Adik Ipar?

11.5K 646 5
                                    

Rachel masuk kedalam mobil, dan langsung disambut oleh pelukan Ethan.

"Wow, kau memang hebat. Aku jadi penasaran bagaimana wajahnya saat kau membongkar rahasianya" Rachel menerima pelukan hangat Ethan. Membuat Lucifer menahan rahangnya keras.

Ethan yang melihat Lucifer memandanginnya melepaskan pelukan Rachel. "He's angry with me, i think" bisik Ethan pada Rachel sebelum mereka benar-benar melepaskan pelukannya.

Rachel melihat ke arah mata Ethan. Lucifer menyibukan diri, ia membuka headset pada telinganya dan menutup laptop yang dipakai untuk memantau Rachel di restaurant tadi, tapi Rachel tau dari rahang Lucifer yang mengeras.

"Aku tidak akan memelukmu sebelum kau meminta maaf" Rachel menatap Lucifer dengan senyum mengejek. Tapi Lucifer tak menanggapi itu.

Mobil Limousin bergerak, Lucifer yang duduk di dihadapan Rachel tetap tak memandang Rachel. "Ego mu begitu tinggi Lu, kau tau itu"

Setelah sampai, Kim langsung memeluk Rachel yang baru turun dari mobil. Sedangkan Albert menunggu hasil dan penjelasan Lucifer.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Kim. Rachel mengangguk "Tentu"

•••

Rachel beranjak dari kasur saat ketukan pintu menyadarkannya dari lamunannya.

Lucifer berdiri di depan pintu, menyodorkan segelas jus apel dan masuk kedalam kamar Rachel tanpa disuruh.

Rachel menerima jus itu dan menutup pintu, kesal melihat perlakuan Lucifer

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rachel menerima jus itu dan menutup pintu, kesal melihat perlakuan Lucifer. Dengan kepribadian yang tidak dapat di tebak, membuat Rachel harus ekstra sabar menghadapinnya.

"Lu, apa ya-" Lucifer memotong pembicaraan Rachel.

Dengan satu tarikan nafas Lucifer berkata "Maafkan aku".

Rachel yang mendengar Lucifer bicara seperti itu terkesiap, apa yang ia dengar tidak salah? "Apa?" Tanya Rachel meyakinkan.

"Kau tuli?" Tanya Lucifer balik dengan geram.

"Kalau kau ingin meminta maaf pastikan dengan baik, bukannya malah menjelek-jelekanku lagi." Sindir Rachel dan duduk diats ranjangnya.

Lucifer tersenyum kecil, ucapan Rachel selalu bisa membuat dadanya berdesir.

"Yaya, aku minta maaf" Lucifer duduk di sofa yang berhadapan dengan Rachel.

"Aku tidak apa Lu, maafkan aku yang menghancurkan rencanamu. Hanya saja dia masih ku anggap sebagai keluargaku" ungkap Rachel. Mimik wajahnya menjadi sedih.

Lucifer menangkup wajah Rachel, ia memandang mata Rachel dalam, menyusuri apa saja yang sudah ia lewatkan. Mencari dan menggali semua kesedihan yang dirasakan Rachel.

Rachel mengerjap tapi tidak dapat memalingkan wajahnya, ia berasa seperti sedang menyelam kedalam manik hitam Lucifer.

Dengan sekejap Lucifer memeluk Rachel, mendekapnya dan mengukungnya dalam pelukannya.

"Setelah ini semua selesai, aku akan mengajakmu ke suatu tempat" bisik Lucifer, ia melepaskan pelukannya dan beranjak dari duduknya.

Rachel menarik tangan Lucifer sebelum keluar "Aku hanya ingin memastikan satu hal" ucap Rachel.

Lalu Rachel mencium bibir Lucifer dan melingkarkan tangannya pada leher Lucifer. Awalnya Lucifer terdiam tapi lambat laun ia mengikuti gerakan yang dibuat Rachel.

Rachel tersenyum dalam sela ciumannya lalu ia melepaskan begitu saja, membuat Lucifer menggeram.

"Aku sudah mendapatkan jawabannya, Trima kasih Lu" Rachel mendorong keluar Lucifer yang masih terdiam, lalu Rachel munutup pintunya tepat didepan wajah Lucifer.

•••

"Kau tidak meminta kepastian darinya?" Tanya Ethan yang sedang menghabiskan jusnya.

"Aku sudah tau jawabannya" Rachel tersenyum sendiri saat mengingat bayangan wajah Lucifer yang sedang menahan nafsunya.

Mereka berdua sedang duduk dihalaman belakang kediaman Morningstar, menikmati indahnya pemandangan sunyi lautan luas.

"Kau tau, sejak pertama kita bertemu aku merasakan sesuatu yang beda tentangmu. Dan benar saja, kau saudaraku" Ethan tertawa kecil mengingat bahwa ia ternyata menyukai saudaranya sendiri.

"Ya, aku juga merasakannya. Aku merasa aman" Rachel tersenyum kecil menghadap Ethan. Ia melepaskan semua yang berada di punggungnya kali ini. Beban yang sudah lama bergelantungan pada dirinya, semakin lama semakin mengikis. Terangkat dari topangannya.

"Katakan padaku jika lelaki itu membuatmu menangis, aku janji akan mencincangnya" Ethan menirukan gerakan Chef yang sedang mencincang dagingnya. Membuat Rachel tertawa.

"Siapa yang akan kau cincang anak muda?" Tawa keduanya sontak berhenti saat mendengar suara yang menginterupsi.

"Kau!" Ancam Ethan.

Lucifer menaikan alisnya, "Sedikit lagi kau nyaris membuatku tertawa" Lucifer menatap Ethan sambil tangannya memeragakan 'Secuil' yang membuat Rachel tertawa.

"Kau akan menjadi adik iparku, aku tidak percaya" Ethan tertawa akan ucapannya sendiri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kau akan menjadi adik iparku, aku tidak percaya" Ethan tertawa akan ucapannya sendiri. Sedangkan Lucifer menatap Ethan dengan pandangan bingung.

"Adik ipar?" Tanya Lucifer meminta penjelasan. Rachel hanya mengangkat bahu cuek dan melanjutkan melihat pemandangan yang ia lewatkan.





Ahahaha...
Maafkan aku lama banget ya? Nanti tak cepetin deh, ini udah tak panjangin juga qiqiqi...

Happy Reading

The Cold Ones Where stories live. Discover now