BAB 20

6.5K 290 1
                                    

Indah tengah turun dari motornya. Lalu dia menatap Agung dan Tia yang saling bermesraan. Indah pun hanya biasa menghela nafasnya. Lalu dia pun berlalu dari tempat itu.

Sesampainya dikelas, Indah duduk lalu dia membuka bukunya dan membacanya. Devi pun menegur Indah.

"In.. kamu udah gak apa apakan?" tanyanya khawatir.

"Enggak kok. Cuma sakit perut biasa aja kok." jawab Indah

Devi pun mengangguk. Lalu dia teringat Agung.

"Ah.. ya Indah. Agung cariin kamu loh di pesta itu. Dia kayaknya khawatir gitu sama kamu." ucap Devi.

"Oh..ya. Gue udah gak peduli sama tuh cowok kutu kupret. Terserah dia mau apa juga bukan urusan gue." jawab Indah ketus.

"Kamu.. gak apa apakan?"

"Enggak." jawab Indah.

Devi hanya menghela nafasnya. Dia merasa aneh dengan perubahan sikap Indah. Lalu dia pun melanjutkan kegiatannya.

Istirahat

Indah tengah berjalan bersama Devi. Tiba tiba Agung pun juga melintas melewati mereka bersama Tia dan Indra. Saat mereka berpapasan. Hanya Devi yang tersenyum menyapa mereka sedangkan Indah membuang wajahnya kesamping. Agung pun melihat Indah yang marah. Dia hanya bisa menghela nafas melihat itu. Lalu mereka pun berlalu satu sama lain.

Devi hanya menatap Indah yang kali ini menampilkan wajahnya yang datar. Dia tau pasti ada terjadi sesuatu.

###

Beberapa hari kemudian..

Indah tengah melewati area basket. Tiba tiba saat salah satu dari mereka salah melempar ke temannya. Bola pun melewati orang itu dan...

Bugh!

Bola itu pun mengenai kepala Indah. Lalu dia pun merasakan kepalanya pusing dan dia pun terjatuh pingsan. Agung pun langsung menghampiri Indah. Dia pun mengangkat Indah ke UKS.

Di UKS

Agung menunggu Indah sadar. Agung pun melihat wajah Indah yang tertidur. Hatinya mendesir. Jantungnya berdegup. Dia menatap Indah dengan pandangan cintanya. Tangannya ingin menyentuh pipi Indah. Tiba tiba Indah membuka matanya. Dia melihat Agung. Dia pun terkejut.

Setelah itu dia pun ingin beranjak dari tempat itu. Tiba tiba tangannya dicekal Agung. Indah pun melihat Agung dengan tatapan dinginnya. Lalu dia meringis kala merasakan sakit dikepalanya. Agung pun menahannya.

"Lo.. belum boleh keluar dulu. Lo harus istirahat sebentar lagi." ucap Agung.

Indah menepis tangan Agung. Dia menatap Agung dingin.

"Terserah gue. Bukan urusan lo." jawab Indah.

"Jelas ini urusan gue karena lo ketimpuk bola basket dan gue ketuanya. Otomatis gue yang tanggung jawab." ucap Agung.

Lalu setelah itu tidak ada yang memulai pembicaraan. Hanya kesunyian yang terasa.

Tiba tiba Agung pun bertanya,

"Kenapa lo gak angkat telepon gue? Lo juga gak balas sms gue? Apa lo masih marah karena kejadian di pesta itu?" tanya Agung beruntun.

Indah menatap Agung. Dia menatap Agung dengan tatapan amarahnya.

"Apa perlu gue jawab pertanyaan lo itu?" tanya Indah balik.

"Gue..."

"Seharusnya gue gak usah percaya sama lo. Lo itu cuma penipu. Lo bilang Tia itu cuma sahabat, nyatanya dia adalah tunangan lo. Dan buat apa lo deketin gue? Buat apa lo bikin gue jatuh cinta sama lo? Apa karena lo hanya ingin mempermainkan gue?" ucap Indah

Agung hanya menunduk. Dia hanya bisa diam.

"Buat apa, Agung?! Lo gak bisa jawabkan. Tapi gue salut sama lo. Lo udah bikin hati ini merasakan sakit hati untuk kedua kalinya. Gue pikir lo itu baik dan berubah, tapi nyatanya gak. Mungkin guenya kali yang terlalu ge'er anggap lo cinta sama gue tapi nyatanya lo gak anggap gue apa apa." ucap Indah sambil tertawa hambar.

Agung pun menatap Indah. Indah pun mencoba bangkit dan turun. Kali ini Agung membiarkannya. Saat Indah mau keluar UKS, tiba tiba tangan Indah di cekal Agung. Agung pun menarik Indah untuk berhadapan dengannya.

Mata mereka bertemu menghantarkan kerinduan yang mendalam. Tapi tiba tiba Indah pun ingin melepaskan tangannya. Agung langsung mengeratkan pegangannya. Lalu dia menatap Indah lekat lekat.

"Perasaan yang gue berikan ke lo itu bukan perasaan sesaat seperti mantan mantan gue. Gue akui gue memang jatuh cinta sama lo. Seluruh hidup gue, sampai mati. Perasaan ini bukan main main. Gue mencintai lo sepenuh hati gue. Dari dasar lubuk hati paling dalam. Dan gue akan memperjuangkan cinta ini sampai kapan pun. Gue rela mati demi lo. Lo harus tau itu." ucap Agung serius.

Indah hanya menatap Agung dengan tatapan bingungnya. Lalu dia pun melepaskan tangannya.

"Gue gak peduli." jawab Indah dengan ketus.

Indah langsung berlalu dari UKS. Sementara Agung hanya menatap Indah. Dia pun hanya bisa menghelakan nafasnya.

###

Agung tengah mengendarai motornya. Dia teringat dengan perkataan Indah. Dia pun hanya bisa menghela nafasnya.

Tiba tiba truk melintas di depannya. Agung pun terkejut. Dan tabrakan pun terjadi..

Agung terguling di jalan aspal. Darah keluar dari helmnya. Perlahan pandangnnya buram. Di saat itu dia melihat Indah yang tersenyum. Lalu dia melihat kearah sampingnya melihat banyak orang yang memandangnya dan mencoba menolongnya. Perlahan lahan panadangannya mengabur. Lalu semuanya gelap.

###

Vote dan comen ya..

ketua basket dan ketua silatWhere stories live. Discover now