau ke segala arah lainnya.

"ya udah deh aku pinjem laptopnya." ucapnya seraya mengambil laptop dipangkuanku.

aku yang kaget, sontak merebutnya kasar.

"aku ga boleh pinjem?" tanyanya dan aku menggeleng sembari memeluk laptop tak kuhadiahi dia sebuah senyuman namun dengan wajah cemberutku.

"shintaa!" seseorang menyerukan namanya yang selalu memanggil dengan nama depannya. siapa lagi kalau bukan Jessica Veranda.

Ka Ve jalan mendekat ke arah kami. Tentu panggilan ka Ve sebelumnya mampu mencuri perhatian Naomi. dia tak lagi melihat ke arahku namun tersenyum melihat ke arah Ve yang jalan mendekati kami.

"Veranda aku nunggu kamu dari tadi." timpal naomi semangat. ya Naomi pun memiliki kebiasaan sama tak pernah memanggil ka ve dengan sebutan ve. selalu menyebutnya veranda.

"makan yuk Shin. aku belum makan nih." ajak ve.

"ayo verandaaa... aku juga nunggu kamu dari tadi. katanya dateng jam 12. ini udah lebih loh." gerutu naomi.

"cuman telat 3 menit shintaa. ga sabatan banget sih." timpal ve menanggapi sikap manja naomi.

"hmmm mpriess kamu ikut yuk makan?" ajak naomi menatapku.

"eh enggak ka ga usah. aku udah makan tadi di kampus." jawabku kaget dengan pertanyaan naomi.

"okey kalo gitu aku pergi dulu ya" pamit naomi.

"eh iya ada yang ketinggalan." ucap naomi langsung mencubit pipiku membuatku terkejut. "ini bisa kan aku pinjam? masa ga boleh juga sih." ucapnya membuatku bingung. "Kalo hati kamu boleh ga aku pinjem? Belum ada yang pinjem kan"

"Eh?" tanggapanku kaget dengan gombalan recehnya.

"hahha udahh shintaa kamu godain friesdka mulu.. ga mungkin kan kamu pinjem hatinya Frieska, kaya Pegadaian aja. Hahaha" ve mencoba menghentikan kegiatan naomi namun dia pun membuat guyonan lainnya.

"yuk ah friess kita pergi dulu yahh.." pamit ve yang diiringi dengan lambaian tangan oleh keduanya.

aku menatap punggung mereka. aku tersenyum miris ketika melihat tawa naomi begitu lepas. ya karena tawanya hanya seorang jessica veranda yang buat. Kemanjaan naomi yang hanya bisa terlihat saat bersama jessica veranda. Juga sifat naomi lainnya. Seakan cerita yang ku buat tentang Veomi sedang nyata terlihat.

Sering kali melihat mereka seperti itu membuatku berpikir apa sebenarnya Veomi is real? Namun keduanya selalu menampik. Tapi mata ini tak dapat dibodohi dengan suara penyanggkalan meteka karena tingkah mereka tampak nyata mereka layaknya pasangan berbagi cinta.

Dan aku seperti ceritaku dalan Rotasi. Hanyalah sosok pengagumnya yang mencintai tanpa berharap balas.

Ahh sudahlah buat apa aku memukirkan yang tak perlu. Toh para pembacaku talah menunggu kelanjutan ceritaku.



Tbc

Masih proses pengenalan yaa.... jgn terburu-buru..hee..
Lagi coba karakter frieska.. sebenarnya dari pertama bikin rotasi pengen nge Up frieska main cast tp berhubung minat veomi terlalu tinggi n cari jalur aman dlu, jadii baru berani sekrang ngeUp adik melody inii...

UlfaJannah nihh bangg aku buat Frieskaa....hee

Kamu (Bukan) FanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang