BAB 4

10.7K 447 10
                                    

Keesokan harinya...
Indah tengah ada di kelasnya. Dia pun masih memikirkan tantangan Agung itu. Akhirnya dia hanya bisa menghela nafasnya. Tiba tiba Devi datang.

"Kenapa lagi sih In..?" tanya dia.

"Lo tau kalau gue ditantang sama anak itu loh Devi..." ucap Indah frustasi.

"Oh..itu ya. Udah kesebar sih beritanya. Serius lo mau lawan dia. Secara ya dia itukan..."ucap Devi canggung.

" kayaknya dia beneran ngerjain gue deh." ucap Indah pada akhirnya.

" maksud lo dia itu..."

"Kayaknya dia emang masih dendam deh, ya gak?" sambil melihat Devi.

"Iya deh.. Tapikan itu setahun yang lalu. Ih masih aja dendaman sih tuh orang" ucap Devi

"Entahlah... Yaudah deh gue mau nulis catatan kemarin yang belum lengkap."ucap Indah. Lalu dia pun mengelurkan bukunya.

Sementara itu di kelas Agung

Agung tengah ngumpul bareng temannya. Indra pun membuka percakapan.

"Lo serius mau lawan tuh cewek?"

"Ya iyalah lagi pula gue gak mau ruangan ini dibagi bagi." ucap Agung

"Sumpah ide lo ini gila banget. Lo... Suka tuh cewek ya...?" ucap Indra.

Agung langsung menatap Indra serius. "Maksud lo... Jatuh cinta...?"tanya Agung.

"Yaiyalah.. Terus kenapa?" jawab Indra.

"Ha..ha..ha.. Gue tanya deh sama lo Dra.. Cewek mana yang gak kepincut sama gue. Walaupun di dunia ini hanya dia, gue gak bakalan mau kali... Cewek tomboy. Selera gue kan cewek cantik dan ya.. Lo taukan." sambil mengikan alisnya pada Indra.

"Iya iya gue tau... Tapikan.." ucapan Indra dipotong Agung.

"Apa?" tanya Agung.

"Kalau misalnya lo kepincut sama dia gimana? Cinta itikan datang karena terbiasa." jawab Indra.

"Gak bakalan kali dra.. Gue gak percaya. Ya.. Gue gak percaya cinta. Omong kosong." jawab Agung.

"Karma itu selalu ada. Lo.. Udah sakiti banyak cewek-cewek. Kita gak tau kan cinta itu kapan datangnya..." ucap Indra.

Agung hanya menatap kedepan. Dia hanya memikirkan perkataan Indra tadi.
###

Dikantin sekolah
Indah dan Devi tengah menuju kantin. Tiba tiba dia disengol sama seseorang. Indah lalu melihat orang itu dan orang itu pun melihat dia. Mereka berdua terkejut dan langsung aura panas pun melingkupi mereka.

"Oh... Lo ya. Gue kirain karung beras yang lewat." ucap Agung santai.

"WHAT...? KARUNG BERAS KATA LO..kurang asem banget ya tuh mulut." ucap Indah gak kala sengit.

"Oh ya, tantangan gue nanti ya pulang sekolah dilapangan." ucap Agung sambil berlalu.
Indah hanya menatap kepergian Agung dengan tatapan marahnya.

###

Pulang sekolah...
Indah tengah ada di lapangan bareng Agung. Hanya mereka berdua sementara itu teman- teman mereka tengah ada dipinggir lapangan menonton mereka.

Indah menatap Agung sengit. Sementara Agung hanya menatap cewek di depannya itu.

"Tantangan lo gue terima. Tapi kalau lo kalah dari gue, gue mau sebagian tempat ekskul lo jadi milik anak ekskul gue. Lo setuju." ucap Indah sambil mengulurkan tangannya pada Agung.

Agung hanya menatap tangan itu setelah itu dia pun berbicara.

"Ok. Gue terima tantangan lo serta syarat itu. Asalkan lo gak ganggu." ucap Agung santai.

"Ok. Deal." ucap Indah.

Mereka pun langsung bejabat tangan. Dan... Tantangan pun dimulai.

