Kau Menggangguku! (Jeffrey 3)

425 39 6
                                    

Mata Jeffrey terus memperhatikan Micell. Bodoh! Bagaimana gadis itu bisa tertidur dengan posisi seperti itu?

Kepalanya beberapa kali nyaris terjatuh. Angin dari arah jendela berhembus dan mengacak-acak rambutnya yang panjang. Mata sedikit bergerak. Sepertinya ia sedikit gelisah karena sinar matahari yang menyilaukan matanya.

Apa dia masih sakit? Tanya Jeffrey kepada dirinya sendiri. Jika memang itu yang terjadi, maka ia benar-benar pria yang tidak bertanggungjawab. Dan hal itu akan membuat ia mendapat murka dari gadisnya, Agatha.

Jeffrey memajukan kursinya agar semakin mendekat ke mejanya. Ia membiarkan tubuhnya yang tinggi menghalangi sinar matahari yang mengarah ke Micell. Ia tersenyum bahkan tertawa kecil melihat gadis itu. Gadis itu sungguh bisa tertidur sangat lelap di kelas.

"MICELL!!!"

Suara teriakan Pak Brian membahana hingga ke seluruh sudut kelas. Tapi tampaknya gadis itu sama sekali enggan terbangun. Hingga akhirnya temannya, Nadya, berhasil membangunkan gadis itu.

"Kau!!! Keluar dari kelas saya!!! Kerjakan semua soal yang ada di dalam buku cetak itu!!! Kau tidak boleh mengikuti pelajaran saya sebelum menyelesaikan semuanya!!!" Pak Brian bersuara lantang.

"Baik Pak!" jawab gadis itu sambil membawa buku-bukunya. Sebenarnya Jeffrey merasa sedikit iba melihat gadis itu. Mungkin saja ia masih merasa sakit sehingga ia tidur di dalam kelas.

Jeffrey menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia terlalu memikirkan Micell. Ini tidak boleh! Ia harus kembali mengingat gadisnya.

Pak Brian menyampaikan kabar baik untuk seluruh siswa. Belajar di rumah. Istilah yang sering digunakan oleh para guru yang sering disalahartikan oleh murid-murid. Mereka menganggap bahwa istilah itu bisa membuat siswa mereka benar-benar belajar di rumah. Tapi nyatanya, para murid justru menganggapnya sebagai hari libur.

Waktu libur tiga hari dimanfaatkan Jeffrey untuk berkunjung ke rumahnya. Sudah dua bulan ia tidak pulang ke rumahnya. Oleh karena itu, kesempatan ini digunakannya untuk kembali mengingat kenangannya bersama Agatha dan melupakan Micell.

Tapi nampaknya, niat untuk melupakan Micell harus pupus sebelum berkembang. Gadis itu diam-diam mengikuti Jeffrey. Ternyata semangat gadis itu sangat besar.

Brukk!!!

Jeffrey tak heran lagi suara itu berasal dari mana. Pasti dari gadis penguntit itu.

"Kau?" tanyanya berlagak lugu.

Gadis itu terkejut melihatnya. "Ah! Iya!" Gadis itu memandang Jeffrey sambil tersenyum.

"Kau mengikutiku?"

"Iya... Hehehe."

Dia mengakuinya dengan mudah? Astaga gadis ini! "Dasar penguntit!!!" ujar Jeffrey kasar.

"Aku bukan penguntit!!! Aku hanya ingin mengucapkan terima kasih karena kemarin kau sudah menolongku," sanggahnya cepat.

Terima kasih? Ah! Jeffrey baru ingat jika kemarin ia menolong gadis itu. Jadi ia jauh-jauh mengikutinya hanya untuk berterima kasih? Gadis macam apa dia? Jeffrey bertanya-tanya di dalam hatinya.

"Aku terima ucapanmu. Sekarang pulanglah!"

"Terima kasih" ucap gadis itu sambil tersenyum.

Jeffrey meninggalkan Micell. Ia harus segera ke rumahnya karena pikirannya benar-benar kacau sekarang.

"Jeffrey!!!!" teriak Micell memanggil Jeffrey. Pemuda itu tak mengacuhkan panggilan Micell.

Gadis itu terus memanggil dan berlari hingga ia berhasil berdiri di belakang Jeffrey. Gadis itu menarik baju Jeffrey. "Jeffrey!!!"

Moribund LoveDonde viven las historias. Descúbrelo ahora