My Angel - Fanfic Oneshot

Start from the beginning
                                    

Prilly merona malu ditatap beberapa masang mata yang memperhatikannya penuh selidik. Walau mereka tak tahu siapa, tapi membuat pipinya memanas.

"Gue tahu nih dari hawa-hawanya," ucap Gading cepat.

"Apa sih kak!"

"Kalau ga ada apa-apa, jangan malu gitu donk, kita kan curiga," ucap Ivan Gunawan membuat Prilly berlari keluar ruangan cepat.

****

Ali menghafalkan beberapa adegan lagi membuat Ali menguap beberapa kali karena mengantuk. Ali kembali mengerjapkan matanya.

"Ngantuk banget pak?" tanya Wilona yang melihat Ali menguap dari tadi.

"Buru-buru banget kayaknya," ucap Wilona lagi.

"Iya, mau pergi gue," ucap Ali santai.

"Pergi ke mana? Ke bulan?" tanya Wilona tak masuk akal.

"Lo cantik cantik pinter ya," seru Ali kesal.

"Yah, gue kan tanya," ucap Wilona yang membuat Ali gemas menarik kakinya karena muka tak berdosa Wilona.

"Eh, eh, gue smackdown lo," Wilona menepuk pundak lagi kesal.

"Mau banget donk di smackdown," Ali menjulurkan lidahnya dan menjauh dari Wilona beberapa langkah.

"Aku bilangin sama Verrel ya," teriak Wilona tak santai membuat Ali menjulurkan lidahnya kembali.

"Bodo amat, bilangin aja gue kagak takut, sampe sini paling kicep," tantang Ali sambil mengoyangkan bokongnya pada Wilona.

Wilona mengeram gemas pada Ali yang kalau sudah jahil sangat menyebalkan walau asal muasalnya dia yang memulainya.

~

Ali membunyikan kedua lehernya setelah ia tidur hampir satu jam, ia bangun dan mencuci mukanya. Setelah kembali dari kamar mandi ia disambut oleh beberapa pemain yang baru menyelesaikan scene mereka.

"Mas Ali, mau pergi mas, sahur dulu," tegur Marchel membuat Ali tersenyum.

"Iya, nih ketemu calon bini," Marchel tertawa mendengar ucapan Ali.

"Ni qu nar?" tanya Dinda membuat Ali mengerutkan alis. Dinda bersuku tionghoa dan Ali sering mengikutinya jika sedang berbicara dengan mamanya. Dinda mengerjai Ali dengan menanyakan ia mau ke mana menggunakan bahasa mandarin.

"Lo ngomong apa dah, gua kagak ngerti," ucap Ali sambil membuka nasi kotaknya.

Dinda tertawa geli. "Mau ke mana lo,nyet."

"Ke hatimu," goda Ali membuat Marchel berdehem. "Nyamuk gue, ehem."

"Om, please deh, jangan buat gosip aneh," ucap Ali yang langsung ditoyor Marchel.

"Om, om," ketus Marchel kesal.

Ali mengidikkan bahunya santai. "Eh, gue mau minta tips lo donk!"

"Tips apaan?" tanya Ali bingung melihat keantusias Marchel tiba-tiba.

"Gue penasaran gimana lo caranya menghindar dari paparazi, masa lo jalan sama cemceman lo ga pernah ketahuan, apalagi masuk akun mamam batako," Marchel jelaskan tapi malah Ali tertawa geli.

"Jawabannya?" Marchel mengangguk cepat. Dinda pun menoleh penasaran.

"Berarti gue kagak terkenal bang!"

Marchel berdiri hampir meraup wajah Ali. "Jelas-jelas lo lebih-lebih dari gue, sudut mana lo kurang terkenal," Ali tertawa mendengar celotehan Marchel.

Aliando Prilly - Fanfic Oneshot SS 2 (End)Where stories live. Discover now