Wasit pun melemparkan bola basket itu dan Indah pun berhasil menangapnya. Dia pun langsung melewati Agung dengan lihai seperti pemain profesional. Agung pun segera mengejar Indah. Tapi.. Indah segera melemparaan bolanya ke keranjang dan... Masuk. Indah pun langsung memberikan Agung jempol kebawah.

Agung pun segera mengambil bola lalu mendribel bolanya menuju tempat Indah. Dengan lihainya Indah langsung merebut bola itu. Tapi... Agung dibuat takjub dengan wajahnya dan Indah yang teramat dekatnya. Dia pun menatap mata Indah yang memang indah. Disaat itulah Indah pun mengambil bola Agung. Lalu medriblenya ke keranjang milik Agung. Agung hanya bisa mematung karena keterkejutannya itu. Lalu terdengarlah perkataan Indra tentang cinta.

"Lo suka tuh cewek..?"

Agung masih termenung dilapangan itu kala melihat Indah yang amat bersinar dimatanya.

Suka ya... Apa gue jatuh cinta sama tuh cewek? Bukannya seharusnya dendam gue yang dulu masih ada. Tapi... Ada apa dengan  gue ? Ucap Agung dalam hati.

Tiba tiba dia sadar kala melihat sebuah tangan melambai lambai di depannya. Dia pun terkejut kala melihat Indah ada didepannya. Indah pun juga melakukan hal yang sama. Lalu dia bersikap biasa.

"Lo.. Beneran mau main gak sih? Kok lo bengong mulu? Kesambet ya..?" ucap Indah.

"Sotoy lo. Gue cuma linglung aja." jawab Agung gugup.

Indah lalu tertawa. Agung hanya menatap Indah datar. Gila nih cewek cantik banget kalo ketawa. Manis. Ucap Agung dalam hati.

Lalu mereka pun melanjutkan lagi tanding mereka. Skor mereka pun kejar kejaran. Dan... Indah lah pemenangnya.

Agung pun memberikan selamat pada Indah. Indah pun menerima salam itu. Mata mereka bertemu membawa getaran aneh dihati Agung. Agung pun mengalihkan matanya. Lalu dia pun menatap Indah lagi.

"Gue setuju kita bagi tempat ekskul. Tapi... Lo dan anggota lo dilarang sentuh barang kita." ucap Agung.

"Ok. Gue setuju." jawab Indah.

"Yaudah kalo gitu. Cabut boys.." ucap Agung.

Agung dan anggotanya pun keluar dari tempat itu. Sementara Indah hanya melihat dari kejauhan. Devi pun angkat bicara.

"Lo merasa ada yang aneh gak sih In..?" tanya Devi

"Iya. Dengaren dia gak marah marah kayak biasanya. Kesambet apa ya anak itu." jawab Indah.

"Entahlah... Yaudah kita pulang. Yuk semuanya." ucap Devi.

Mereka pun mulai bubar. Sementara itu Indah masih terdiam di tempat lalu kemudian menyusul yang lainnya.

Sementara itu di rungan ganti pemain basket.

Agung masih bingung dengan suasana hatinya itu. Baru pertama kalinya dia melihat wajah bahagia cewek tomboy itu. Selama ini yang dia lihat adalah tatapan sengit dan dingin bukan tatapan bahagia dan senyuman itu.

Dia pun meremas rambutnya. Dia gak masalah dengan kekalahannya ini. Tapi, kenapa wajah itu yang terlukis dipikirannya. Indra pun merangkul Agung.

"Gue tau lo pasti lagi galau karena kalah dari cewek itu. Sekali sekali lah kalah sama cewek. Toh.. Walaupun kosekuensinya bagi tempat sih ya gak apa apalah. Nanti juga mereka bakalan pindah kalo tempatnya udah jadi." ucap Indra menyemangati.

"Thank bro." jawab Agung.

Tapi sebenarnya bukan karena kalah itu sih masalahnya. Tuh cewek masalahnya. Tapi gak mungkinkan dia bilang gitu. Bisa bisa di ejek sama teman- temannya terutama Indra.

###

ketua basket dan ketua silatWhere stories live. Discover now