Kebencian Akan Kubalaskan

4.1K 190 1
                                    

Aku segera beranjak dari hadapan pria itu. Betapa sesaknya seakan jantungku juga ingin berhenti berdetak saat aku melihat 2 orang yang merawatku,mengasihiku,menyayangiku dengan sepenuh hati tergeletak tak berdaya di jalan itu.

Orang tuaku. Mereka dipenuhi darah yang mengalir sendiri dari tubuh mereka. Aku langsung berlari dan menghampiri mereka.

"Ayah!Bunda! Bangun! Kenapa kalian tidur disini!? Ayah bunda jangan tinggalin Luna!!" Air mataku tak bisa kubendung ku liat bunda yang sedikit membuka matanya. Aku langsung memegang tangannya dan terus memanggilnya.

"Bunda Luna takut bunda! Bunda jangan tinggalin Luna sendiri" kataku yang terbata-bata karena isakanku yang membuat nafasku tak beraturan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bunda Luna takut bunda! Bunda jangan tinggalin Luna sendiri" kataku yang terbata-bata karena isakanku yang membuat nafasku tak beraturan.

Aku melihat mata bunda yang seakan menangis namun air matanya berwarna merah. Bunda memegang tanganku lemah dan mengucapkan kata maaf dan akhirnya tangan yang menyentuh pipiku berlahan melemah dan kulihat wajah bundaku memucat seketika.

Aku tidak tahu apa yang terjadi. Aku sudah tidak memperdulikan orang jahat itu berada mengelilingiku sambil mengoceh tertawa puas karena telah berhasil membunuh ayah dan ibuku.

Aku marah seakan ingin memukul wajah pria yang membunuh orangtua ku. Namun lagi-lagi aku terlalu lemah.

Demi segalanya aku tidak akan pernah bisa melupakan peristiwa yang terjadi tepat di depan mataku ini.

Aku berteriak sekencang mungkin untuk meminta tolong. Namun naas tak ada seorang pun yang membantu. Jalanan begitu sepi dan kejadian itu terjadi malam hari hanya 4 pria ini yang ada saat itu.

Aku mengepal tanganku sampai kurasa benar-benar tanganku bergetar dan sedikit memutih karena aku menekannya begitu kuat. Ku kumpulkan keberanianku menghampiri salah satu pria itu, pria yang menyodorkan senjatanya tadi padaku.

"MAU KALIAN APA!? KEMBALIKAN AYAH DAN BUNDAKU SEKARANG!? KALIAN BENAR-BENAR JAHAT PADAKU!? Tanganku terus memukul-mukul tubuh pria itu namun ia tetap saja tak merespon apapun.

"KAU TAU JAM 12 NANTI MEREKA AKAN MEMBERIKU KEJUTAN KARENA AKU ULANG TAHUN!!!?" tangisanku pecah saat kembali melihat ayah dan bundaku tergeletak masih dipenuhi darah itu.

Aku terus merontah melampiaskan amarahku dan kebencianku pada mereka semua. Aku melihat mereka satu persatu berlahan masuk ke dalam mobil berwarna hitam tersebut.

Aku menatap dengan tatapan sinis dan benci pada mereka terutama pada pria itu pria yang terakhir menatapku. Entah mengapa pria itu sepertinya ingin menyampaikan sebuah pesan. Akhirnya, pria tersebut melaju kendaraannya meninggalkan aku. Lebih tepatnya meninggalkan aku beserta jasad ayah dan bundaku.

"Aku bersumpah akan membalaskan dendamku ini!" Batinku.

Entah apa yang aku lakukan sekarang. Aku hanya bisa menangis melipat kedua kakiku lalu memeluknya dengan tanganku sendiri. Tak ada satupun tanda-tanda keberadaan orang lain di tempat ini. Aku mulai ketakutan.

Jika saja aku sedang berkaca mungkin aku langsung memukul kaca itu dengan tanganku sendiri. Ini karena rasa benci pada diriku sendiri karena tidak bisa berbuat apa-apa ketika kedua orang tua meninggal tepat di depan mataku.

***

Cahaya matahari seakan membakar kulitku ini. Berlahan aku mencoba membuka mataku, namun tubuhku begitu lemah. Aku mencoba menstabilkan tubuhku dengan susah payah. Berusaha bangun dengan memegang bagian sisi mobil.

Hari ini adalah ulang tahunku yang ke-10. Namun, aku membencinya aku gila dengan semua ini aku menahan derita perih yang sampai pagi ini, jasad ayah dan bundaku masih tergeletak di depan mobilku.

Aku mencoba melangkah namun pandanganku kabur disusul rasa sakit yang begitu dasyat di kepalaku.

Aku tidak bisa merasakan kakiku. Aku terhuyung ke bawah disusul penglihatanku serasa berputar-putar. Akupun menyadari bahwa aku tergeletak di antara jasad ayah dan bundaku.

"Ayah.... Bunda...aku ikut..." batinku.

********
Maaf partnya dikit bgt

Don't be silent readers guyss 😆

- Zzr -

If You Know Who I'm [END]Where stories live. Discover now