Part 11

3.3K 276 19
                                    

"Apa kau sudah memikirkan permintaan kami?"

"Kau akan melakukannya, 'kan?"

"Kau adalah harapan,Papa."

Kalimat-kalimat itu kembali terngiang di benak Taehyung dan membuyarkan konsentrasinya. Setelah malam itu,  Taehyung terus saja dibujuk oleh kedua orang tuanya untuk belajar bisnis. Taehyung yang masih belum menentukan jurusan kuliah malah dibuat frustasi. Di sisi lain ia masih bingung memilih jurusan dan di sisi lainnya ia sangat diharapkan oleh orang tuanya.

Taehyung meletakkan bolpoinnya ke atas meja.  Ia menatap malas buku-buku yang terbuka di hadapannya. Tiba-tiba saja konsentrasi belajarnya menguap mengingat hal itu.

Ia menghela napas lalu menutup buku-buku yang ada di hadapannya.  Kemudian menumpuk buku-buku itu menjadi satu.

Taehyung berdiri dari duduknya.  Ia melangkahkan kakinya keluar kamar. Lampu di luar kamarnya masih menyala, kemungkinan Baekhyun belum tidur.

Taehyung menuju dapur.  Ia membuka pintu kulkas dan mengeluarkan botol berisi air dingin. Lalu ia menuangkannya ke dalam gelas. Ia meneguk perlahan air dalam gelas itu.

"Rupanya kau belum tidur. " Ucapan Baekhyun berhasil mengagetkan Taehyung. Ia membalikkan badannya dan dapat ia lihat Baekhyun mendekatinya.

"Apa kau belum mengantuk?" tanya Baekhyun lembut lalu membuka kulkas dan mencari sesuatu di dalam sana.

"Belum, " jawab Taehyung singkat.

"Apa kau sudah mempertimbangkan permintaan Papamu?"

Lagi-lagi Taehyung mendengar hal itu.  Terus menerus orang tuanya menanyakan hal itu kepadanya. Membuat Taehyung semakin frustasi.

"Tolong jangan bahas hal itu," ucap Taehyung.  Ia benar-benar sudah lelah untuk membahas hal itu.

Sementara itu, Baekhyun hanya menghela napas mendegar ucapan Taehyung.  Ia sangat mengerti dengan perasaan Taehyung yang bimbang itu. Ia mendekati putra sulungnya itu lalu menepuk pundaknya.

"Ya, sudah.  Istirahatlah dulu," ucap Baekhyun lalu mencium pipi Taehyung.

Taehyung hanya mengangguk pelan lalu kembali ke kamarnya.  Baekhyun mengekor di belakang Taehyung. Ia ingin memastikan putra kesayangannya itu istirahat dengan baik.

Taehyung membuka pintu kamar lalu membaringkan tubuhnya di atas kasur.  Baekhyun menarik selimut untuk menutupi tubuh Taehyung.

Taehyung mulai memejamkan mata.  Sementara itu, Baekhyun masih setia di kamar Taehyung.  Ia duduk di pinggir ranjang Taehyung.  Kedua mata indahnya menatap Taehyung penuh sayang.  Tangan kanannya terulur untuk mengusap kepala Taehyung.

"Mimpi indah, eum." Setelah mengucapkan itu Baekhyun lantas bangkit dari duduknya. Ia mematikan lampu kamar Taehyung dan menggantikannya dengan lampu tidur. Ia keluar dari kamar Taehyung dan menutup pintu pelan.

***

Taehyung masuk sekolah seperti biasa.  Menjadi siswa tingkat akhir memiliki beban tersendiri bagi Taehyung.  Ia harus semakin serius belajar untuk menghadapi ujian kelulusan. Belum lagi setelah itu ia harus mengahadapi ujian masuk universitas.

Beberapa hal yang ia pikirkan terkadang menjadi beban baginya.  Apabila sudah over thinking bisa menjadi stres.  Kini Taehyung mengalami hal tersebut. Belum lagi ia siap dengan ujian kelulusan, ia terus mendapat tekanan dari orang tuanya untuk mengikuti kemauan mereka. Sebenarnya itu bukan tekanan, namun sebuah permintaan. Akan tetapi, permintaan yang dilontarkan terus-menerus justru terasa seperti sebuah tekanan.

Story of Park Family [ChanBaek FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang