Cermin dan Masa Depan

560 43 2
                                    

"Cepat bersihkan dirimu!" ujar Jeffrey sambil melempar sebuah handuk putih ke arah Micell.

Micell beranjak dari sofa dan kemudian ia terjatuh lagi.

"Hei! Aku bilang agar kau segera mandi. Bukan berdiri lalu duduk lagi seperti itu!"
"Siapa yang berdiri lalu duduk?" Micell memegang kakinya.

Jeffrey mendekati Micell. Ia melihat pergelangan kaki Micell yang membiru. "Kenapa kau tidak bilang kalau kakimu terluka?"

Micell tergagap melihat wajah Jeffrey yang dihiasi rasa khawatir. "Emmm..."

"Kau sungguh aneh! Kau lebih memilih gengsimu dan membiarkan kakimu terluka." Jeffrey mengambil kotak obat yang ada di dalam kamarnya, kemudian ia duduk di depan Micell. Dengan perlahan, pemuda itu mengoleskan gel di atas pergelangan kaki Micell.

"Aw!!!" jerit Micell. "Sakit tahu! Pelan-pelan!"
"Aku sudah mengoleskannya sangat pelan. Kau saja yang lemah!"

Micell sangat kesal. Hilang sudah kesan baik dari Jeffrey. Ia bahkan mulai mempertimbangkan kepantasan sebutan malaikat untuk pemuda itu.

"Sudah!" Jeffrey menutup kotak obat. "Berikan handukmu! Aku ingin segera mandi!" katanya sembari berdiri.

Micell melemparkan handuk yang ada di tangannya dengan kasar. Lalu ia merenggangkan tubuhnya. Tunggu dulu!
"Hah? Kau memakai handukku?"

Mendengar perkataan Micell membuat Jeffrey yang tengah berjalan, tiba-tiba menghentikan langkahnya, "handukku?" ujarnya mengulang perkataan Micell. Ia menatap gadis itu dengan tatapan tak percaya.
"Ini rumahku nona! Semua yang ada di sini milikku, termasuk handuk ini. Bagaimana bisa kau menyebutnya dengan handukku?"
"Em.. Tidak, tidak! Itu memang handukmu. Cepat sana mandi! Nanti kau terkena rematik!"
"Ck! Sekarang kau malah berani menyuruhku di rumahku sendiri," ucap Jeffrey sambil memasukki kamarnya.

Micell berbaring di atas sofa. Beberapa menit kemudian ia terbangun. Ia teringat besok adalah hari terakhirnya libur dan ia sama sekali belum mengerjakan tugasnya. Padahal lusa semua tugas itu harus di kumpulkan.

Gadis itu beranjak dari sofa. Dengan menyeret kaki kirinya yang terluka, ia berjalan ke sudut lemari. Mengambil tas sekolah dan berjalan ke meja makan. Lampu di sana lebih terang. Oleh karena itu, Micell memilih mengerjakannya di meja makan.

Sudah lima belas menit Micell habiskan untuk mengerjakan satu soal. Ia mengoret-oret buku tulisnya untuk mencatat rumus-rumus yang ada. Melihat banyaknya rumus itu membuat gadis itu bingung. Ia harus menggunakan rumus yang mana untuk mengerjakan soal yang tengah ia kerjakan? Ia menjatuhkan kepalanya frustasi.

 Ia harus menggunakan rumus yang mana untuk mengerjakan soal yang tengah ia kerjakan? Ia menjatuhkan kepalanya frustasi

Ουπς! Αυτή η εικόνα δεν ακολουθεί τους κανόνες περιεχομένου. Για να συνεχίσεις με την δημοσίευση, παρακαλώ αφαίρεσε την ή ανέβασε διαφορετική εικόνα.

Jeffrey keluar dari kamarnya. Ia bergerak ke belakang meja dan duduk di kursi di samping Micell. "Apa yang kau kerjakan?"

Micell tergagap. Ia menoleh ke arah Jeffrey dan membiarkan pemuda itu melihat buku yang ada di depannya.

Moribund LoveΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα