This Is Our Story

Start from the beginning
                                        

Luna membuka matanya dan menatap Abby yang tersenyum hingga terlihat kedua lesung pipi diwajahnya. Luna meniup lilin yang begitu banyak dan Abby terkekeh melihat lilin yang Luna tiup dengan susah payah kembali menyala membuat Luna keheranan.

"Bantuin kali by" gerutu Luna yang terlihat begitu menggemaskan.

Abby membantunya hingga lilin terakhir pun padam. Seperti sinetron yang tayang di TV sebelah, Luna dan Abby saling menatap satu sama lain. Serasa malam itu milik mereka berdua.

"IT'S TIME GUYS!" Teriak Alex disusul suara percikan kembang api mewarnai langit malam ini.

Semua orang yang hadir di buat takjub termasuk Luna yang tertawa kegirangan sambil sesekali menutup mulutnya.

"Waww keren banget" raut wajah Luna yang berseri-seri ketika melihat begitu banyak mercon yang membentuk sebuah kata "LOVE".

Abby sedari tadi memerhatikan ekspresi wajah Luna yang sangat bahagia. Ia tak menyangka bahwa Alex benar-benar melakukan sesuai perintahnya.

Abby melirik Alex yang menatapnya sambil tersenyum. Lebih tepatnya nyengir kek orang gila. Alex mengedipkan sebelah matanya ke arah Abby membuat Abby menatapnya jijik.

Abby berlahan mendekati Luna yang masih fokus menatap kejutan tersebut. Lalu Abby mulai membisikan kata yang membuat Luna mematung dan pipinya menjadi merah merona.

"I love you Luna, you look so beautiful to night".

Deg

Deg

"Love you to Abby" ucap Luna membuat Abby terkejut setengah mati.

"Hah? Lo bilang apa? Love you to?" Ucap Abby membuat pipi Luna memerah again.

***
Abby yang mondar-mandir di depan pintu kamar mandi nampak begitu gelisah. Sejak tadi Abby menunggu Alex keluar, perut Abby begitu mules karna minuman bersoda kemarin.

"Woi curut cepetan woi! Lama amat kayak siput! Dah kebelet ini bangke" Abby sesekali memegang perutnya dan menutup rapat kedua kakinya.

"Ntar gue masih sikat gigi!" Teriak Alex dari dalam kamar mandi.

"What the! Gue pake kamar mandi lo yah? Sumpah dah diujung ini Alex!!" Gerutu Abby sambil mengedor pintu.

"Yah deh iya gue keluar"

Alex membuka pintu dan Abby langsung masuk dengan tergesa-gesa. Melihat teman seperjuangannya kesakitan Alex pun berinisiatif untuk membeli obat.

"WOI! NGAPAIN LO!" Teriak Abby saat Alex membuka sedikit pintu.

"Ini obat biar lo gak mules mulu" Alex menaruh bungkusan berisi obat itu dipegangan pintu.

"Dah sana!makasih!ahh" desahan Abby membuat Alex merasa geli lebih tepatnya "Jijik".

Cukup lama Abby berada dalam kamar mandi. Tak lama suara nyaring pintu terdengar di telinga Alex. Abby tampak begitu berkeringat dan sedikit pucat.

"Haha lo habis buang air atau habis gituan sih?hahaha" tawa Alex pecah melihat kondisi sahabatnya itu.

"DIEM lu! Sakit tau gak!" Abby langsung menjatuhkan dirinya ke ranjang lalu menutup matanya.

Alex hanya mengacuhkan Abby lalu kembali menonton film kesukaannya. Volume TV yang begitu keras membuat Abby langsung melempar benda yang ada disekitarnya. Tak sadar Abby melempar ponsel miliknya ke arah bahu Alex. Alex merintih kesakitan saat ponsel tepat mengenai sasaran.

"AWW"

"Lo budeg atau apa!? Lo kalo mau nonton film di bioskop sana! Gendang telinga gue mau pecah!! Kenceng banget sumpah! KECILIN SUARANYA SETAN!!" Emosi Abby kini tak tertahankan, bayangkan Abby yang sedang kesakitan butuh istirahat malah di ganggu dengan kebisingan dan suara TV yang super duper keras.

"Woless bro"

Abby kembali tidur dan memunggungi Alex yang masih bahagia dengan dunianya sendiri. Dunia perfileman.

Ting tong......ting tong

Suara bel rumah Alex berbunyi menandakan ada orang yang datang. Alex bergegas turun dan meninggalkan Abby. Saat Abby melempar Alex dengan ponselnya. Alex tak sengaja melirik pesan masuk di ponsel Abby yang belum terbaca. SMS dari Luna. Alex pun mengabari bahwa Abby sedang sakit dan menyuruhnya datang.

"Ayo masuk, Luna buahnya buat gue yah" Alex melirik parsel berisi buah-buahan yang Luna bawa.

"Enak aja gak lah! Ini kah buat Abby" Luna menjulurkan lidahnya meledek Alex.

Luna berjalan mengikuti Alex yang menaiki tangga. Rumah Alex begitu bersih dan rapi. Ditambah Furniture yang terlihat begitu mahal menambah kesan mewah dalam rumah tersebut.

"Lex kok sepi? Emang yang lain kemana?" Tanya Luna yang masih memerhatikan sekelilingnya.

"Gak ada yang tinggal disini, kecuali gue, si landak laut, sama pembantu 2 orang" Luna hanya mendehem panjang sambil menganggukkan kepalanya pelan.

Luna melihat pintu berwarna hitam. Berlahan Alex membukanya dan terlihat Abby yang terkapar di kasur dan dibalut selimut yang cukup tebal itu.

"Bangun lo, pacar lo dateng tuh" tunjuk Alex pada Luna, namun Abby masih memunggungi Alex.

"Hmmm Alex becandanya nanti aja gue gak mood ngadapin lu" suara Abby terdengar lemah dan berserak.

"Sayang, kamu kenapa?" Suara Luna sedikit bergetar, Luna tidak tega mendengar suara Abby. Luna pun mencoba mengelus rambut Abby pelan dan memperbaiki selimut yang Abby gunakan.

***
1267 kata
Maaf updatenya agak ngaret 😅😅
Soalnya author sibuk

Sibuk? Iya sibuk mikirin masa depan Abby,Alex dan Luna 😅😅

Gak lama lagi ceritanya udah tamat kayaknya 23 chap aja udh cukup, so jangan lupa vote & comments yah yah yah

-Zzr-

If You Know Who I'm [END]Where stories live. Discover now