Enemy

12.6K 721 11
                                    

Terbangun di tempat yang tidak seharusnya membuat detak jantung Rachel semakin cepat.

Bukan ruangan seperti terakhir kali dilihatnya. Suasananya begitu minimalis dan modern. Suara pintu terbuka dan muncul lah seorang pria paruh baya dengan kewibawaannya yang nyata.

Pria tersebut tersenyum ramah dihadapan Rachel. Dengan takut Rachel terduduk di kasur dan merengkuh kedua kakinya.

Seorang maid menyusul pria tersebut membawakan nampan berisi makanan.

Scrambled eeg dengan mash potato dan sosis tertara rapi di dampingi dengan segelas susu hangat.

Maid tersebut menaruh nampan itu di atas nakas sebelah kasur Rachel dan kemudian maid tersebut keluar.

Rachel kembali melihat pada pria paruh baya yang telah menatap keluar jendela di sudut kamar tersebut.

"Siapa kau?" Nada Rachel tercekat, ia tidak ingat kapan terakhir ia minum air.

"Tidak perlu takut, aku tidak akan menyakitimu jika kau mengikuti perintahku" suara pria tersebut terdengar sinis dan tajam.

Rachel mengernyit tak mengerti maksud dari perkataan pria itu.

"Aku Geo Schubert. Aku..." tak menyelesaikan perkataannya yang telah di interupsi oleh Rachel.

"Maaf aku menyela. Kau Mr Geo sahabat Mr Albert Morningstar?" Tanya Rachel tak percaya.

God! Dia sangat bersyukur, Setidaknya dia tidak bersama Selma lagi. Tapi, bagaimana Mr Geo bisa menemukannya ?

"Kau tau aku?" Seakan tak percaya Geo berbalik badan menatap Rachel.

Rachel mengangguk kecil "Ya, aku pernah mendegar Mr Albert bercerita, bahwa dia punya sahabat bernama Geo Schubert. Dan dia bercerita sangat senang memiliki sahabat sepertimu dan kalian membangun sebuah perusahaan hingga sukses" jelas Rachel antusias.

Rachel tau Mr Geo sahabat Albert Morningstar, tapi Rachel tidak tau bahwa Mr Geo mengkhianati Albert.

Geo menatap Rachel tajam 'Jadi hanya itu yang kau ceritakan kepada gadis ini Albert?' Geo membatin.

"Apa kau sudah menelfon Mr Albert? Dimana mereka? Apa mereka sedang dalam perjalanan? Dan, bagaimana kau bisa menemukanku?" Tanya Rachel beruntun dan langsung turun dari kasur.

Rachel sangat semangat bisa kembali kepada Mr Albert, setidaknya ia bisa merasa aman disana ketimbang bersama Aunt Selma.

"Gadis bodoh!" Desis Geo.

Rachel yang mendengarnya langsung terpaku di tempat. Hanya berjarak 2 langkah dari Geo.

"Aku tidak bersahabat lagi dengannya. Aku tidak menelfonnya. Dan kau tawananku disini." Ketus Geo dan melangkahkan kakinya mendekat Rachel.

Lantas Rachel berjalan mundur untuk menjauhi Geo, 'Apa maksudnya?' Tanya Rachel dalam hati.

Seperti tau tatapan Rachel, Geo menjawab "Aku mengkhianatinya. Aku menghancurkan perusahaannya. Dan aku membantu Aunt mu untuk mendapatkan perusahaan ayahmu. Dan kau tau? Aku membutuhkanmu"

"Apa maksudmu?" Tanya Rachel yang menegang tak bisa bergerak karna langkahnya terhenti oleh kasur.

Geo berhenti satu langkah dari Rachel. "Kau hanya perlu bertanya pada Albert berapa kodenya untuk membuka brangkas di Venice. Ask him and you wouldn't get hurt." Ancam Geo sembari mengeluarkan ponsel.

Sebuah ponsel klasik berwarna hitam.

Geo melempar ponsel itu keatas kasur, "Take your time. But i want the answer tomorrow. Just don't play with me, or you'll get the consequences." Geo berlalu dan keluar dengan menutup pintu. Suara kuncian pintu pun terdengar.

The Cold Ones Where stories live. Discover now