PROLOG

26.4K 1.3K 108
                                    

"Hei, lihat ada malaikat bersayap."

"Ya benar, kasihan sekali ia dikurung di dalam jaring."

Sorak sorai manusia di sepanjang jalan, membuat Key bingung. Ia pun mengikuti sumber yang menjadi tontonan para manusia ini.

Saat ia sudah sampai di depan objek yang menjadi tontonan ini, ia terkejut. Sosok malaikat bersayap terkurung di dalam jaring yang cukup besar. Ia mendekati jaring itu, tapi para penjaga yang mengawal malaikat itu melarangnya.

"Jangan mendekatinya, nona!"

"Aku hanya ingin melihat keadaannya. Kasihan ia terkurung di dalam jaring besar itu. Ia kesakitan. Mengapa kau tidak melepaskannya?"

Penjaga itu berdecak lalu berkata, "Melepaskannya? Bagaimana kalau ia menghancurkan kota ini dengan kekuataannya? Apa kau tidak tahu kekuataan para malaikat sangat dahsyat? Pergilah dari sini."

"Tidak mau." Key berlari dan masuk ke dalam jaring itu. Harapan untuk berkomunikasi dengan malaikat itu sia-sia, malaikat itu justru malah menyanderanya.

Dengan mengalungkan tangan kiri ke leher Key dan mengancam akan membunuhnya, malaikat itu berdiri dan melepaskan jaring. Senjata-senjata telah diarahkan ke malaikat itu.

"Jika kalian menembakku, aku akan membunuh gadis ini!"

Para penjaga yang memegang senjata langsung menurunkan senjatanya.

Malaikat itu mengenakan jubah hitam panjang, dengan tinggi yang lebih tinggi dari Key sekitar tiga sentimeter. Tinggi Key seratus tujuh puluh tujuh sentimeter sementara Nathan seratus delapan puluh sentimeter. Ia memiliki iris mata indah berwarna biru laut.

Malaikat itu terbang dengan membawa Key sebagai jaminan agar ia tidak ditembak.

Bukankah malaikat memiliki kekuatan yang besar? Mengapa ia takut hanya karena ingin ditembak?

Jawabannya karena manusia di bumi telah mengetahui kelemahan para malaikat itu—dengan menembakkan jantung mereka memakai peluru yang terbuat dari perak.

Dan juga mengapa para penjaga tidak langsung menembaknya? Karena, bila angel itu tidak menyerang atau melukai seseorang, mereka tidak berhak menyakitinya. Toh para penjaga bukanlah pembunuh yang membunuh makhluk tak bersalah.

Fallen Angel

"Kemana kau akan membawaku?" Key menanyakan nasibnya saat ia sedang dibawa terbang oleh malaikat itu.

"Ke asramamu."

"Mengapa kau tidak membunuhku saja?" tanyanya sembari menatap malaikat itu dengan heran.

"Hei, kau lupa? Aku ini malaikat bukan pembunuh. Aku hanya menakuti mereka untuk bisa bebas dari tempat tadi yang entah apa namanya itu."

"Kurungan jaring, itu namanya. Mengapa kau bisa jatuh ke bumi?"

"Kau ini banyak tanya." Malaikat itu mendarat di tempat sepi. Ia membawa Key tepat di depan asramanya.

"Bagaimana kau mengetahui asramaku?" tanyanya saat sudah sampai di darat.

"I am an angel."

"Apa malaikat sepertimu tahu semuanya? Dari mulai hobiku, cita-citaku, film favoritku, dan...." ucapannya dipotong. Key merasa tak senang akan hal itu.

"Cukup! Aku malaikat! Bukan Tuhan, oke! Aku hanya tahu asramamu karena aku mengawasi kegiatan manusia di bumi ini. Kau tahu, malaikat sepertiku mampu mengingat beribu-ribu tempat, nama, dan warna pakaian mereka hanya dalam tiga detik. Hebat bukan?"

Fallen Angel (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang