Bab 38 Berdua!

Mulai dari awal
                                    

"Pagi sayang. Sarapan yuk. Aku buatkan pancake madu untukmu."

Suara Rio membuat Bintang benar-benar terkejut, dia langsung terbangun dan kini duduk di atas kasur. Menatap Rio yang sudah duduk di tepi kasur dengan nampan di tangannya.

"Kamu kenapa udah bangun? Ini jam berapa?"

Rio meletakkan nampan di atas nakas dan mengambilkan piring berisi roti bakar dan satu gelas susu hangat. Lalu memberikannya kepada Bintang.

Tentu saja Bintang langsung menerimanya karena dia memang sudah merasa lapar.

Rio hanya menatapnya saat dia meneguk susu hangat itu sampai habis dan memakan roti buatan Rio.

"Udah kenyang kan?"

Bintang langsung menganggukan kepalanya.

"Makasih ya."

Rio hanya mengangguk. Lalu merapikan tempat tidur.

"Ehm kamu mau mandi? Atau mau aku pijitin dulu kakinya?"

Bintang mengernyitkan keningnya melihat perhatian Rio.

"Ehm kamu gak berangkat kerja?"

Rio menggelengkan kepalanya mendengar pertanyaannya. Kali ini Rio mengambil handuk dan mengulurkan tangan kepadanya.

"Ayo sekarang mandi biar seger. Aku udah nyalain shower air hangat."
Bintang mengulurkan tangan dengan ragu. Tapi kemudian menuruti ucapan Rio. Dia segera bangun dari atas kasur. Lalu mengikuti Rio yang menggandengnya melangkah menuju kamar mandi.

"Mau aku mandiin sekalian?"

Bintang langsung membelalakkan mendengar ucapan Rio dan langsung mendorong tubuh Rio untuk keluar dari kamar mandi.

"Udah sana keluar. Mesum."

Terdengar tawa riang Rio saat pria itu keluar dan menutup pintu. Bintang tersenyum sendiri. Semoga hari ini juga akan berakhir baik.

*****

Sekali lagi Bintang hampir berteriak saat keluar dari dalam kamar mandi. Rio kembali membuatnya terkejut.

Kali ini dia menatap barisan lilin-lilin kecil yang tampak berbaris di lantai kamar. Bahkan di sekeliling llilin bertebaran bunga mawar yang membuat Bintang menggeleng-gelengkan kepalanya. Apalagi yang di buat Rio kali ini?

Bintang mengikuti petunjuk lilin yang membawanya ke arah balkon kamar. Dan saat melangkah keluar ke balkon dia mendapati Rio sudah terduduk di kursi yang ada di depan meja bundar yang ada di balkon. Rio tampak memegang gitar di pangkuannya.

"Bintang. Cahaya hatiku. Dipersilakan duduk di depan Pangeran Sirius."

Bintang tertawa saat mendengar ucapan Rio. Dia segera menuruti perintah Rio. Dia duduk di sofa yang ada di depan Rio.

"Kamu mau aku nyanyiin apa? Shawn Mendes? Bruno mars? Atau lagunya Ed Sheeran?"

Bintang kali ini tertawa lebar. Sungguh Rio saat ini sangat berbeda.

"Apaan sih Rio. Kamu kenapa pakai gitar segala? Toh aku udah cinta sama kamu kok. Gak usah..."

"Uusst kan aku hanya ingin membuat harimu istimewa. Siapa tahu apa yang akan terjadi nanti. Jadi selama kita berdua saat ini aku ingin menghabiskan waktuku dengan memanjakanmu."

Ucapan Rio tentu saja membuat pipi Bintang merona. Rionya itu sudah kembali ke sikap semula. Saat mereka baru pertama kali bertemu.

"Hemm kalau aku minta dibangunkan kayak Taj Mahal itu kamu mau? Atau ehm aku pingin diambilkan bulan yang ada di langit."

Rio mengernyitkan keningnya tapi kemudian menyeringai.

"Kamu kan udah punya semuanya. Kamu punya Langit dan Bumi dan juga punya Bulan. Semuanya menyayangimu. Dan kamu juga udah punya aku. Bintang Sirius. Yang akan selalu menemanimu."

Hati Bintang menghangat mendengar itu semua. Dia langsung beranjak berdiri dan melangkah mendekati Rio. Lalu merangkulkan kedua lengannya di leher Rio. Pria itu merengkuh pinggangnya dan menariknya untuk menempel di dekatnya.

"Aku tidak butuh semua itu. Aku hanya butuh kamu. Rio kamu yang buat aku bisa bijaksana dan memutuskan apa yang benar. Kalau kamu tidak mengatakan kamu mencintaiku, mustahil aku akan sampai di titik ini. Mungkin kemarin aku sudah menyerah denganmu dan Keysha. Tapi aku percaya ucapanmu. Aku percaya."

Rio mengangguk kan kepalanya. Lalu menarik Bintang untuk duduk di atas pangkuannya. Mengulurkan tangan untuk menyingkirkan helai rambut Bintang yang tertiup angin.

"Bolehkah aku menciummu saat ini?"

Bersambung

Vote ment yuk...

Hohoho jangan ramenya pas emosi aja hohiho giliran di kasih yang manis manis pada anteng anteng aja nih...

Hohoho jangan ramenya pas emosi aja hohiho giliran di kasih yang manis manis pada anteng anteng aja nih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Novel rahasia pelangi udah ready ya yang udah po tapi belum tt segera konfirmasi ya

H@NY@ S@TU BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang