Rejection

12.5K 747 10
                                    

3 hari setelah aksi penyelamatan Rachel, kondisi sudah membaik.

Tak terlihat ada ancaman dari Geo ataupun Selma. Tetapi Albert tetap waspada. Ia mengerahkan seluruh anak buahnya untuk menjaga mansion.

Selama 3 hari itu pula Lucifer tak terlihat di mansion. Hanya Lena yang menemani Rachel.

Rachel pun hanya mengurung diri didalam kamar. Dava hanya sesekali menengoknya.

Siang itu. Rachel yang baru keluar dari kamar mandi di kagetkan dengan suara berisik dari luar.

Rachel keluar dari kamar mencoba melihat ada apa, dan di lorong itu banyak terdapat para bodyguard yang berkumpul.

Mereka membawa sesuatu, seperti membopong seseorang. Lalu Rachel lihat mereka semua masuk kedalam kamar Lucifer.

Rachel bertanya-tanya dalam hati, 'ada apa? Apakah terjadi sesuatu pada Lucifer? '
Seakan menjadi penjawabnya, Laurent datang dan berdiri di samping Rachel sambil melihat Sekumpulan bodyguard itu. Charles juga terlihat pada sekumpulan orang itu.

"Dia pingsan. Sejak 3 hari yang lalu ia tidak pulang dan selalu berdiam di dalam kantornya. Ia juga tidak mau makan. Dan malamnya ia pergi ke club. Tadi pagi aku melihatnya tergeletak di samping meja kerjanya." Jelas Laurent tanpa Rachel bertanya.

Rachel mengernyit "Kenapa kau memberi tahuku? Aku tidak ingin tau" jawab Rachel tak acuh.

"Ku pikir kau khawatir dengannya, karna terlihat jelas di wajahmu. Caramu memandangnya. Khawatirmu. Dan, kau tidak perlu membohongiku" Laurent mengendikan bahu yang langsung ditatap  oleh Rachel.

"Apakah begitu terlihat?" Tanya Rachel dengan senyum cengirannya.

Laurent tertawa kecil dan mengacak-acak rambut Rachel.

"Kau tahu, dia juga terlihat khawatir padamu. Saat kau hilang? Ah dia seperti kesetanan. Siapapun yang salah berbicara pasti akan kena ucapan panasnya. Dia seperti wanita yang sedang haid. Sensitif"  Laurent bergidik ngeri saat membayangkan Lucifer kala itu.

Rachel hanya tertawa mendengar ucapan Laurent.

"Aku melihatnya. Semenjak ada kau dia menjadi berubah. Tidak sedingin biasanya. Dia lebih dekat dengan keluarga. Kau mencairkan hatinya" Rachel kembali menatap Laurent, 'Apa maksudmu?'

Laurent yang mengerti akan kerutan di dahi Rachel kembali menjawab "Kau akan mengetahuinnya nanti. Lebih baik kau melihatnya, aku akan menelfon dad dan mom" Laurent melangkahkan kakinya pergi.

Rachel melihat kepergian Laurent dan langsung berjalan kedalam kamar Lucifer.

Dilihatnya Lucifer yang sedang tertidur dengan damai. Terdapat banyak luka pada wajahnya. "Apa yang sebenarnya kau lakukan Lu?" Tanya Rachel lirih.

Wajah itu, wajah yang sangat-sangat dirindukannya. Bayangan wajah yang selalu menghiasi hari-harinya.

Dan Rachel seakan tersadar pada detik itu juga. 'Aku telah benar-benar menyukaimu Lu' batinnya.

"Aku akan mengambilkannya air dan lap untuk membersihkan lukanya" ucap Rachel pada Charles yang terduduk disamping ranjang Lucifer.

Charles hanya mengangguk dan membiarkan Rachel pergi.

Ia benar-benar tahu bagaimana sikap Lucifer. Charles tau benar bagaimana Lucifer lebih daripada orang lain.

Dan ia juga tahu mengapa Lucifer bisa sampai seperti ini. Lucifer sampai ketitik lemahnya.

Sama seperti saat Elsa meninggalkannya dulu.

Charles menatap intens wajah bossnya itu yang tengah tertidur, kelopak mata Lucifer bergerak. Menandakan ia terbangun dari mimpinya.

Dengan cepat Charles mendekati Lucifer. "Berbaringlah, kau butuh istirahat" ucap Charles yang membantu Lucifer tidur kembali.

"Apa yang terjadi?" Tanya Lucifer yang sedang menatap langit-langit mencoba mengingat bagaimana ia sampai disini.

"Kau pingsan di kantor pagi tadi." Charles mengambilkan air minum yang terletak diatas nakas samping tempat tidur dan memberikannya kepada Lucifer.

Lucifer bangun dan menerimanya lalu meneguk habis air di gelas. Lucifer menatap seluruh ruangan kamarnya.

Kemudian matanya berhenti saat melihat seorang gadis baru memasuki kamarnya membawa seember air dan lap yang nampak kesusahan.

Rachel nampak terkejut melihat Lucifer telah terduduk di kasurnya "Kau sudah sadar?" Senyum mengembang dari bibir cantiknya.

Lucifer hanya menatap tajam Rachel "Keluar" ucapan panas itu keluar dari mulut Lucifer.

Rachel yang tak menyangka akan mendengar kata seperti itu menegang hingga membuat hatinya sesak. "Lu..." gumamnya lirih.









Maaf ya gezzz kalo ane lama updatenya, nanti dibuat cepet deh hehehe....

Happy Reading

The Cold Ones Where stories live. Discover now