ALLENA [COMPLETED]

28

We just want to be happy so, why do we need to hurt each other?

-----

Because the stars can't shining if the darkness not there.

Allena POV

Hari ini aku sudah memasuki kelas 12, namun Daniel masih belum sadar dari komanya.

Harusnya aku yang koma, bukan dia. Aku sering mengunjunginya ketika pulang sekolah dan mengajaknya berbicara layaknya dia akan omongan ku.

"Hay Le" ucap Gita.

"Eh hay Git"

"Nanti siang gue ikut jenguk Daniel ya"

"Oh boleh ko"

"Sekalian gue mau kenalin pacar baru gue hehe" ucapnya nampak malu malu.

"Widih udah jadian, congrats ya"

"Makasih Le"

Aku hanya mengangguk dan berjalan menuju kelas bersama Gita.

"Le, gimana keadaan Daniel?" Tanya Andi sang ketua kelas.

Ya memang kelas tidak di ubah lagi jika di sekolahku. Dan ketua kelasnya tetap dia.

"Masih koma" ucapku pelan.

Seantero sekolah sudah tahu jika aku dan Daniel mengalami kecelakaan dan belum ada yang tahu siapa yang melakukannya.

"Gue turut prihatin ya Le" ucap Andi iba.

Aku hanya tersenyum.

***

Sepulang sekolah aku dan Gita sudah berada di parkiran menunggu seseorang yang katanya pacar barunya.

Tinn tinn

Nampak sebuah mobil berwarna hitam legam berhenti di hadapan kami dan membuka kacanya.

Aku terkejut mendapati seseorang yang mengemudi mobil tersebut.

"Vano?!!" teriakku.

"Iya Le, Vano itu orang yang gue bilang ke lo pas lo di Bandung. Dan dia juga jadi saksi mata ketika lo dan Daniel kecelakaan" jelas Gita.

"Dia tahu kejadiannya dengan jelas?" Tanyaku. Dan Gita hanya mengangguk.

"Ayo masuk"

Gita pun masuk ke pintu depan dan aku di belakang.

Vano melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Dia nampak tenang. Aku akan menanyakan kejadian kecelakaan itu nanti.

Sesampainya di rumah sakit aku masuk duluan ke ruangan Daniel. Gita & Vano ingin menunggu di luar menemani tante Maria katanya.

"Hay Niel" ucapku sambil menggenggam tangannya.

"Gue udah kelas 12 loh Niel, lo juga sama. Ayo bangun biar kita bisa ngerasain jadi anak kelas 12. Oh iya Gita udah jadian loh Niel. Lo gak cape apa tidur mulu? Gue aja yang nungguin lo cape. Kata Rey lo cinta sama gue masa tega biarin gue nunggu lo. Gue kangen lo Niel" ucapku sambil mengusap air mata ku.