Chapter 10

6.6K 429 6
                                    

Key jatuh pingsan, karena dihipnotis oleh Rathafael.

"Apa yang kalian inginkan?" Roland berteriak marah ketika ia melihat Key jatuh pingsan.

Key segera dipapah oleh Nathan ke dalam rumah dan menidurkannya di kursi panjang.

"Tentu saja kami ingin membawa Key," ucap Avaline mewakili.

"Hei! Tujuan kami dan kalian berbeda! Aku, Artha sama Rathafael ingin membunuh Key! Kami tahu ia adalah alat untuk menghancurkan kami bukan?" Javel angkat bicara.

"Oh, oke kalau itu kemauan kalian! Kita tidak akan menjadi satu tim!"

"Aku juga tidak sudi satu tim bersamamu!"

Javel, Artha dan Rathafael segera menyerang keluarga Nathan dan Mr. Feard. Sementara Avaline dan Edmund masuk ke dalam rumah untuk menculik Key.

Nathan menyadari kalau dua makhluk itu ada di belakangnya. Ia langsung mencekik Avaline dan Edmund dengan kedua tangannya.

"Nat, mengapa kau seperti ini? Kau lupa aku ini sahabatmu?" ucap Avaline terbata-bata sambil mengeluarkan jurus andalannya, membahas masa lalu!

"Cih. Kau sahabatku? Aku sangat menyesal bertemu denganmu! Aku tidak akan pernah menganggapmu sebagai teman apalagi sahabatku!"

Ada sekilas tatapan kekecawaan yang dipancarkan dari Avaline. Jujur saja Avaline tidak senang melakukan ini kalau saja orangtua angkatnya tidak memberi perintah seperti ini. Karena, kalau ia menolak untuk menangkap Key, maka Nathanlah yang akan mereka bunuh.

"Maafkan aku." Dengan kekuatannya, ia berhasil melepaskan tangan kiri Nathan yang mencekiknya dan segera membawa Key yang masih pingsan, lalu menghilang di dalam kepulan asap.

Nathan melepaskan cekikannya pada Edmund, lalu Edmund segera menghilang juga.

"K...ey? Ya Tuhan apa yang harus kulakukan?" Nathan jatuh lemas.

"AWAS KALIAN SEMUA!! AKU AKAN MEMBUNUH KALIAN SEMUA!!" Nathan segera bangkit dan keluar. Ia mengeluarkan kekuatannya tanpa pikiran. Kekuatannya mengenai semua sasaran. Ia membabi buta.

"Cukup Nathan! Kita bukan pembunuh!" Ibu Nathan langsung menahan tangan Nathan yang akan menusuk Javel dengan pedang.

Merasa ada kesempatan, Javel, Artha dan Ratha segera pergi dari tempat itu.

Nathan jatuh lemas.

"Ada apa, Nat? Di mana Key?" Pertanyaan ibunya membuat Nathan mengingat betapa bodohnya ia sampai tidak bisa fokus untuk mencekik Avaline dan Edmund.

Tepatnya ia tidak bisa membunuh Avaline.

"Mereka membawanya."

"APA??!" Semuanya kaget. Mereka segera masuk ke dalam rumah saat Roland memberi mereka perintah.

Mereka segera membahas bagaimana caranya menyelamatkan Key.

"Kita hancurkan saja seluruh kerajaan," ujar Nathan yang masih seperti orang bingung.

"Ini bukan kesalahanmu, Nat. Mereka memang licik, mangkanya mereka bisa mengelabuimu dengan mudah hanya karena perkataan." Ibu Nathan menenangkan Nathan.

Roland, Ibu Nathan dan Mr. Feard duduk dibangku sementara Nathan dan Olivine berdiri dihadapan mereka.

"Tapi aku yang salah, Bu. Seharusnya aku tidak perlu mendengarkan Avaline dan langsung membunuhnya!"

"Kau itu bukan monster. Itu sudah bagus karena akal sehatmu masih berfungsi! Kita akan memikirkan cara mengeluarkan Key, Nathan." Ibunya berdiri dan memeluk tubuh Nathan. Nathan menangis.

Fallen Angel (END)Where stories live. Discover now