Kencan

2.2K 90 0
                                    

Suara Luna terdengar dari arah belakang Abby sontak Abby langsung menoleh ke arahnya. Betapa terkejutnya ia saat melihat penampilan Luna yang begitu cantik? Tidak. Tidak  sangat cantik.

"Oh God" batin Abby yang sedari tadi menatap Luna tanpa mengedipkan matanya.

"Jangan tatap aku kayak gitu, aku malu" Luna salting dihadapan Abby.

Luna menatap tatapan Abby dan mencoba menyadarkannya dengan menggerak-gerakan tangannya tepat di hadapan Abby.

"Kamu kenapa sih?" kata Luna pada Abby belum kunjung sadar dari lamunannya.

"Ah....gak..papa..kok, gue terpesona aja liat lo habisnya lo mirip kayak bidadari" gombal Abby pada Luna.

''Ih apaan sih, ayo berangkat" terlihat Luna sangat bersemangat.

"Wahh bener-bener lo itu cantik-cantik tapi gak tau sopan santun ya?" Ujar Abby membuat Luna menatap heran.

"Maksudnya?" Luna menanyakan balik padanya.

"Bokap sama nyokap lo mana? Gue harus pamit dulu, takutnya lo gak diizinin" tak lama mama dan papa Luna muncul di balik pintu rumah.

"Udah mama izinin kok, papa sama mama cuma nitip pesan buat jaga Luna baik-baik, jangan sampai dia kabur lagi" Abby terkejut mendengar perkataan tante Lisa dan mengiyakannya.

"Sipp tante, Abby janji gak akan pulang larut malam paling jam 10-an gitu udah balik" Tante Lisa hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum pada Abby.

***
"Oh iya gue punya sesuatu" Abby yang sedang mengemudi tanpa memberhentikan laju kendaraannya itu langsung mengambil bunga yang ada di kursi belakang.

bunga adalah hal yang selalu Abby berikan pada Luna. Menurut Abby bunga dan Luna adalah kedua hal yang begitu indah dan membuat matanya tak akan berhenti bosan menatapnya.

"Nih untuk lo karena udah dandan cantik-cantik buat dinner bareng gue" Luna tersenyum mendengar perkataan Abby.

"Thanks by" kata Luna yang menatap dan mencium aroma bunga tersebut.

"Haha sejak kapan lo manggil gue dengan sebutan BY?" Namun pertanyaan Abby tak dijawab dan hanya mendapat senyuman dari Luna yang menyipitkan matanya.

"Lucu banget sih" Abby sekilas mencubit pipi Luna membuat Luna terkejut.

"Jangan sentuh aku" menatap sinis Abby.

Abby memberhentikan mobilnya dan langsung memajukan kepalanya menuju Luna. Luna yang terkejut pun langsung memundurkan kepalanya hingga menyentuh jendela mobil.

"Bomat! Bodo Amat!" Kata Abby yang mengeluarkan lidahnya sebagai ejekan pada Luna.

Abby terkekeh melihat ekspresi Luna yang seakan ingin menampar wajah mulusnya tersebut. Tak lama Abby kembali menyalakan mobilnya dan beranjak menuju restoran milik ayahnya itu.

***
"Wow...." kata pertama yang keluar dari mulut manis Luna saat pelayan tersebut membawakan pesanannya.

" kata pertama yang keluar dari mulut manis Luna saat pelayan tersebut membawakan pesanannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat menikmati tuan dan nyonya" pelayan tersebut berlahan meninggalkan kami.

Belum sempat Luna memakannya Abby langsung merebut garpu dan pisau darinya.

"Lo ceroboh banget sih" Luna hanya menatap Abby datar.

"Ha?"

"Lo belum berdoa sayang" Abby menekan kata cinta.

"Sayang? Nama aku LU...NA!" Abby tertawa melihat tingkah Luna tersebut.

"Mulut, mulut siapa?"

"Mulut kamu" dengan polosnya Luna mengatakan itu.

