EPILOG

7.7K 385 47
                                    

"Bundaaaa..." Sesosok anak kecil berjenis kelamin perempuan, berlari menghampiri sang ibu yang sedang duduk di sofa.

"Ada apa sayang?"

"Ayah nakal. Ayah meluk-meluk aku telus."

Tiba-tiba ayah dari anak itu datang.

"Kamu kan anak ayah. Jadi wajar ayah peluk-peluk."

"Tapi ayah meluknya sampai aku tidak bisa belnapas, Bunda."

Key hanya tersenyum dan mencubit lengan Nathan.

"Nih, bunda balas ke ayah."

"Aw aw sakit Key. Kau mencubitku sangat kencang."

"Wleee kasian deh ayah dicubit bunda." Anak itu menjulurkan lidahnya. Meledek sang ayah.

"Oh kamu gitu ya sama ayah. Nih, ayah juga bisa balas perlakuan bunda." Nathan mengangkat Key dengan gaya bridal dan membawanya masuk ke dalam kamar mereka.

"Ayahhhhh jangan bawa bunda kabul!"

Anak Key dan juga Nathan telah lahir sekitar empat tahun yang lalu. Anak perempuan dengan paras cantik seperti Key dan sifat seperti Nathan.

Mereka hidup bahagia di bumi. Setelah kelahiran anak mereka, mereka memutuskan untuk pindah ke bumi.

Mereka membangun rumah besar di area perumahan di salah satu kota tersebut.

-

Satu hari setelah Key dan Nathan menikah, Roland dan Amy datang ke asrama Key di bumi untuk mengurus surat-surat bahwa Key akan diadopsi oleh mereka.

Para pengurus asrama mengatakan bahwa Key telah menghilang dari tiga hari yang lalu.

Amy menjawab bahwa Key sedang ada di rumah mereka dari tiga hari yang lalu.

Tanpa curiga sedikitpun, mereka menyerahkan Key kepada Amy dan juga Roland.

-

Edmund dan Avaline juga telah menikah dan dikaruniai satu anak laki-laki yang sangat tampan. Mereka memberikan nama Kevin Mundava Nathanael.

Mereka juga memutuskan untuk tinggal di bumi dan berbaur dengan para manusia.

Kevin juga telah berumur empat tahun seperti anak Key dan Nathan.

Mereka tinggal bersebelahan dengan rumah Nathan dan Key.

-

"Nattttttttttt," teriak Kevin dari luar rumah Key. Tanpa disuruh masuk terlebih dahulu, ia segera membuka pintu lalu menuju kamar Nathey.

Nathey Amatara Louis. Anak perempuan dari Nathan dan juga Key yang berusia empat tahun.

"Evinnn, tolong Bunda aku. Bunda aku diculik Ayah." Nathey berlari menghampiri Kevin saat Kevin terus berteriak memanggil Nathey sepanjang perjalanan menuju kamar Nathey.

"Ayo, kita lawan ayah." Mereka berdua berlari yang tentunya di pimpin oleh Nathey.

Tidak lama setelah Kevin berlari, datanglah Avaline dan juga Edmund.

"Nathan? Key? Apa Kevin main kesini?" Mereka berdua juga masuk saja tanpa diberi izin terlebih dahulu.

Nathan dan Key segera keluar dari kamar mereka yang Nathan jadikan sebagai tempat 'penculikan' Key. Saat keluar Nathan langsung diserang oleh anak-anak kecil yang manis dan lucu.

Key menggendong Nathey dan Nathan menggendong Kevin yang tentunya Kevin memukul pelan Nathan dengan tangan-tangan kecilnya.

"Turunkan aku wahai penculik Bibi Key. Aku tidak suka tanganmu memegang tubuh suciku ini."

Nathan dibuat tercengang.

Saat Avaline dan Edmund menghampiri mereka, Nathan segera menurunkan Kevin.

"Astaga Ed, anakmu kau beri tontonan apa?"

"Ehmm apa ya. Oh itu sinetron kolosal yang ada di televisi."

"Ya, ampun Ed, larang anakmu untuk menonton cerita seperti itu. Ia jadi sedikit kurang sopan."

"Haha, iya-iya. Lagipula Kevin terlalu pintar untuk mengambil remot yang telah kusembunyikan. Kurasa kekuatan vampirku menurun ke Kevin."

"Tidak. Itu mungkin saja kekuatanku," Avaline menyela.

"Sudah-sudah lebih baik kita menonton film bersama." Key memberikan usul.

"Nah, benar juga. Ayo kita ke ruangan bioskop ala rumahku," ucap Nathan lalu memimpin jalan.

"Ayah, tadi Bibi Key diculik Paman Atan kata Nathey." Kevin menggenggam tangan kanan Edmund.

"Benarkah?"

"Iya, Paman. Tadi ayahku culik bunda." Nathey juga langsung menggenggam tangan Edmund di sisi sebelah kiri saat ia diturunkan oleh Key tadi.

"Ayah jahat ya, masa Bunda tidak salah apa-apa diculik."

"Iya benal tuh Paman," ucap Nathey.

Avaline, Key dan Nathan hanya tersenyum melihat tingkah anak mereka.

-

Mereka, para makhluk immortal berjanji suatu hari nanti akan memberitahukan kepada anak-anaknya tentang identitas mereka.

Pertemuan yang tidak disengaja membawa akhir yang bahagia.

TAMAT

Horee tamat😂😂
Maaf ya kalo endingnya nggak jelas gitu.
Sebenernya rada nggak rela kalo cerita ini tamat *lah?
Tapi kalo nggak ditamat-tamatin nanti alurnya makin ngaco😂

Terima kasih untuk readers yang selalu baca cerita ini, komen dan ngevote. Dan makasih untuk dark readers karena kalian sudah meluangkan waktu untuk membaca cerita ini😂

Arigatou minna-san😘
Sabtu, 20 Mei 2017
21.47
Tiara Ulfiah.

Fallen Angel (END)Where stories live. Discover now