{Zulu}

13.3K 739 18
                                    

Suara dentingan di lubang kunci pintu merasuk kedalam pendengaran Rachel. Ia berdiri dari kasurnya, Selma.

Dengan senyum yang manis dan dandanan yang rapi serta mewah Selma menarik pergelangan tangan Rachel halus.

"Kita akan kemana?" Tanya Rachel yang mengambil tas serta sepatu yang akan ia kenakan.

"Somewhere far from here" jawab Selma sembari mengambil telfon genggamnya di dalam saku blazernya.

"Why? What happens? The bodyguard? They're back?" Tanya Rachel yang mulai panik.

Ia tetap mengikuti Selma melewati pintu belakang rumahnya dan sudah ada mobil yang menunggu disana. Mereka berhenti disamping mobil.

"No. It's more worst" Selma menundikan dagunya, mengisyaratkan Rachel untuk masuk kedalam mobil.

Rachel masuk kedalam mobil tanpa tau apa yang terjadi. Karna ia memang tidak tau, dan 'Wait? Ini mobil siapa?'

Rachel memperhatikan Selma yang terus mengetikan balasan pesan yang ia dapat, di sebelahnya seorang pria dengan badan cukup kekar sedang fokus menyetir.

"Aunt, where are we going?"

"Duduklah, dan nikmati perjalanannya" Selma menoleh kearah Rachel sembari tersenyum kecil.

Rachel mengendikan kedua bahunya tidak ingin ini tambah panjang. Ia mengambil handphonenya dan mengetikan pesan kepada Dava.

To: Dava.
Dav, gue gak ada dirumah. Lo gak perlu nyusul kerumah.

Setelah menekan tombol send Rachel memasukan handphonenya kembali kedalam tas .

Tak berapa lama kemudian handphonenya bergetar menandakan ada pesan masuk.

From : Dava.
Kemana? Sama siapa?

Dengan cepat Rachel membalas pesan kedapa Dava.

To: Dava.
I don't know. With Aunt Selma, and the unknow driver.

Dava membalasnya kurang dari satu menit.

From: Dava.
Chel, gue punya kabar yang gak baik tentang Aunt Selma. But i can't explain to you now. Just make sure your phone isn't dead. Act like you know nothing.

Rachel menegang, 'Apa ini? Ada apa sebenarnya?'

Selma menoleh kearah belakang, Rachel yang sedang fokus dengan fikirannya mendongkak dan melihat Selma yang memperhatikannya. Rachel tersenyum paksa dan langsung menyimpan handphonenya di tas.

•••

Rumah dipinggir pantai ini sangat mempesona. Tidak terlalu besar tetapi terkesan elegant.

Sejauh mata memandang, Rachel melihat jelas hanya ada satu rumah disitu. Udaranya yang segar karna rindangnya pepohonan, dan rumah yang berbalut dengan kaca memanjakan mata.

"Rachel, kau bisa masuk. Ini rumah kita sekarang" ucap Selma yang sedang sibuk mengetikan pesan lewat handphonenya.

"Rumah ini bagus, tapi bukankah ini terlalu private? Maksudku tidak ada rumah lain disini. Dan perjalanan kesini sangat jauh menelusuri hutan. Dan bagaimana aku akan bekerja?" Cerocos Rachel kepada Selma.

"Kau tidak perlu bekerja. Kau hanya perlu berdiam diri disini, menikmati pemandangan" Selma pergi meninggalkan Rachel yang masih terdiam didepan rumah itu.

'Aku tidak tau kenapa Dava berkata bahwa kau buruk, tapi aku akan selalu waspada. Apa yang kau rencanakan sebenarnya?' Batin Rachel yang menatap tajam kearah punggung Selma.

•••

Mereka berdua sudah berada di depan Rumah Rachel ketika suara telfon genggam Dava berbunyi.

Lucifer yang merasa risih mengernyit. Dava memutar bola matanya jengah dan mengambil ponsel yang berada di saku celananya.

Setelah kejadian Ramai di hotelnya di Venice, Dava mengikut pulang untuk memantau Rachel. Perjalanan yang jauh dan memakan waktu.

Itu pesan dari Rachel, Dava menoleh kearah Lucifer dan Lucifer mendekat untuk melihat pesannya.

From : Rachel.
Dav, gue gak ada dirumah. Lo gak perlu nyusul kerumah.

''Gak dirumah? Bukannya tadi dia bilang fia terkunci dikamarnya? " cela Lucifer.

Dava mengendikan bahu dan membalas pesan Rachel.

To: Rachel
Kemana? Sama siapa?

Tak sampai satu menit pesan dibalas.

From: Rachel.
I don't know. With Aunt Selma, and the unknow driver.

"Shit! apa yang dia rencanakan? Tell her don't let her phone dead. We're gonna track it" umpat Lucifer yang langsung mengambil telfon dari sakunya dan menelfon seseorang. Rachel membalas pesan Rachel.

To: Rachel.
Chel, gue punya kabar yang gak baik tentang Aunt Selma. But i can't explain to you now. Just make sure your phone isn't dead. Act like you know nothing.

Setelah itu Dava dan Lucifer kembali kemobil dan Dava memacu kecepatannya ke Mansion Lucifer di Los Angeles.

Pikiran Lucifer kacau, dia tidak bisa berdiam diri. At least dia tahu Rachel baik-baik saja tetapi tetap Rachel masih berada di kandang Macan.

Dan Lucifer tidak akan membiarkan itu terjadi. Hati kecilnya merindukan senyuman manis Rachel. Hati kecilnya merindukan kecerian yang dulu sering ditebar oleh Rachel.

Dan di dalam lubuk hatinya ia menyimpan rasa itu.



Hai gessss...
Hari ini pengumuman kelulusan and i've past it. Yeayy aku LULUS. Tapi ini bukan akhir, this is the beggining. Sama kayak judul aku. Udah sampe Z but itu bukan akhir. Congrats me, yeayy congrats gungput... (apaan coba)

But guys, i wanna say thank you for those who read and voting my story. But specially thank you for the comment. It's make me so special and motivated me.

Enjoy the story, you're the best. Thank youu 😘😘

Happy Reading

The Cold Ones Where stories live. Discover now