"Yaudah terserah gue dong mau panggil lo apa" ledekan Abby membuat Luna kesal.

Mereka pun berdoa bersama dan mulai menyantap hidangan tersebut. Luna tampak begitu bahagia saat suapan pertama ia masukkan ke dalam mulutnya. Enak. Banget. Yah kata itu yang ada dipikiran Luna sekarang.

Lain halnya dengan Abby sikap dia malam ini saat aneh kadang ia menjadi sangat menyebalkan, namun saat menyantap makananya tersebut ia hanya diam dan agak bersikap dingin pada Luna.

Setengah potong beefsteak pesanan Abby sudah ia lahap dengan begitu nikmat. Selama mereka menyantap makanan tersebut tak ada satupun kata keluar dari mulut Luna dan Abby. Mereka sibuk dengan makanannya sendiri. Namun Luna mulai memerhatikan Abby yang sejak tadi mendiami dirinya.

"By suap" suara Luna yang terdengar sedikit manja itu membuat Abby menoleh le arah Luna.

"Suappp.." Luna memanyunkan bibirnya membuat Abby menatapnya geli sambil tersenyum simpul pada Luna.  

Sikap kanak-kananan Luna mampu meluluhkan jiwa Abby. Membuat perasaan Abby sedikit lega.

"Aaaa...hap" sepotong daging milik Abby berhasil masuk ke mulut Luna dan Luna mulai kegirangan karena rasa daging yang begitu nikmat.

Suasana di restoran mulai hangat karena terdengar lantunan melody romantis yang diputar untuk menyenangkan hati pelanggan lainnya.

"Excuse me" Abby memanggil salah satu pelayan resto tersebut dan mengeluarkan beberapa lembar uang dari dompetnya.

Mata Luna membelalak dan mengangap tak percaya bayangkan saja makanan yang Luna dan Abby pesan harganya hampir sejuta. Wow harga yang fantastic.

Setelah membayar, Abby langsung mengajak Luna untuk menikmati suasana malam tepi pantai yang bersebelahan dengan restoran tersebut.

Mereka melangkah dengan posisi bersebelahan satu sama lain. Abby sempat melirik wajah Luna yang begitu bahagia. Senyuman yang tulus tergambar di wajahnya dan tatapan itu tatapan yang membuat Abby mulai merasa tak tega. Untuk mengatakannya saja bibir Abby begitu kaku.

"Ngapain kita kesini by?" Mendengar perkataan Luna, Abby pun mengambil nafas begitu dalam dan mulai mengumpulkan keberaniannya.

"Sebenarnya udah lama gue mau ngomonin ini sama lo, tapi gue rasa ini waktu yang tepat buat mengatakan semua dan sebenar-benarnya" Perasaan Abby mulai gelisah.

"Haha biasa aja mukanya gak usah serius gitu by" Luna menganggap Abby sedang bercanda.

"LUNA! Gue gak bercanda" bentak Abby membuat Luna terdiam disusul mata Luna yang mulai berkaca-kaca.

Abby menatap Luna dengan penyesalan.

"Gue gak mau terus-terusan berbohong dan menutupi semuanya sama lo, gue gak mau lo bakalan jauh dari gue, gue menyesali perbuatan gue dulu, gue tau lo bakalan benci banget sama diri gue, tapi satu hal yang lo harus tau jika saat itu gue tau semuanya akan seperti ini gue gak bakalan tergoda dan menurut apa yang ayahku katakan" Abby mulai merasa begitu sesak sekaligus frustasi bagaimana tidak dirinya harus mengatakan pada Luna apapun resikonya.

"Aku gak ngerti kamu ngomong apa Abby" Luna terisak entah mengapa dirinya mulai cemas.

"Hari itu gue....."

****
Wahh Abby mau mengatakan semuanya pada Luna 😲😲

LUBYLOVERS mana suaranya 😄😄 *krik krik krik

-Zzr-

If You Know Who I'm [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang