Kau Menggangguku! (Jeffrey 3)

Start from the beginning
                                    

Jeffrey menoleh ke belakang. Ia punya firasat buruk melihat gadis itu. "Hem..." katanya dengan malas.

"Itu... Emm... Sebenarnya aku..." Gadis itu mulai bingung dengan perkataannya. "Aku lupa jalan pulang."

"Ha?" Jeffrey nyaris berteriak kencang mendengarnya. "Bodoh!!!" Hanya itu yang bisa ia ucapkan kepada gadis itu.

"Bolehkah aku meminjam ponselmu?"

Jeffrey terdiam sejenak. Ia akan berkunjung ke rumahnya. Tentu saja ia tidak akan membawa ponsel yang akan mengganggunya mengingat kenangannya bersama gadisnya.

"Tenang saja! Aku tak akan mengganggumu. Aku hanya ingin meminjam ponselmu karena ponselku battrainya habis."

"Tidak ada. Aku tidak membawa ponsel!" ucap Jeffrey jujur. Ia terus melanjutkan perjalannya meskipun ia sadar bahwa gadis itu terus mengikutinya.

"Tunggu di sini!" Jeffrey segera menuliskan alamat dan denah daerah rumahnya. Kemudian ia menyerahkannya kepada Micell. "Ini alamat dan denah daerah ini. Jika kau mengikutinya, kau tidak akan kesasar," ucapnya kemudian langsung masuk ke dalam rumahnya. Ia ingin segera melihat video gadisnya. Ia merindukan Agatha. Sangat merindukannya.

"AWWW!!!"

Suara seseorang berhasil menyita perhatian Jeffrey. Ia langsung berjalan ke arah pintu dan membuka pintu rumahnya.

"Jeffrey tolong!!!" Micell berteriak dari dalam air laut.

Astaga! Apa yang dilakukan gadis itu? Jeffrey tak berpikir panjang. Ia langsung menyelamatkan gadis itu.

"Kau bodoh!!! Sebenarnya apa yang kau lakukan, HA?!!!" Tanpa sadar Jeffrey membentak Micell hingga membuat gadis itu ketakutan.

"Maaf... Maafkan aku," isak gadis itu.

Pemuda itu mengacak-acak rambutnya. Ia benar-benar panik tadi. Ia tak akan bisa memaafkan dirinya jika ia melihat seorang perempuan celaka lagi karenanya. Jeffrey tidak bisa mengontrol emosinya hingga membentak Micell.

"Pakai ini dan ganti bajumu!" ucap Jeffrey membawa baju Agatha yang masih ada di lemarinya. Gadisnya itu memang suka bermalam di rumah Jeffrey, itulah sebabnya banyak pakaian gadisnya itu di lemarinya.

Setelah Micell berganti pakaian, Jeffrey masuk ke dalam kamarnya. Ia memasukki ruangan kamar Agatha yang berhias pernak-pernik benda astronomi. Ia ingat dulu, dua tahun lalu, bagaimana ia dan gadisnya menghias kamar itu dengan penuh canda tawa.

"Apa yang kau lakukan di kamarku?" kata Jeffrey kepada gadis penguntit yang membangunkannya. "KELUAR!!!" bentak Jeffrey kepada gadis itu. Namun, Micell hanya terdiam, membuat Jeffrey kesal dan mengusirnya dari rumahnya. "Pergi dari sini!!!"

Gila!!! Gadis itu sungguh berani memasukki kamar gadisnya. Tidak boleh! Tidak ada yang boleh masuk ke dalam ruang pribadi gadisnya kecuali dirinya.

Jeffrey menenangkan dirinya dengan meminum air mineral. Ia terkejut melihat obeng yang tergeletak di atas lantai. Ia menyadari sesuatu ketika melihat keadaan dapur yang berantakan. Astaga! Gadis itu pasti merasa lapar hingga ia membangunkan Jeffrey. Pemuda itu lupa untuk memasang lagi sambungan gasnya. Ia terbiasa hidup sendiri hingga melupakan bahwa Micell saat ini ada di rumahnya.

Jeffrey berlari menuju ke pintu rumahnya. Ia membuka pintu itu dan bernapas lega. Gadis itu masih berada di sana. Gadis itu berjalan lalu kembali lagi. Sepertinya ia tengah memikirkan sesuatu.

"Maaf..." ucapnya pelan saat menyadari Jeffrey tengah berdiri di ambang pintu.

"Masuklah!" Jeffrey berkata tegas. Namun gadis itu masih bergeming. "Kau mendengar ucapanku?" Akhirnya Micell mengikuti perkataan Jeffrey dan masuk ke dalam rumah pemuda itu lagi.

Moribund LoveWhere stories live. Discover now