chap 11

1.2K 183 5
                                    

Mereka tiba di tempat acara jumpa penggemar di selenggarakan dan melihat ratusan yeoja remaja berkerumun di pintu masuk. Ternyata penggemar setia Kim Taehyung banyak sekali. Mereka membawa spanduk-spanduk besar, balon dan papan karton yang bertuliskan nama Kim Taehyung. Kookie masih belum memahami kenapa orang-orang itu begitu tergila-gila pada Kim Taehyung walaupun ia sudah menghabiskan waktu bersama namja itu seminggu terakhir ini. Ia bertanya-tanya apakah ia akan merasa aneh melihat Kim Taehyung berdiri di panggung dan menyanyi.

"Kali ini mereka membatasi jumlah penonton," celetuk Hanbyul. "Acara jumpa penggemar yang sebelumnya jauh lebih ramai."

Kookie mengalihkan pandangan dari kerumunan penggemar Kim Taehyung kepada temannya. "Benarkah?"

Jung Hanbyul mengangguk tegas. "Tentu saja. Aku juga datang ke acara jumpa penggemar yang dulu itu. Wah, yang datang banyak sekali. Kau tidak akan bisa membayangkannya. Waktu itu aku sampai susah bernafas. Tidak heran kalau banyak penggemarnya yang jatuh pingsan di acara itu, malah ada yang sampai meninggal. Aku pernah cerita, kan? Kau ingat, Jungkook?"

Kookie mengangguk dan merenung. "Aku pernah dengar tentang kejadian itu, tapi karena belum pernah menghadiri acara seperti ini, aku tidak tahu suasananya seperti apa."

Jung Hanbyul tersenyum dan menggandeng lengan Kookie. "Walaupun jumlah penontonnya sudah di kurangi, aku yakin mereka tetap liar. Kau akan bisa merasakan suasananya. Oh ya, Kim Taehyung masih ingat padamu tidak ya?"

Kookie menatapnya kaget. "Maksudmu?"

Hambyul mendecakkan lidah. "Bukankah waktu itu kau sempat ke rumahnya, bahkan dia mengantarkanmu pulang? Hei, kau ingatkan saja dia! Sewaktu acara pembagian tanda tangan nanti, bilang kau pernah berjumpa dengannya. Setelah itu kita pasti bisa mengobrol lebih lama. Ya? Ya? Kau harus menarik perhatiannya kepada kita."

"Apa? Bukankah sudah ku bilang aku tidak mau orang-orang sampai tahu malam itu aku bertemu dengannya?" sahut Kookie. "Aku tidak mau terlibat gosip semacam itu." Oh ya, ia tahu benar ucapannya ini bertolak belakang dengan keputusannya membantu Kim Taehyung.

"Kalau begitu tidak usah terang-terangan. Kau bisa memberikan petunjuk-petunjuk yang bisa membuatnya–"

"Hei, Jung Hanbyul! Sudahlah, kita masuk saja," potong Kookie sambil cepat-cepat menarik tangan temannya masuk ke gedung.
.
.
.
.
Acara di mulai dan Kim Taehyung muncul di iringi jeritan para penggemarnya. Kookie agak terperangah karena para penggemar Kim Taehyung benar-benar penuh semangat dan jeritan mereka mengagumkan. Hanbyul juga menjerit dan mengibas-ngibaskan balon yang di pegangnya keras-keras. Melihat temannya seperti itu, Kookie jadi ikut bersorak dan menjerit walaupun suaranya sudah jelas tidak terdengar di antara lengkingan penggemar-penggemar lain yang lebih ahli dalam hal ini. Kookie melihat Kim Taehyung berdiri di depan penonton sambil tersenyum lebar dan melambaikan tangan. Namja itu mengenakan kaus merah, jaket putih, celana panjang hitam, juga syal hitam-putih yang di belinya bersama Kookie.

Kemudian Kim Taehyung mulai bernyanyi dan Kookie membiarkan dirinya di pengaruhi para penggemar Kim Taehyung yang liar. Ia ikut berteriak-teriak dan mengibas-ngibaskan balon seperti Hanbyul. Kookie mengakui suara Kim Taehyung memang bagus, sehingga ia tidak sempat memikirkan apakah memang terasa aneh melihat namja itu di panggung.

Kim Taehyung menyanyikan lagu-lagu dari album barunya, di selingi perbincangan singkat dengan para penonton. Para penggemarnya terus saja menjerit-jerit kesenangan, bahkan tidak sedikit yang jatuh pingsan. Yang berikutnya adalah acara pembagian tanda tangan. Kookie dan Hanbyul ikut mengantri.

Kookie melihat para penggemar satu per satu menjabat tangan Kim Taehyung dan tersenyum bahagia, ada juga yang menangis saking gembiranya. Senyum ramah Kim Taehyung tidak pernah lepas dari wajahnya. Kadang-kadang ia berbicara pendek dan bercanda sebentar dengan beberapa penggemar. Kookie bertanya-tanya dalam hati apakah namja itu tidak merasa lelah.

Ketika giliran Kookie dan Hanbyul sudah hampir tiba, Kookie bisa mendengar percakapan antara Kim Taehyung dan penggemarnya. Umumnya si penggemar akan memuji penampilan dan lagunya, lalu Kim Taehyung akan berterima kasih dengan sopan dan ramah sekali, setelah itu ia akan menanyakan nama si penggemar dan membubuhkan tanda tangan di atas CD, poster atau apa pun yang di sodorkan kepadanya.

Ketika akhirnya Kookie berdiri di depan Kim Taehyung, namja itu tidak terlihat terkejut saat melihatnya. Kookie mencoba bersikap seperti kebanyakan penggemar Kim Taehyung yang lain dan menyodorkan CD Kim Taehyung yang baru di belinya tadi.

"Taehyung Oppa, aku suka lagumu," kata Kookie dengan menggebu-gebu. Ia tidak memedulikan Hanbyul yang terus-menerus menyikutnya.

Ia mendengar Kim Taehyung terbatuk pelan dan membubuhkan tanda tangan di sampul depan CD yang ia sodorkan. Kemudian dengan senyumnya yang biasa, ia mengembalikan CD itu kepada Kookie. Kookie langsung meraih dan meremas tangan Kim Taehyung yang menjulurkan CD, membuat namja itu agak terperanjat.

"Terima kasih, Taehyung Oppa. Terima kasih. Aku cinta padamu," serunya gembira. Di dalam hati ia tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi wajah namja itu.

Ketika berjalan kembali ke tempat duduknya, Kookie melihat Kim Seokjin bediri tidak jauh dari Kim Taehyung. Kim Seokjin juga melihatnya. Kookie membungkukkan badan sedikit untuk memberi salam yang di balas Kim Seokjin dengan senyuman dan acungan jempol. Pasti paman yang satu itu sudah melihat adegan kecil tadi.

Setelah acara tanda tangan selesai, pembawa acara mengumumkan Kim Taehyung akan membagikan hadiah khusus kepada sepuluh penggemar.

"Wah! Dia mau membagikan hadiah! Apa ya?" Hanbyul begitu bersemangat sampai tidak berhenti bergerak-gerak di tempat duduknya.

"Topi," jawab Kookie tanpa sadar.

Kim Taehyung yang berdiri di samping pembawa acara berkata ia akan menghadiahkan sepuluh topi yang sudah di belinya sendiri. Kepala Hanbyul langsung menoleh ke arah Kookie.

"Bagaimana kau bisa tahu?" tanyanya curiga.

Kookie menjadi serba salah dan buru-buru berkata. "Cuma asal tebak. Biasanya artis suka memberikan hadiah topi. Kalau bukan topi ya gantungan kunci atau bros."

Hanbyul tersenyum. "Mungkin kau benar. Dulu dia pernah memberikan hadiah bros untuk penggemarnya. Sayangnya waktu itu aku tidak kebagian."

Topi-topi itu di bagikan kepada penggemar yang memenuhi syarat. Misalnya ketika pembawa acaranya bertanya siapa yang membawa poster resmi Kim Taehyung yang pertama, atau penggemar yang datang dari jauh, dan sebagainya. Ada juga yang di pilih secara acak dengan melemparkan bola, dan barang siapa yang menangkap bola itu akan mendapatkan hadiah. Semua orang bersenang-senang termasuk Kookie dan Hanbyul.

"Nah, sekarang kami hanya punya satu topi terakhir," kata pembawa acara yang di sambut jeritan para penggemar. Entah itu jeritan kecewa atau bahagia karena bagi telinga Kookie jeritan penggemar Kim Taehyung terdengar sama saja.

"Itu punyaku!" seru Hanbyul sekeras-kerasnya, berusaha mengalahkan teriakan penggemar lain sambil melambai-lambaikan kedua tangan ke arah si pembawa acara.

"Mungkin kalian ingat, sebelu acara di mulai kami meminta kalian menuliskan nomor ponsel kalian pada secarik kertas dan memasukkannya ke kotak besar yang di sana itu. Kalian tahu apa maksudnya?" tanya si pembawa acara.

Terdengar gemuruh gumaman dari para penonton sementara mereka melihat ke kanan-kiri dan bertanya-tanya.

"Saya akan menjelaskannya," kata si pembawa acara lagi dan suasana pun menjadi hening.
.
.
.
.
Halu semwa :))

Yer balik lagi nih, maaf kalau pendek ya, maaf kalau ada typo juga soalnya Yer males ngoreksi.

Maaf, itu yang sider bisa nggak sekali aja vote atau comment, yang baca banyak banget tapi yang vomment dikit:( Jadi Yer mohon banget, kalian bisa nggak pencet bintang di pojok kiri bawah, nggak susah kok;) Atau Yer private sebagian ceritanya? Atau di unpublish aja?

Yaudah deh, gitu aja, sekian tq :*

From a Lie•vk (gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang