Please, Don't Go! [MinYoon]

2.5K 248 39
                                    

Disebuah apartement mewah di Korea Selatan lebih tepatnya di apartement milik Park Jimin seorang Ceo muda nan tampan tinggal. Ia tinggal bersama kekasihnya yang manis namun tsundere itu yang bernama Min Yoongi yang bekerja sebagai penulis lagu.

Tidur Jimin terusik saat seseorang makin menenggelamkan kepalanya ke dada bidangnya. Ia mencoba membuka matanya dan pertama kali ia lihat adalah surai hitam milik kekasihnya.

Jimin terkekeh mengingat kejadian malam tadi. Dimana Yoongi sangat manja padanya. Bukankah biasanya Yoongi sangat cuek dan dingin tapi malam tadi Yoongi meminta pada Jimin sang kekasihnya untuk memilikinya seutuhnya.

Jimin mengelus surai hitam Yoongi dan tidak beberapa lama, Yoongi membuka matanya. Jimin selalu merasa terhipnotis pada kecantikan Yoongi. Mata cokelatnya yang seakan-akan akan menghisap dirinya, bibir tipis nan merah muda, kulit putih bagaikan salju dan banyak hal lagi dari Yoongi yang sangat ia sukai.

Dan hal baru dari Yoongi yang Jimin sukai adalah desahan Yoongi dan jangan lupakan hole perawannya yang sempit. Karena hole tersebutlah Jimin tidur hanya selama tiga jam saja.

Jimin melihat Yoongi memandang wajahnya sebentar lalu ia menundukkan kepalanya. Jimin menarik lembut dagu Yoongi dan Jimin tau kenapa Yoongi menunduk karena Yoongi ingin menyembunyikan rona merah pada pipinya.

"Selamat pagi hyung" Ucap Jimin setelah mengecup bibir merah Yoongi yang bengkak karena malam tadi.

"Pagi juga Jiminie" Yoongi sepertinya menghindari bertatapan langsung dengannya.

Jimin mengelus punggung telanjang Yoongi dan ia dapat merasakan bahwa Yoongi terkejut karena hal tersebut.

"Ji..min apa yang ing...mmm" Jimin dengan cepat mencium bibir tipis Yoongi lalu terlihatlah wajah Yoongi yang semakin merah.

"Hyung, apa tidak ingin melanjutkan yang tadi malam?"

Sebelum Yoongi membalas pertanyannya, Jimin lebih dulu membawa Yoongi pada ciuman yang panjang. Jimin memindahkan badan Yoongi untuk berbaring terlentang dan dirinya yang berada diatasnya.

"Ji...min apa yang kau lakukan?"

Jimin tidak membalas pertanyaan Yoongi, tapi Jimin kembali mencium bibir Yoongi lalu Jimin memindahkan ciumannya tersebut ke arah leher Yoongi yang sudah banyak tercetak jelas tanda darinya.

"Ji...min..ah~"

Jimin mendengar suara desahan Yoongi dan ia merasa Jimin junior mulai tegang kembali.

"Bagaimana kalau kita olahraga pagi?"

Yoongi membulatkan matanya dan setelah itu hanya terdengar suara desahan dan erangan Yoongi. Dan hal itu baru berhenti setelah dua jam kemudian.

Sekarang Jimin sedang duduk di sofa sambil menonton televisi beda lagi dengan kekasihnya Yoongi. Ia lebih memilih untuk menulis lirik lagu sambil duduk di samping Jimin. Saat Jimin sedang serius menonton televisi Yoongi menarik lengan baju Jimin dan tentu saja Jimin menolehkan kepalanya kearah Yoongi.

"Ada apa hyung?" Jimin mengelus pipi putih Yoongi dengan sangat lembut seakan tidak ingin Yoongi menghilang darinya.

Yoongi hanya menggelengkan kepalanya tapi Jimin tahu kalau kekasihnya ini pasti ada yang ingin ia bicarakan pada dirinya. Jimin lalu memangku Yoongi menghadap padanya.

Jimin kembali mengelus pipi Yoongi saat Yoongi ingin menundukkan kepalanya dan itu membuat Yoongi terpaksa memandang wajah Jimin karena ia tidak ingin Jiminnya melihat dirinya menangis.

Yoongi & Maknae LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang