Singing little birds

1.8K 111 9
                                    

Warning! Typo bertebaran,absurd. Jadi maaf yah.]

~Happy reading~
-----------------------------------------------------------

*ZRASS!!

Dalam hitungan detik,tubuh kecil itu terhempas kebawah dengan kecepatan tinggi.

"K-Kanato!!!" Rin berteriak memanggil nama sang pemilik nama bersurai unggu cerah itu.

"Tch!S..sial!". Gadis itu menyeka air matanya yang sedikit keluar di ujung kelopak matanya. Iris biru Aqua itu berkilau diterpa cahaya rembulan.

Bibir yang tadinya berteriak memanggil sang pemilik nama itu mulai sedikit bergetar dan merapatkan giginya sangat erat,bahkan terdengar suara gigi beradu di dalam mulutnya.

'Aku harus melapor kepada Reiji' gumamnya sambil membalikan badan.

"Maa,maa.. Kau ternyata gadis yang cengeng yah Rin-chan,ya kan teddy?"

Terdengar suara tawa tepat di belakang Rin. Mata Rin membulat menatap ruangan kosong di depannya.

Rin berbalik "N-nande!!? U..urasai! Kau! Kenapa kau masih hidup!?bukankah kau tadi terjatuh!? Kau membuatku kaget!"

Kanato sedikit terkejut dengan gadis di depannya ini baru saja sedetik yang lalu dia menangis dan sekarang malah memarahinya.

"Rin-chan.. Kau ingin aku mati?
Kau ternyata membenciku. Aku dan teddy berfikir kalau kau menyukaiku"

Kanato menunduk,dia meremas bunga mawar yang tadi di petiknya dari bawah untuk gadis itu hingga melukai lengannya sendiri.
Wajah Rin yang tadinya memerah padam karna kesal kini berlarut larut menghilang.

"M..matte.. Bukan begitu,maksudku..
K..kanato,kau melukai tanganmu!" Rin mendekat kearah kanato dan memegang tangannya yang bercucuran darah.

"Lepaskan.." Rin tidak menggubris dan masih menyeka darahnya dengan lengan bajunya.

"LEPASKAN!!" Kanato memberontak dan mendorong Rin hingga terbentur pintu jendela. "Jangan berpura pura peduli padaku! Dasar ternak kurang ajar! Ugh,khehehe.. Ternak tidak sopan"

"Ugh!.." Tubuh gadis itu terbentur pintu jendela dan jatuh terkulai lemas.

Kanato mendekat dan meletakan boneka teddy kesayangannya itu di pembatas batu sedangkan pemiliknya berhasil mengunci tubuh gadis itu dengan menindihnya.

"Ahh.. Aku kira kau memperdulikan ku ternyata tidak. Khehehe..ternyata kau sama saja dengan wanita jalang itu". Kanato menyeringai sambil menjambak rambut Rin dengan kuat.

"Ugh!I...ittai... K..kanato sakit"

"Souka? Apa kau kesakitan? Hahaha!
Aku ingat beberapa cara untuk membuat wanita senang saat tidak sengaja melihatnya di ruangan atas dengan Laito"

*Cup~

Kanato mencium bibir gadis itu sekilas tetapi tangannya yang tadi menjambak rambut Rin tidak kendur sedikitpun. Dia sangat menikmatinya.

"L..lepaskan aku..kumohon"

Iris biru itu menjadi gelap cahaya rembulan yang tadi menerpa matanya tiba tiba saja meredup dengan kehadiran sosok vampire di atasnya yang menghalangi sinar rembulan itu.

Sepersekian detik taring tajam itu sudah bertengger manis di leher Rin,menembus setiap lapisan kulit dan memburu setiap darah yang mengalir di tubuhnya.

"Ugh..s..sakit" Rin memberontak tapi nihil kondisinya sekarang bahkan tidak memungkinkan nya untuk berjalan dan sekarang energi dan darahnya di hisap lagi oleh vampire itu.

Diabolik Lovers  Fate Night [FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang