What's Wrong With Him?

1.4K 68 6
                                        

Kedua gadis itu masih terjaga ketika jam sudah menunjukan pukul sebelas malam. Trisa meminta Alea untuk menemaninya mengedit video tadi untuk di upload ke YouTube besok siang. Dan demi novel, Alea rela mengorbankan waktu tidurnya.

Sesekali, Alea menguap. Matanya sudah mengerjap-ngerjap dan sesekali tertidur.

Trisa menghela napas dan tersenyum melihat sahabatnya yang matanya mulai meredup. "Tris, tidur yuk! Gue ngantuk banget. Lanjut besok aja 'kan bisa?" Trisa menghentikan aktivitasnya sebentar dan menatap Alea.

"Tapi ini bentar lagi selesai kok, Al. Bentar lagi deh,"

"Ayolah! Lo juga harus jaga kesehatan lo. Kalau lo sakit, kasian dong penggemar lo,"

Kata-kata Alea berhasil membuat Trisa menutup laptopnya. Ia mengangguk pelan. "Iya juga. Nanti gue kehilangan penggemar terus gue jadi dilupakan deh," Alea mengangguk membenarkan. "Makanya sekarang tidur. Oke?"

Menghela napas, Trisa menaruh laptonya di atas meja belajar dan segera naik ke atas tempat tidur.

"Nah, gini 'kan enak!"

"Enak? Maksud lo apaan? Kok gue geli sih?!" Trisa menatap sahabatnya jijik. Alea menoyor kepala Trisa.

"Nyebut, Tris! Nyebut!"

***

Sungguh beruntung anak-anak SMA Taruna hari ini karena semua guru sedang rapat. Jadi, hari ini mereka semua free class.

Dan karena free class itu, semua anak-anak keluar dari kelas dan berkeliaran dimana pun mereka mau. Kalau pun ada yang di kelas, mereka juga sibuk ngobrol dan melakukan segala hal tak berguna lainnya.

Sementara Alea dan Trisa sedang duduk di kantin bersama laptop di atas meja. Tentu saja, Trisa sibuk melanjutkan editan videonya kemarin. Alea belajar sedikit-sedikit tentang bagaimana caranya mengedit video. Yah, walaupun dia tau kalau dia juga tidak akan membuat video YouTube seperti Trisa.

"Yang ini gue cut jangan ya?" Trisa bergumam sendiri. Alea melihat apa yang dimaksud Trisa. "Jangan! Itu 'kan lucu. Biar enggak serius amat gitu,"

"Oke," cewek itu kembali melanjutkan editan videonya. Sedangkan Alea memainkan ponselnya. Walaupun ponselnya selalu sepi, tapi ia senang melihat media sosial yang ada di ponselnya. Followers Alea memang berbeda jauh dengan Trisa yang bahkan akunnya sudah di verified semua. Followers Instagram Alea hanya sekitar lima puluh orang. Sementara Trisa, sudah mencapai ribuan orang.

Lagipula, Alea menggunakan media sosial hanya untuk stalking Charlie Puth atau stalking cowok keren di sekolahnya.

"Loh? Tris, anak cupu itu juga ikutan shooting sama lo?"

Kompak, Trisa dan Alea menengok ke belakang. Tepatnya ke Zalea. Melihat cewek itu, sontak saja Trisa jadi naik darah.

"Maksud lo apaan ngatain sahabat gue cupu? Lo pikir lo sendiri keren? Rambut hasil warnaan aja belagu! Kampungan tau!"

Zalea mengenyit. "Ya paling enggak, gue enggak se-freak temen lo 'kan, yang suka ngayal terus ngomong sendiri kayak orang sinting." Sambil bilang begitu, Zalea pergi dari meja mereka.

"KURANG AJA LO, YA!" Trisa berjalan mengampiri Zalea dan menarik rambut cewek itu hingga Zalea hampir terjungkang kebelakang. "Mau lo tuh apa sih?! Lagian terserah gue dong, mau masukin siapa aja di video gue?! Kok lo yang ribet?!"

PHPWhere stories live. Discover now