Putra hujan…
Sang penawan hati yang datang sekali
Sang pemasung jiwa-jiwa yang lemah hati
Sang pemberi harapan bagi raga-raga yang sunyiPutra hujan…
Datang sekali tak pernah kembali
Secepat buih yang menabrak bibir pantai
Memberikan setitik memori yang tak bisa teringkariPutra hujan…
Apa kau benar makhluk bumi?
Apa kau malaikat yang bersikap manusiawi?
Ataukah sebuah kefanaan yang kuciptakan dari sebuah imaji?7 September 2013
Ini adalah puisi ketujuh yang kubuat. Sekaligus hujan ketujuh yang sia-sia.
Kuputuskan untuk menutup kisahku di depan tirai hujan ini. Mengucapkan salam perpisahan pada bulir hujan yang memenjaraku saat ini.
Dan hujan ketujuh ini... membuatku berikrar.
Aku membenci pertemuan itu. Aku membenci hujan yang mempertemukan dua insan yang tak pernah bersatu.
YOU ARE READING
Hujan Kesepuluh [COMPLETED]
Teen FictionAku tak sengaja bertemu dengan dia ketika hujan. Dia datang menawarkan sejuta kehangatan lewat senyumannya. Membuatku terus menantinya setiap hujan. Tetapi walau sudah hujan ketujuh, dia tak datang lagi. Membuatku menyerah karena kuyakin ia takkan k...