TWO FACES #CHAPTER 1

1.1K 440 400
                                    

TWO FACES

#1.THE BEGINNING

Hari - hari yang begitu cerah dan damai, suasana kota Dandelion memanglah damai dan tentram bagaikan air yang tenang sekali. Semua berubah ketika terjadi kasus yang mengerikan yang menimpa kota itu ... Yups kasus itu ialah pembunuhan yang mengakibatkan 7 orang tewas terbunuh dalam 1 minggu, termasuk juga sahabat ku yang kukenal sejak kecil ... entah kenapa sebab pembunuhan keji itu atau mungkin terjadi karena psikologis mental.

Iya, aku akan menceritakan tentang kasus pembunuhan 7 orang tersebut. Sebelumnya perkenalkan nama ku Thomas El Fredrick, aku berumur 25 tahun, aku mempunyai pekerjaan yaitu dibidang Sastra terutama pada bidang gambar dan novel.

Terlebih dahulu aku akan menceritakan temanku yg bernama Eric Watson. Sebelum kematiannya dan ditemukannya pada hari minggu pada tanggal 21-12-1989. Aku kemarin Bersamanya yang sedang berkunjung ke Jalan Camelot.

Aku dan dia sedang melihat lihat dan membeli barang barang yang dibutuhkan sehari - hari. Aku membeli bahan Makanan dan dia membeli sebuah Payung dikarenakan payung yang sebelumnya sudah rusak dan tidak bisa dipakai lagi. Dari segi misterinya, Eric tanpa sengaja menabrak seseorang yang berpakaian jaket hitam dan memakai hoodie jaketnya..

Mereka berpapasan dan bertabrakan, orang itu meminta maaf kepada Eric ... Eric terkejut ada orang yang tidak sengaja menabrak mereka ditengah jalan, sepertinya orang itu nampak terburu - buru atau terjadi sesuatu hal.

Aku dan Eric saling bicara ....

"Orang itu aneh sekali yaa, kayak yang pendiam dan tatapan dinginnya" Ucap Eric dengan penasaran.

"Yah mungkin Orang itu terburu - buru Ric" Ucapku sambil bercanda gurau.

"mungkin, aku tadi tidak sengaja melihat wajahnya" Ujar Eric.

"benarkah..?" Tanyaku sambil terlihat penasaran.

"iya aku tadi lihat, wajahnya dingin dengan tatapan serius" Jawab Eric.

Aku dan eric menghiraukan sesuatu yang telah terjadi, mungkin saja orang itu terburu buru. Malam itu aku berpisah dengan Eric jam 9 malam. Eric pulang kerumahnya yg beralamatkan di jalan Garden no 10.

Paginya, aku terbangun dan tidur dan melakukan aktivitas biasanya. Aku pergi untuk bekerja, di tengah tengah perjalanan ada banyak orang yang berkerumunan di jalan kecil.

Aku penasaran dan pergi ketempat kerumunan itu, waktu itu aku berada di jalan camelot no 20. Aku terkejut karena melihat seseorang tewas dengan luka dada dan leher ditikam.

Dan ternyata Orang itu adalah...

Sesosok wanita yang bersimbah darah, darah itu masih memerah terang layaknya masih baru ditikam dan keremuni oleh banyaknya lalat. Belum tau benar kapan terjadi peristiwa itu. Polisi mengklaim mayat itu dibunuh kemarin dan tidak ada jejak pelaku sama sekali di tempat kejadian.

Akan tetapi polisi menemukan sebuah pisau kira kira panjangnya 15 CM dan sebuah dompet, didalam dompet itu tidak ada uang sepeser pun dan melihat kartu pengenal.

Wanita itu bernama Evelyne Jana, berumur sekitar 18 tahun. Dalam kartu namanya ... tidak begitu jelas tempat tinggalnya dikarenakan kartu itu sudah luntur dan tercampur darah..

Banyak orang dikerumunan berspekulasi bahwa pembunuhan itu ialah motifnya mencuri barang berharga. Aku tidak melihat sebegitu jelas mayat itu dikarenakan banyak sekali masyarakat atau orang yg berkerumunan di daerah sana..

Mayat itu bawa oleh polisi ke mobil ambulance, untuk penyelidikan lanjutan atau autopsi.

Tempat kejadian itu di POLICE LINE agar seseorang tidak masuk dari tempat itu.

Masyarakatpun mulai beraktivitas biasa melakukan rutinitasnya.. begitupun aku yang mau pergi ke tempat kerja.

Eric menelpon ku karena aku sudah terlambat masuk kantor..

"Halo Oy, kamu dimana udah jam 07.21 belum datang ke kantor..?" Tanya Eric di telepon.

"Maaf tadi ada gangguan kecil.."Jawabku sambil terburu - buru.

"Gangguan kecil..?"Tanya Eric dengan penasarannya.

"iya, tadi ada mayat di jalan camelot.."Jawabku sambil tergesa - gesa.

"mayat, apa kamu bercanda..? Masa aku pergi kekantor lewat jalan sana tidak terjadi apa - apa.." Ucap Eric sambil bercanda.

"jam berapa kamu lewat sana ric..?Tanyaku dengan diam di perempatan zebra cross.

"jam 06.04 kalo gak salah.." Jawab Eric dengan jujurnya.

Thomas pun diam dan tidak berkata kata. Eric terus menerus berbicara dan aku tidak meresponnya. Aku mematikan teleponnya dan bergegas sambil berpikir "Berarti diantara jam 06.04 sampai 07.21 terjadi pembunuhan?? masa iya sih mayatnya juga udah dikerumuni banyaknya lalat.." Ucapku dalam hati.

"Tapi dari segi darah pun masih masuk akal juga ya karena darahnya masih merah terang.." Seruku dalam hati.

"Yah mungkin aku terlalu memikirkannya, mungkin saja dia tak melewati jalan itu dikarenakan jalan nya bercabang dua" Ujarku berpikir positif.

Yah dibalik 70% kesimpulan itu akan kalah dengan 30% ketidak dugaan ....

#To be continued...

*Beri kritik atau saran sama tanggapan kalian di komennya terus like cerita ini ... semoga cerita menarik para readers makasih ....

Hooh iya lupa,gua kan bikin 7 chapter ato lebih buat ngeselesain ceritanya,jadi dimohon tunggu kelanjutannya ... see you

TWO FACESWhere stories live. Discover now