PROLOG

10.7K 473 40
                                    

"Ma, Pa, Avan gak mau tunangan sama cewek gendut seperti itu. Avan bisa menentukan pilihan Avan sendiri," rengeknya pada Ayahnya.

Plak!

"Jaga omongan kamu Avan! Ingat, kamu ini sudah dewasa jangan terus-terusan bertingkah seperti anak kecil. Kita harus menepati keinginan terakhir mendiang Kakekmu dulu. Jadi kamu jangan membantah, Papa tau apa yang terbaik buat kamu!" Marah pak Hermawan kepada anaknya dengan mata merah menyalang. Marah karena anaknya membantah.

"Sudah, Mas." istrinya melerai.

Lama Avan terdiam merasakan panas menjalar di pipinya, mungkin sekarang sudah menimbulkan bekas merah akibat tamparan Papanya tadi.

"Kalau Papa anggap Avan sudah dewasa TOLONG ... stop ngatur Avan kayak gini. Avan bisa cari sendiri wanita yang pantas buat dampingin hidup Avan" ucapnya dengan penuh penekanan disetiap kata-katanya.

"Tidak, bisa! Berhenti, membantah!" ucap Papanya dan pergi ke kamarnya meninggalkan Avan dan Mamanya.

"Ma, Avan nggak suka sama Cewek gendut. Avan juga gak cinta sama Syifa. Bantu Avan Ma" ucapnya memohon pada ibunya. Mungkin ibunya bisa mengerti keadaannya sekarang dan membatalkan perjodohan gila itu.

"Maafin, Mama, Van. Mama tidak bisa berbuat apa-apa, itu sudah menjadi perjanjian antara kakekmu dengan kakeknya Syifa sejak dulu. Tolong, kamu hargai dan terima itu dan cinta itu bisa tumbuh kapan saja, Avan. Ketika kamu mencintai Syifa maka kamu pasti bisa menerima dia apa adanya, Mama minta tolong sama kamu tolong jangan lihat seseorang dari fisiknya saja tapi lihatlah hatinya." ibunya pun pergi meninggalkannya sendiri setelah berkata itu.

Avan menundukan kepalanya, dia terlihat pasrah. Tidak ada yang mendukungnya untuk menolak perjodohan gila itu.

"Kenapa nggak Kakak saja yang menikah dengan perempuan gendut itu. Aku nggak akan pernah mencintai perempuan gendut seperti itu, aku sangat benci cewek yang mempunyai badan besar. Karena mereka hanya mengingatkanku pada masa lalu ketika diriku hampir mati. Kenapa nggak kakak saja yang menikah dengannya? Kenapa harus aku?" 

Mamanya terus berjalan menjauh dan tidak menghiraukan perkataan Avan yang tidak masuk akal lalu menyusul suaminya ke kamar mereka.

Pertanyaan yang sangat konyol. Keluarga Hermawan hanya memiliki satu anak laki-laki yaitu Avan sedangkan kakaknya Almi Purwaty Hermawan seorang perempuan. Jadi, tidak mungkin Kakak perempuannya yang menikahi Syifa. That's crazy.

"Nggak papa, aku masih kelas XII SMA dan aku masih banyak waktu untuk membuat cewek gendut itu membatalkan perjodohannya"

***

maaf karena cerita ini

Tidak sesuai dengan Eyd bahasa indonesia. Jadi harap maklum ya readers kalau banyak penggunaan tanda baca, huruf kapital yang tidak tepat, dan banyak bahasa tidak baku. Mianhe!

Update/ fR(finished revision) : minggu, 5 november 2017

CEWEK Gendut In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang