Toples 31 Lebaran Terindah

383 28 0
                                    

Siluet senja mulai menyebarkan pesonanya. Di ufuk barat, matahari tlah bersiap-siap untuk pamit sementara. Warna langit merah merona dan kekuning-kuningan, inginku mengabadikan lukisan sore ini di atas kanvas putih, apa daya aku tak pandai menggambar, hanya akan memperburuk, ucapku.

Bapak-Bapak, Ibuk-Ibuk dan anak-anak mengiringi langkah kami ke rumah yang penuh kenangan. Gelak, canda, tawa dan tangis pun menghampiri senja ini. Saat hampir tiba di rumah yang hendak kami tuju, langkah kami terhenti saat melihat seorang perempuan yang melahirkanku.

Beliau tak percaya dengan apa
yang dillihatnya, suami yang dari dulu selalu beliau nanti kepulangannya di rumah, sekarang benar-benar pulang. Tak pernah kulihat senyum bundo semanis senja ini, walaupun air mata terus menggenang di pipinya, tak henti-hentinya Bundo bersyukur kepada Maha Kuasa.

Ayah menceritakan semua kejadian yang beliau alami selama ini dan juga mata-mata itu. Bundo tak menyangka Ayah melakukan semua hal itu. Kemudian, bundo menanyakan bagaimana kabar orang tua yang menyelamatkan Ayah. Ayah mengatakan, bahwa Kakek tua yang tlah menolong Ayah, meninggal 7 tahun yang lalu. Sementara Istri beliau yang merawat Ayah seperti anak kandungnya sendiri tlah pergi 3 tahun yang lalu, sejak kematian sang Kakek, kesehatan beliau memburuk.

Sanak saudara, para tetangga dan teman-teman ayah silih berganti ke rumah kami, mereka ingin mengetahui kondisi ayah setelah 20 tahun tak bertemu. Belum pernah kulihat rumah seramai ini. Salah satu teman ayah memberikan permainan kepada Ayah, untuk menebak nama teman yang datang dengannya kini. Ayah menggeleng karena bebar-benar lupa nama mereka. Kemudian, teman Ayah menerangkan peristiwa yang mereka alami ketika sekolah dulu, Ayah kemudian tertawa dan mengatakan: "Iyo, lai takana".

***

Allahu Akbar... Allahu Akbar.... Alllahu Akbar....

Laaa Ila haillallah huwallahu Akbar...

Allhu Akbar wa lillahilham.

Gema takbir pun berkumandang di seantero kampungku, tanda masuknya 1 Syawal. Sekarang buka puasa terakhir di Ramadhan tahun ini. Anak-anak kecil berlarian keluar rumah bermain kembang api.

Setelah melaksanakan shalat Idul Fitri, Billa berkunjung kerumahku. Kami saling bertukar cerita yang sangat panjang, maklum lah kami belum pernah dipisahkan selama dan sejauh ini. Billa baru lima hari di rumah, namun baru sekarang berkunjung ke rumahku. Sungguh, ini adalah lebaran terindah, aku bisa berkumpul dengan ayah dan keluarga besarku. Terimakasih Ya Rahman.

***

Nb:
Iya, ada teringat (bahasa Minang)

Setoples Mimpi (COMPLETED)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang