Toples 14 Hadhanah

538 39 3
                                    

Shakil mencari kesibukan lainnya, disamping kuliah dia juga mengikuti pengajian rutin tiap minggunya dan ikut bergabung acara organisasi pelajar di München. Untuk menambah uang sakunya, Shakil bekerja sebagai Hadhanah.

Dia menjaga anak perempuan berumur 3 tahun, matanya berwarna abu-abu. Ibu sang anak orang Indonesia sedang mengambil gelar master, sedangkan ayahnya berkewarganegaraan Jerman. Shakil dengan senangnya merawat anak tersebut, karena dia tidak mempunyai adik.

Hari ini adalah pertemuan perdana bersama pelajar Indonesia München dalam acara welcoming party, yang dilaksanakan di salah satu aula kecil sebuah kampus di München. Berupa silaturahmi dan penyambutan mahasiswa baru. Disana Shakil berkenalan dengan Wining, muslimah manis yang berasal dari Flores. Ternyata mereka seangkatan dan satu asrama, namun berbeda jurusan, Wining mengambil Jurusan Kimia. Shakil bergumam, nama Wining mudah diingat, mungkin orangtuanya ingin anaknya menjadi pemenang. Mereka pun duduk bersebelahan hingga akhir acara.

Saat berlangsungnya acara, seorang panitia melihat daftar peserta yang hadir. Kemudian, dia membolak-balikkan kertas tersebut, dia terhenti pada sebuah nama: SHAKILLA dan menggeser telunjuknya kekanan dan mengeja nama kampusnya. Dia berpikir, sepertinya dia pernah melihat nama ini, tapi dimana.

Tibalah giliran Shakil memperkenalkan diri, dia agak nerveus dan malu, karena pria berkaca mata ternyata juga hadir di acara ini. Kemudian terakhir saatnya giliran panitia memperkenalkan diri. Ternyata pria berkaca mata merupakan ketua dari perhimpunan mahasiswa Indonesia di München dan dia pastinya lebih tua dari Shakil. Mungkin karena dia babyface, jadi terlihat seumuran, sangka Shakil.

Saat makan siang khas nusantara, Shakil dan Wining bergabung dengan sesama mahasiswa baru. Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia dengan berbagai jurusan. Mereka juga bercerita pengalaman pertama datang ke Jerman dan melihat kampus dengan arsitektur yang indah dan antik, perpustakaan dengan jutaan koleksi buku, belum lagi bahasa Jerman yang harus berani mereka gunakan, walaupun terbata-bata.

Kemudian mereka tertawa satu sama lain mengingat pengalaman-pengalaman lucu mereka, bahkan ada yang tersesat kembali ke tempat tinggalnya sendiri, terlambat datang di perkuliahan karena belum menyesuaikan waktu dengan kedisiplinan Negara maju ini. Kaget dengan air kran yang bisa langsung diminum karena higenis. Shakil pun mengingat, betapa antusias dirinya ketika pertama kali menginjakkan kaki di kampusnya kini.

Setelah acara selesai, mereka berfoto bersama. Ada sekitar 40an orang yang datang, membuat suasana semakin ramai, karena berebut ingin berfoto. Shakil pulang bersama Wining, meskipun jauh dari kampung halaman, pertemuan seperti ini sungguh dapat menghibur hati, ucap Wining kepada Shakil.

🌛🌙🌛

Hadhonah: Penjaga anak atau baby sitter (Bahasa Arab)

IG: @pahilafiravaka
email: Pahilafiravaka@gmail.com

Setoples Mimpi (COMPLETED)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang