17

2.2K 174 15
                                    

HAI GUYS!! KARENA MOOD AUTHOR LAGI BAGUS JADI DIKASIH NIH SATU PART TAPI GA JANJI UNTUK PART SELANJUTNYA..

MAKASIH BUAT YANG UDAH SUKA SAMA CERITA ABAL-ABAL INI DAN SELALU MENDUKUNG BAGAIMANAPUN JALAN CERITANYA..

PERHATIAN!!

DAN UNTUK KALIAN YANG AKAN BACA PART 17 INI DISARANKAN MEMBACA PART 1-16 YANG SUDA DIREPOST AGAR TIDAK BINGUNG KARENA ADA PERUBAHAN NAMA YANG SAMA KETOKOH YANG BERBEDA..

JANGAN LUPA BUDAYAKAN

VOTE

AND

COMMENT

HAPPY READING!!





Celline kini berada ditaman belakang sekolah, ia duduk disalah satu bangku yang berada dibawah pohon yang rindang. Ia mengeluarkan ponsel dan earphonenya lalu menyumpal telinganya dengan earphone tersebut. Ia bersender dibangku dan memejamkan matanya menikmati angin yang menerpa wajahnya.

"Jika sesakit ini mencintaimu maka aku takkan mau merasakannya. Aku tau bukan cinta yang salah tapi hanya waktu yang salah, coba kalau cinta datang disaat yang tepat pasti aku sekarang sedang bahagia bukan sengsara seperti ini oleh cinta itu sendiri" ucap Celline dalam hatinya

"Tuhan, ku mohon hapuslah cinta ini untuk dia, jangan buat aku makin tersiksa dengan perasaan yang takkan terbalas ini, cukup kau buat ku tersiksa dengan kepergian Oma. Jika aku boleh memilih maka aku akan ikut bersama Oma, pasti sangat bahagia. tapi aku yakin kau memiliki rencana indah Tuhan untukku meskipun aku harus merasakan sakit terlebih dahulu" lanjutnya

"Terkadang aku iri dengan orang lain yang bisa berkumpul dengan kedua orangtuanya, tidak seperti aku dan ka Prilly. Tapi aku selalu berfikir kalau yang mereka lakukan juga untuk kebahagiaan aku dan ka Prilly tapi aku juga tak memungkiri bahwa kami juga membutuhkan kasih sayang bukan hanya uang. Tapi yasudahlah mungkin ini memang sudah jalan takdir" ujarnya denga nada lirih. Celline membuka mata saat merasakan ponselnya bergetar tanda ada pesan masuk.

From : Putri

'Lo dimana? gece keparkiran, tas lo udah gue bawa'

Celline langsung melihat jam dipergelangan tangannya, dan benar ternyata sudah waktunya pulang. Tanpa disuruh 2 kali Celline bangun dari duduknya dan langsung berjalan menuju parkiran. Tapi saat diperjalanan Celline melihat pemandangan yang sungguh sangat menyayat hatinya.

DEG!!

"Mengapa begitu sakit Tuhan. Tolong hilangkan aku sekarang juga, aku tak sanggup melihat orang yang ku cinta berpelukan dengan perempuan lain. Apa Ali tak bisa menghargai perasaanku sampai semua kesepakatan ini berakhir" ujar Celline dalam hati dengan tatapan penuh luka dan kekecewaan.

Celline langsung berlari kearah Ali dan Nadya dengan emosi yang menggebu-gebu. Ali dan Nadya masih berpelukan. Celline langsung menarik tangan Nadya dan mendorongnya hingga Nadya terjatuh.

"Lo ga tau malu apa?! Dia pacar gue sekarang. Lo berani banget nantang gue ya, sekarang gue ga akan kasih lo ampun lagi. Gue dari dulu udah ingetin sama lo jangan deket-deket sama Ali lagi" bentak Celline menggebu-gebu. Nadya hanya menunduk takut dengan bentakan Celline

"Cell, lo apa-apaan sih dateng-dateng main dorong aja" bentak Ali tak mau kalah sambil membantu Nadya berdiri

Celline tersenyum kecut "Gimana ga main dorong kalau aku lihat pacar aku lagi pelukan sama mantannya. Apa kamu ga bisa hargain perasaan aku, yang kamu pentingin cuma perasaan dia aja. Apa kamu mikirin perasaan aku saat kejadian dikantin tadi, engga kan. Aku tau aku emang ga penting buat kamu, tapi seenggaknya hargain aku dan usaha aku sedikit aja. Kamu tuh cuma pentingin Nadya, cewek ga tau diri, cewek rendahan, cewek penggoda pacar orang, cewek.." belum sempat Celline selesai berucap Ali sudah bertindak.

Hayooo Ali ngapain tuh biar bikin Celline berenti ngoceh???

15 Juli 2017

Salam Manis

-CB-




Status PaksaWhere stories live. Discover now