BAB 17

6.7K 338 10
                                    

Indah pun sampai disekolah. Dia membuka helmnya dan melihat kearah sampingnya. Tak jauh dari sana Agung menatap Indah. Indah pun menatap Agung juga dia pun tersenyum. Lalu dia pun mulai berjalan menuju kelasnya.

Agung pun langsung menyusul Indah. Indah hanya tersenyum kala melihat tingkah Agung. Mereka pun berjalan bersamaan. Semua anak pun menatap mereka kagum serta bingung. Tapi bagi Indah dan Agung ini hanya biasa saja.

Indah pun berhenti di depan kelasnya. Agung pun juga berhenti. Agung menatap Indah sambil tersenyum. Indah pun juga tersenyum.

"Gue udah sampai kelas. Udah sana lo cabut. Kenapa masih disini?" ucap Indah

"Yaudah. Lo hati hati. Baik baik ya.. sweety.." ucap Agung lalu dia pun langsung berlalu.

Indah pun geleng geleng sambil tersenyum. Dia pun masuk ke dalam kelasnya. Devi pun menatap Indah sambil tersenyum.

"Hem.. cie.. cie.. ada yang sedang kasmaran nih.." seru Devi.

"Apaan sih Dev." jawab Indah malu malu.

"Lo emangnya udah jadian sama dia?" tanya Rian.

"Belum. Gue juga sadar gue bukan tipenya. Jauh lah.." ucap Indah.

Indah memang cukup sadar. Mungkin dia hanya mempermainkannya. Tapi, hatinya berkata lain. Ini sungguhan. Dan dia memang telah jatuh cinta. Dia hanya tersenyum kecut.

###

Di ruangan ekskul

Indah tengah diskusi dan berkumpul bersama anggotanya. Setelah itu mereka pun bubar. Indah tengah membersihkan ruangan itu. Tiba tiba anggota ekskul basket masuk. Indah pun berpapasan dengan Agung. Mereka pun tersenyum.

Saat Indah melewati bagian kiri, Agung ikut ke kiri. Saat Indah kekanan, Agung pun kekanan. Indah pun menatap Agung. Agung pun tersenyum nakal. Indah pun mendorongnya. Lalu disaat mereka mau pergi, tangan mereka saling bersentuhan. Menghantarkan rasa hangat dari sana. Otomatis Indah dan Agung saling memandang. Lalu mereka tersenyum. Indah pun berlalu dan Agung pun juga.

###

Beberapa hari kemudian..

Di kantin

Indah pun tengah membaca novelnya. Disampingnya ada Devi sedangkan Rian dan Teguh berada di depan mereka. Mereka pun tengah makan makanan mereka.

Tiba tiba Agung menghampiri mereka. Dia pun mengetuk novel Indah. Indah yang tergangu langsung menurunkan novelnya. Dia terkejut ada Agung disitu. Lalu dia meletakkan novelnya dan menatap Agung.

"Mm.. ada tanding basket nanti, lo bisa datang. Ya.. kalau gak datang juga gak apa apa sih." ucap Agung.

Indah pun menatap Agung. "Harus ya...?"

"I..ya enggak sih. Cuma.. biar gue tambah semangat." jawab Agung.

"Yaudah deh nanti gue datang." jawab Indah.

"Ya." ucap Agung.

Agung pun langsung berlalu. Indah pun hanya tersenyum melihat Agung. Lalu dia melanjutkan membaca novelnya.

Pulang sekolah
Di lapangan

Indah, Rian, Devi dan Teguh pun melihat pertandingn basket. Indah pun tersenyum melihat Agung. Tiba tiba dari arah sampingnya datanglah Tia sedang memandang Indah datar.

"Kamu yang pernah nabrak aku kan?" tanya Tia.

Indah pun melihat ke arah Tia. Dia pun menatap Tia bingung.

"Iya. Ada apa?" tanya Indah.

"Lebih baik lo jauhin Agung." ucap Tia dingin.

Indah pun hanya menatap Tia dengan tatapan bingungnya juga. Lalu Tia pun berlalu dan pergi begitu saja. Lalu Indah bersikap gak peduli. Dia pun mengalihkan tatapan matanya ke arah lapangan.

###

Terimakasih yang sudah membaca cerita ini. Vote dan coment ya...

Jangan lupa baca cerita terbaru saya yang judulnya Gia dan Gio ya...

ketua basket dan ketua silatNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