Batas Waktu

1K 76 6
                                    

Seorang gadis berlari di tengah hutan. Sesosok bayangan terus mengejar. Mengejar sang gadis hingga gadis itu berlari semakin masuk ke dalam hutan. Gadis itu melihat sekelilingnya. Ia melihat sebuah pohon besar yang berada di samping kanannya. Gadis itu berlari dan bersembunyi di balik pohon. Ia menarik napasnya yang terasa pendek.

Srekk srekk

Tiba-tiba semak-semak yang berada di belakang gadis itu bergerak. Gadis itu berdiri waspada. Ia melihat ke arah depan. Sosok bayangan itu sudah tidak ada lagi.

Srekkkk sreekkk srreekkk

Suara semak-semak itu semakin terdengar. Membuat sang gadis ketakutan. Jantungnya berdegup kencang. Keringatnya keluar dengan deras membasahi seluruh tubuhnya.

"Agatha"

Gadis itu tersentak. Ia menoleh ke belakang. "Dewi" ucapnya sambil menundukkan kepalanya.

"Mengapa kau gelisah, Agatha?"

"Ampuni hamba Dewi. Hamba hanya merasa seperti ada yang mengejar"

Sang Dewi tersenyum. Senyuman yang membuat bunga-bunga dan tumbuh-tumbuhan di sekitar sang Dewi tumbuh dengan subur.

"Kau tahu apa yang mengejarmu, Agatha?"

"Hamba tidak tahu Dewi"

"Kemarilah! Ikut denganku!"

Sang Dewi menjentikkan jarinya untuk memanggil awan dari langit. Awan berwarna putih itu turun ke hadapan sang Dewi.

"Naiklah Agatha! Akan kutunjukkan apa yang mengejarmu"

Agatha mengikuti perintah sang Dewi. Ia dan sang Dewi terbang rendah melewati bayang-bayang tumbuh-tumbuhan yang rapat. Bau lembab pepohonan dan embun hutan menyapa mereka. Agatha menegadah. Langit benar-benar biru. Cerah tanpa awan. Dewa surya tersenyum kepadanya.

"Lihatlah Agatha!"

Agatha menoleh ke arah yang ditunjukkan sang Dewi. Indah! Rerumputan dan bunga tulip terbentang sejauh mata memandang. Angin berterbangan membawa dedaunan dengan semilir melewati Agatha.

Sang Dewi membawa Agatha ke tebing di ujung hutan. Di sana ada sebuah cermin besar. Agatha melihat bayangan dalam cermin itu.

 Agatha melihat bayangan dalam cermin itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apakah ini hamba, Dewi?" tanyanya ragu.

"Bukan! Itu jiwamu yang lain Agatha!"

Agatha memandang sang Dewi dengan bingung. "Jiwa hamba yang lain?"

"Suatu saat kau akan mengerti." Sang Dewi menjentikkan jemari lagi. Dan dalam sekejap cermin besar itu berubah menjadi kecil. Dewi itu mendekati Agatha dan memberikan cermin itu ke tangan Agatha.

"Kau mempunyai tugas Agatha! Kau harus membuat seorang pemuda bahagia! Kau tidak boleh kembali sebelum tugasmu selesai!" perintah mutlak sang Dewi.

Moribund LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang