Bab 38 Berdua!

9.1K 1.1K 33
                                    

Bintang terbangun saat merasakan dirinya ingin ke kamar mandi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bintang terbangun saat merasakan dirinya ingin ke kamar mandi. Tapi dia terkejut saat melihat Rio terduduk di balik meja kerjanya yang ada di dalam kamar. Pria itu tampak menatapnya dengan senyum yang terukir di bibirnya.

"Kenapa kamu gak tidur?"

Bintang melangkah mendekati Rio yang kini masih bersedekap dan menatapnya.

"Aku tidak mau hari esok cepat datang. Makanya aku ingin di sini, menatapmu."

Bintang mengernyitkan keningnya lalu tersenyum.

"Jangan lebay kamu. Besok juga aku masih di sini kok."

Tapi Rio menggelengkan kepalanya.
"Enggak. Besok kalau papamu datang dan aku yakin kamu pasti akan ikut dengan sukarela kalau papamu meminta kamu meninggalkanku."

Bintang menghela nafasnya. Lalu melangkah mendekati Rio.
"Memangnya kamu bisa menebak apa yang akan aku lakukan besok kalau papa ke sini?"

Rio langsung mengangguk dengan sedih.

"Pasti kamu akan patuh dengan papamu. Aku yakin kamu anak yang baik Bin. Hatimu secantik malaikat dan tidak pernah menentang siapapun. Apalagi itu orang tuamu."

Bintang menggelengkan kepalanya dan tersenyum lagi.

"Ehm jadi kamu menyuruhku untuk menuruti ucapan papa?"

Tentu saja raut wajah Rio kini tampak bingung dengan pertanyaannya.

"Bukan begitu tapi maksudku.."

Bintang langsung mengibaskan tangannya.
"Aku pengen pipis nih. Udah bobok sana. Ini udah malam Rio. Besok kalau papa sama Kak Adrian beneran ke sini kamu yang susah sendiri loh."

Bintang membalikkan tubuhnya dan melangkah menuju kamar mandi. Tidak mau memikirkan apa yang akan terjadi besok. Dia juga masih belum bisa memutuskan apa yang akan di lakukan nya besok.

*****

Saat Bintang melangkah keluar dari kamar mandi dia tersenyum melihat Rio sudah meringkuk di atas kasur. Pria itu butuh istirahat dan terlalu lelah.

Bintang mendekati Rio dan duduk di tepi kasur. Menatap Rio yang kini sudah terlelap.

Mengulurkan tangan untuk menyelimuti Rio. Dia menyayangi Rio dan tak ingin pria itu bersedih lagi.

"Kamu itu terlalu baik Rio jadi bisa di manfaatin oleh Keysha. Aku tahu kamu sebenarnya tidak bermaksud menyakitiku dengan memiliki dari awal."

Bintang menjelaskan nafasnya lalu menunduk dan mengecup pipi Rio. Pria itu butuh kasih sayang darinya.

*****

Bintang mengerjapkan matanya saat mencium bau harum. Perutnya langsung berbunyi. Dia lapar. Setiap terbangun di pagi hari begini dia harus segera minum susu hangatnya.

H@NY@ S@TU BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang