Part 48

5K 426 76
                                    

Pagi itu Suga bangun dari tidurnya dan mengecek pintu kamar Jungkook tapi masih tertutup. Ia pun membuka Lemari Es untuk sekedar minum, tapi ia terheran karena semua makan maupun cemilan telah habis. Suga pun tesenyum dan berpikir bahwa Jungkook pas yang telah membawanya ke kamar. Jadi Ia tidak khawatir lagi bila Jungkook tidak makan.

Jungkook sudah menghabiskan 2 bungkus Rumput Laut dan ia juga sudah menghabiskan 1 botol minum besar. Ia tidak peduli bila nanti Hyungnya yang lain kaget setelah membuka Lemari Es yang sudah kosong.

"Biarkan saja mereka marah-marah karena Makanan di Lemari Es telah aku bawa semua"Ucap Jungkook sendiri.

.
.

Jimin melirik ke kanan dan kiri, tempat duduk untuk dirinya makan sudah penuh. Ia pun akhirnya duduk di lantai pojok dan menghindari dari perkataan yang akan membuatnya sakit hati.

Menu makanan tersebut hanya sepotong Nasi dan Ikan Tuna lalu air sup, karena ia sangat lapar akhirnya Jimin memakan makanan tersebut tanpa tersisa sebutir Nasi pun.

BYURR...

seseorang menumpahkan air sup-nya ke kepala Jimin, tapi ia berusaha tidak peduli pada Namja tersebut dan bersikap tenang.

Karena merasa diabaikan akhirnya Namja itu pun menghampiri Jimin dengan kepala Basah terkena air Sup tadi.

Kemudian Namja tersebut mencengkram Kaos Jimin dan menariknya berdiri, hingga membuat Tahanan lain yang sedang Makan pun tertuju pandang ke arahnya.

"Apa salahku? "Ucap Jimin dengan Nada Ketakutan.

"Kau tidak perlu bertanya apa salahmu tapi kau harus menjadi anak buahku?"paksanya dengan Mata melotot.
"Tidak, tidak, aku tidak mau"Tolak Jimin.

Karena merasa ditolak, Jimin pun diseret paksa oleh Namja tersebut ke Arah Toilet. Menaruhnya ke lantai tepat dengan kepala di atas kaki Namja tersebut.

"Kau harus jadi anak buahku"Bentaknya.

"Aku tidak mau"Jimin tetap menggelengkan kepala dan berusaha berdiri untuk lari.

Air kotor keruh yang ada di ember pun ia siram ke Tubuh Jimin dan membenturkan kepalanya ke Dinding 2 kali. Membuat jimin meraung kesakitan, karena merasa belum puas ia juga menginjak pergelangan kaki Jimin.

Darah segar mengalir di kepala dan hidung Jimin, ia pun panik dan langsung kabur meninggalkan Jimin yang sekarat di lantai.

"To-long.., Tolong.. "Rintih Jimin meminta bantuan.

Ia berharap akan ada seseorang yang akan membantunya dan membawanya ke rumah sakit karena Penyakitnya juga mulai kambuh.

Ia pun merasa sudah tidak bernyawa dan tidak berdaya lagi. Duduk saja ia tidak bisa apalagi berdiri. Darah dikepala Jimin semakin banyak saja, membuat-nya ingin berteriak meringis kesakitan tapi tidak bisa.

"To-lo-ng, To-longgggggg~"Jimin berteriak walau pun usahanya sia-sia.

.
.

Suga menjatuhkan bingkai poto Bangtan yang ia letakkan di meja Komputer Ruang musisinya. Untung tidak pecah tapi hanya sedikit retak, namun retak kaca tersebut tepat di badan Jimin. Perasaannya pun mulai tidak enak.

"Jimin! "Ucapnya sambil menatap Poto tersebut.

Ia pun langsung berlari dan turun tangga untuk ke Kamar Jungkook, tapi pandangannya tertuju pada kamarnya yang terbuka. Ia pun penasaran mengintip, karena ia tahu pasti bukan Jin, karena ia sedang tidak ada di Dorm hari ini.

Seseorang sedang mencari sesuatu di Lemari Jin dan mengambil Uang lalu memasukkannya ke Saku baju secara diam-diam. Suga sangat kenal pada Namja tersebut, karena sosok itu adalah.

JIMIN, You Are Not Alone[REVISI]Kde žijí příběhy. Začni objevovat