TIGA PULUH

5.9K 481 1
                                    

Setelah memakan makanan yang di berikan oleh Mario, Keyra hanya diam di kamar sambil melamun sendirian. Pikirannya melayang memikirkan kejadian tadi siang dimana ia di jambak oleh wanita yang ternyata adalah Ibu dari Mario.  Keyra tak kesal, ia pun tak benci karena mendapat perlakuan tak mengenakan seperti itu. Hanya saja yang membuat Keyra bingung setengah mati adalah apa salah Keyra. Karena ini adalah kali pertama Keyra berada di rumah Mario, dan sebelumnya pun Keyra sama sekali tak pernah bertemu dengan Ibunya. Lalu, kenapa wanita itu seolah benci sekali padanya?

Keyra menggaruk kepalanya bingung, karena sudah hampir ber jam-jam Keyra terus memikirkan hal itu. Tapi tetap saja Keyra tak bisa menyimpulkan.

Lalu apa Keyra harus mencari tau? Bukannya apa-apa, tapi Keyra merasa bahwa ia merasa tak nyaman berada disini. Jadi Keyra pun bingung harus mencari tau dengan cara bagaimana. Malah Keyra sudah berniat akan pergi dari sini besok, karena bagaimana pun juga Keyra tak begitu mengenal Mario, maka dari itu Keyra tak bisa terus lama-lama berada disini.

Keyra teringat sesuatu, bagaimana keadaan om Hendry sekarang? Dengan cepat Keyra langsung mencari-cari ponselnya di tas. Setelah ketemu ia langsung mengambilnya dan duduk kembali di sisi ranjang.

Namun tujuannya hilang sekejap ketika ia menghidupkan layar ponsel dan mendapati wajah Andra disana. Dadanya langsung mencelos ketika mengingat Andra, ingin sekali ia menangis jika itu bisa merubah segalanya. Tapi sayangnya itu tak berarti apapun, karena ini semua memang sudah takdirnya. Lalu,  Keyra harus bagaimana?

Keyra mengingat kembali hari-harinya bersama Andra, rasanya damai sekali ketika mengingat suara dan tawa Andra yang lepas. Keyra memegang pipinya, ia juga ingat sekali ketika Andra dengan jail mencium pipinya dengan sembarangan dan tak tau tempat. Itu memang hal yang membuat Keyra marah, namun entah kenapa itu adalah hal yang juga Keyra rindukan.

Keyra menggelengkan kepalanya cepat, mau bagaimana pun juga ia tetap saja tak boleh terlalu banyak berharap. Ia harus cepat-cepat menampik impiannya sebelum terlalu tinggi. Karena jatuh itu sakit. Apalagi jatuh di pelukan orang yang salah.

Keyra menggembungkan pipinya sebentar sebelum akhirnya mengingat kembali tujuan awalnya mengambil ponsel. Keyra menepuk dahinya sebelum akhirnya mengusap layar dan tertampillah menu di ponselnya.

Namun sialnya baru saja Keyra ingin membukan pesan, tiba-tiba di layarnya terdapat notifikasi "The battery is low and the phone will turn itself off"

Keyra mengerjap, belum sempat ia melakukan apapun beberapa detik kemudian ponselnya mati dengan sendirinya. Keyra mendesah kecewa, kalau begini bagaimana bisa ia menghubungi Ken dan menanyakan keadaan om Hendry sekarang.

Keyra berdecak kesal lalu mengambil tasnya, kali saja ia membawa charger ponselnya. Tapi sayangnya keberuntungan tak berpihak pada Keyra untuk saat ini. Keyra menghela napas, apa ia meminjam saja pada Mario?

Tak ada salahnya bukan?

Keyra mengangguk kecil sebelum akhirnya berjalan pelan menuju pintu kamar dan keluar dari sana. Keyra berjalan dengan sedikit tertatih, jujur kakinya masih terasa sakit. Dan parahnya Keyra tak menemukan Mario di dekat-dekat sini. Jalan satu-satunya adalah Keyra mencari Mario ke lantai bawah.

Keyra menghela napas, dengan pelan ia berjalan menuruni tangga. Keyra berjalan asal dari ruangan satu ke ruangan lain, bahkan sampai ke dapur Keyra mencarinya. Tapi tetap saja Keyra tak menemukan Mario.

Hingga akhirnya Keyra berjalan lagi dan tak sengaja matanya menangkap sebuah kolam renang. Keyra berjalan menuju kesana, dan sesampainya di pintu Keyra melihat seorang laki-laki yang Keyra yakini adalah Mario tengah duduk di kursi dengan posisi membelakangi Keyra.

ANDRA (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang