Rokok [jun+yerin]

1K 127 7
                                    

Yerin pikir semua lelaki di dunia ini sama,

Perokok.

Apa yang salah dari perokok? Tentu saja salah. Menurutnya tembakau yang sehari hari dihirup teman temannya ini tidak akan menunjukan kerugiannya sekarang, tetapi rokok akan merusak masa depan mereka.

Dan di dunia ini pikirnya, Yerin tidak akan pernah mendapatkan seorang kekasih, secara harfiah seluruh lelaki di dunia sudah menjadi perokok aktif.

Sebut saja Hoshi, lelaki yang sekarang sedang berlutut di depannya, meminta Yerin untuk menjadi kekasihnya.

Tentunya Yerin menegaskan penolakannya. Hoshi menatap gadis di depannya tidak percaya, "Mengapa? Aku sudah sempurna!"

Yerin membuang muka, "Kau merokok,"

Lelaki itu tertawa tidak percaya dan berdiri mendekati Yerin, "Kau serius? Apa yang salah dengan merokok, bukankah malah terlihat badass?"

"Cih, badass katanya," Yerin mencibir, "Maafkan aku tapi aku tidak ingin menjadi perokok pasif dan merusak paru paruku sendiri,"

Hoshi menghela nafas tidak percaya, "Girl, being like this wont get you any man," Ia mengeluarkan sebatang rokok dari saku bajunya. Yerin menatapnya tajam, "Boy, I'd rather stay single than ruining my own future. And don't you dare light up that cigarette," Ia menegaskan.

Hoshi mengangkat bahunya tidak peduli, "Siapa peduli,"

"Hey Hosh, I think you better stop," seorang lelaki dengan rambut hitam pekat berjalan mendekati Yerin dan Hoshi, "Dia punya alasan mengapa Ia tidak suka rokok, bukankah itu salah untukmu jika kau merokok di depannya?"

Yerin menatap lelaki itu dari ujung rambut sampai ujung kakinya, entah mengapa Ia merasa lelaki yang satu ini berbeda, tapi apa?

"Ayo pergi saja dari sini," Lelaki itu dengan segera menggenggam salah satu pergelangan tangan Yerin dan menariknya sejauh mungkin dari Hoshi yang menatap mereka dengan raut wajah kesal.

Setelah berjalan menjauhi Hoshi dan asap rokoknya, Yerin sadar apa yang 'berbeda' dari lelaki ini.

Ia tidak berbau rokok.

Yerin menghentikan langkahnya, yang juga ikut memerhentikan lelaki yang menariknya.

"Ah, dimana sopan santunku," Lelaki itu menjulurkan tangannya.

"Namaku Jun, aku teman Hoshi,"

Bukan itu, Yerin tidak peduli namanya siapa. Ia hanya penasaran mengapa lelaki yang bernama Jun ini tidak mengeluarkan bau asap layaknya semua lelaki lain. Yerin menatapnya penasaran. "Kau perokok?"

Jun tertawa kecil, "Kau sangat to the point,"

Ia menarik kembali tangannya, "Jika aku mengatakan 'tidak, aku tidak merokok', apakah kau akan percaya? Kau mau coba cium tanganku? Atau mungkin cium bibirku?" Jun menunjuk ke arah bibirnya seraya bercanda. Yerin memutar matanya tidak percaya dan melangkah pergi sembari bergumam, "Kalau ga perokok, nemunya orang aneh,"

Jun terkekeh, "Tunggu. Maaf, maaf, bercanda ku berlebihan," Ia berusaha mengejar Yerin.

Jun menahan salah satu tangan Yerin dan berhasil menghentikannya. "Tapi aku serius, 'kok. Aku bukan seseorang yang terikat pada rokok, bahkan aku juga sebenarnya membenci perokok," tambahnya. Gadis itu menatap Jun tajam, "Tidak udah basa basi, apa maksudmu," Ia menarik tangannya dari genggaman Jun.

Jun mengangkat salah satu sudut bibirnya, "Ya maksudku, mungkin aku akan punya kesempatan untuk mendekatimu? Karena aku tampan dan yang terpentingnya tidak merokok," ucapnya penuh percaya diri. Yerin tertawa kecil dan mengulurkan tangan kanannya, "Well, setidaknya aku bertemu seseorang yang tidak merokok, namaku Jung Yerin,"

Jun dengan senang hati ikut mengulurkan tangannya dan berjabatan tangan dengan Yerin.

"Kau tahu, mungkin kau sekarang telah menemukan 'jodoh'-mu," goda Jun. 

Yerin mengedikkan bahunya, "Kau tahu, sebenarnya aku tidak keberatan," balasnya.

[170518]

ini aneh banget kenapa ya:(

tapi jujur aja aku emang ga sukaaa banget sama orang yang gatau diri gt ngerokok depan orang lain atau yg lebih parahnya depan anak kecil like me:(

terinspirasi dari dua anak sma yang ngerokok di depan warung pinggir jalan pas otw rumah sodara, makasih sudah memberi inspirasi ya kak.

Daisy | svt + gfOnde as histórias ganham vida. Descobre agora