TIGA PULUH DUA

6.4K 470 4
                                    

Malam yang sudah mulai larut membuat suasana jalan terasa lengang. Suara knalpot Ken yang terbilang berisik itu pun membuat suasana sunyi menjadi bising. Terlebih lagi Ken mengendarai motornya dengan kecepatan yang cukup tinggi.

Karena suasana hati Ken yang cukup membaik pun sekarang ia bisa sedikit bernapas lega. Melihat Andra yang ternyata datang untuk menjemput Ayahnya pun itu sudah membuat Ken bahagia setengah mati.

Ken tersenyum tipis, ia hanya berharap bahwa Hendry akan merasakan kehadiran Andra di sampingnya. Perlahan itu pasti akan membuat semuanya sedikit membaik.

Ken menghela napas, untuk masalah Andra yang kecewa padanya biarlah menjadi urusan belakangan. Yang penting hubungan antara Ayah dan anak itu bisa tetap membaik.

Ketika di tikungan jalan, Ken berbelok tanpa mengendurkan kecepatan laju motornya. Padahal beberapa meter dari sana ada seseorang yang tengah menyebrang jalan. Ken sempat telat menyadari, hingga akhirnya ia berhenti mendadak hanya beberapa jengkal dari orang itu.

Ken menahan napasnya sejenak, beruntungnya ia masih bisa berhenti. Ken mendongak menatap seseorang yang  menyebrang itu. Ternyata perempuan.

Ken menatap perempuan itu tengah merengut karena ketakutan. Wajahnya yang tertutup rambut pun membuat Ken tak bisa melihat wajahnya.

Ken turun dari motornya untuk mendekati perempuan itu. "Mba, saya minta maaf. Mba ada yang terluka?" tanya Ken

Perempuan itu menyibakkan rambutnya dari wajahnya dan membawanya ke belakang telinga. Ia mendongak menatap Ken, "Ken.." panggilnya

"Keyra." Ken kaget

Keyra menghela napas kasar lalu memegangi dadanya yang masih berdetak kencang. Ia masih membayangi hal tadi, beruntungnya sekarang ia tak kenapa kenapa.

"Key, lo nggak kenapa-kenapa, kan? Ada yang terluka?" tanya Ken

Keyra menggeleng pelan, lalu menatap Ken kembali. "Nggak kenapa-kenapa, kok. Aku cuma kaget aja." kata Keyra dengan sedikit terengah

Ken menghela napas pelan, lalu menatap penampilan Keyra juga tas yang di gendongnya. "Key, lo mau kemana? Kenapa bisa ada disini?" tanya Ken lagi

Keyra mengalihkan pandangannya dari Ken. Ia berpikir sejenak. Ia baru ingat kalau ia sedang dalam pelarian. Ia mengedarkan pandanannya ke sekitar. Takut-takut jikalau ternyata disini ada Mario.

Sikap Keyra yang seolah tengah mencari seseorang pun membuat Ken mengernyit, hingga akhirnya Ken ikut mengedarkan pandangannya ke sekitar mengikuti arah pandang Keyra. Tapi ketika tak menemukan sesuatu yang mencurigakan, Ken menatap Keyra bingung.

"Nyariin apa sih?" tanya Ken

Keyra menatap Ken lagi, "Ken, tolong bawa aku pergi dari sini." cicit Keyra

Ken mengernyit tak mengerti, ia semakin di buat bingung oleh Keyra. "Maksud lo apa sih?"

Ken menghembuskan napas kasar lalu menaruk Ken ke arah motor laki-laki itu. "Nanti aku akan ceritain semuanya sama kamu. Tapi tolong, bawa aku pergi dari sini sekarang." pinta Keyra

"Tapi..." ucapan Ken terpotong ketika melihat wajah melas Keyra.

"Oke." kata Ken langsung menaiki motor di susul oleh Keyra yang ikut naik di belakangnya. Keyra benar-benar panik sekarang.

Ken menghentikan laju motornya tepat di depan rumahnya sendiri. Awalnya Ken sempat bertanya kemana arah tujuan Keyra sekarang. Namun Keyra hanya mengatakan kemana saja dan satu kata paling ajaib lagi yaitu terserah. Ken sempat kehilangan akal menghadapi jawaban perempuan seperti itu, apalagi Keyra terus mendesak nya agar cepat-cepat membawanya pergi.

ANDRA (Revisi)Where stories live. Discover now