Seventeenth

589 33 0
                                    

Namira POV

Kedatangannya sama sekali tidak membuatku senang. Aku langsung saja memunggunginya yang masih mematung di depan pintu UKS.

"Gue cuma mau bilang, makasih buat semuanya. Dan gue gak bakal ganggu hidup lo lagi. Gue pamit."

Tanpa menunggu jawaban dariku, dia pergi. Meninggalkan luka yang mendalam di hatiku.

Kenapa saat aku sudah berusaha untuk menerimanya dikehidupanku, dia pergi tanpa alasan yang jelas? Meninggalkan segores luka yang sangat menyayat hati.

Bagaikan sudah diterbangkan ke langit ketujuh, namun kemudian dicampakkan kedalam jurang yang begitu dalam dan curam.

Sakit tapi tidak berdarah.

Kalimat itu sangat pas dengan apa yang kurasakan saat ini. Dan benar aja, emosiku kembali tidak terkontrol menghadapi situasi ini.

"KENAPA SEMUA ORANG NINGGALIN GUE???!!!!!"

PRANG!!!

Tanpa sengaja aku menjatuhkan vas bunga yang ada dinakas dan membuat pecahan kaca itu berserakan dilantai.

Ntah ada setan dari mana, aku mengambil salah satu pecahan kaca tersebut dan menggoreskannya pada pergelangan tangan kiriku. Aku menggila tanpa sadar.

"KENAPAA??!! Kenapa semua orang ninggalin gue??!!!" teriakku sambil terus menggoreskan pecahan kaca tersebut tanpa ampun. Seketika saja darah segar langsung mengalir dengan derasnya dan saat itu pula kesadaran diriku menghilang.

*****

Author POV

Thia terbangun dengan kondisi UKS sudah ramai dengan orang-orang yang terus berteriak histeris.

Dan tanpa ia sangka, teman baiknya sudah bergelimang darah di dekat tempat tidurnya.

"Namira!!"

Tanpa memikirkan kondisinya sendiri, Thia langsung menghampiri Namira yang sudah tergeletak tak berdaya. Dan terkejutnya ia ketika melihat semua darah itu keluar dari pergelangan tangan kiri Namira.

"Lo nggak boleh gini, Nam! Lo nggak boleh ninggalin gue secepat ini!" Air mata Thia tak dapat tertahankan. "Siapapun, tolong Namira! Kenapa daritadi kalian cuma ngeliatin aja?!"

"D-dokter UKS udah manggil ambulan rumah sakit kok," jawab seorang siswi disana takut-takut karena melihat Thia yang begitu histeris.

"Anak-anak, minggir! Petugas rumah sakit sudah datang!" Dokter UKS datang dengan dua orang petugas rumah sakit yang membawa sebuah tandu dibelakangnya.

Kejadian ini begitu menegangkan bagi para siswa SMA Nusantara. Semuanya terjadi begitu cepat hingga meninggalkan Thia dalam diam.

"N-namira pasti baik-baik aja," ucapnya dengan pandangan yang kosong ketika Namira sudah dibawa pergi. Ia tak diizinkan untuk ikut karena kondisinya yang belum juga membaik.

Para siswa yang tadinya berkumpul di depan UKS akhirnya mulai kembali ke kelas masing-masing. Meninggalkan Thia sendirian dengan bekas darah yang masih terlihat jelas dilantai UKS.

"Thia! Lo nggak apa-apa? Gue minta maaf banget karena nggak sengaja mukul lo tadi, gue bener-bener nggak sengaja," ucap Alif yang tiba-tiba datang menghampiri Thia.

"Thia?"

Tanpa sadar, Thia mulai menangis histeris dan menarik tangan Alif. Ia terus tersedu hingga Alif yang tak tega memeluknya perlahan.

"Emang sakit banget ya, Thi?" Tanya Alif tak enak.

Thia hanya menganggukkan kepalanya. Ia merasakan sakit yang teramat melihat kondisi Namira yang seperti tadi. Walau ia belum tahu apa sebabnya, namun ia sangat takut untuk kehilangan Namira.

Alif yang mengira Thia terus menangis karena pukulan tangannya siang tadi masih terus merasa bersalah.

Ah, andai ia tahu apa yang sebenarnya telah terjadi.

"G-gue nggak mau kehilangan sahabat gue satu-satunya, Lif. Gue nggak mau!" Thia meraung dan terus menangis mengingat wajah pucat pasi Namira tadi.

"W-wait, what?" Alif menautkan kedua alisnya. "Kenapa tiba-tiba jadi Namira? Lo nangis bukan karena perbuatan gue?"

Thia menggeleng rapuh. Dengan perlahan ia membenarkan posisinya dan mulai berbicara. "N-Namira lagi nggak baik-baik aja, Lif. T-tadi dia berlumur darah disini, di depan mata gue!"

Tangisannya kembali pecah. Alif yang mendengar hal itu langsung membelalakkan matanya tak percaya.

"Namira? Kenapa Namira bisa kayak gitu, Thi? Sekarang dia dimana?? Kasih tau gue, please!"

Thia menggeleng pelan menjawab pertanyaan Alif. "Gue nggak tau kenapa Namira bisa kayak gitu, please susul dia ke rumah sakit Transmedica, Lif. Dia nggak punya siapa-siapa lagi disini.."

*****

Hai!
Maaf aku gabuat cerita ini panjang lagi 😥
Tapi jangan risau!
Aku akan update tiap hari kok, insyaallah 😃

Jangan lupa VoMent yak!

11 Mei 2017

To be continued...

(>>Revisi : 29/05/21<<)

Just Love Me, Don't Leave Me (COMPLETED) // Tahap RevisiWhere stories live. Discover now